Ummu Aqeela
إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh masih dikepung banjir setinggi sekitar 50 centimeter dan akses transportasi juga masih dikurung banjir hingga Jumat (28/11/2025) siang.
Berdasarkan laporan Anwar Yunus Reporter Radio Republik Indonesia (RRI), banjir yang masih mengepung Aceh Barat membuat ratusan kepala keluarga mencari lokasi pengungsian.
Yunus mengatakan banjir yang melanda Aceh Barat sudah terjadi dua hari yang lalu serentak dengan 10 kabupaten lain di Provinsi Aceh. Wilayah Aceh Barat dan Aceh Tengah menjadi wilayah dengan dampak banjir terparah. Bahkan di Kabupaten Aceh Tengah akses komunikasi sudah terputus sehingga belum ada informasi yang bisa diupdate dari wilayah tersebut. Sementara itu dari sembilan kecamatan di Aceh Barat yang didata pemerintah, total jumlah pengungsi mencapai 14.000 jiwa dan nihil korban jiwa di wilayah ini. Namun dari data BPBD Aceh terdapt 22 orang menjadi korban di sejumlah wilayah. ( Surabaya, 28 November 2025 )
Terjadi bencana alam tentunya ada sebab hal itu terjadi. Karena sesungguhnya negeri bumi pertiwi yang indah ini diakui dunia akan keindahan keaneragaman hayati dan kekayaan alam yang berlimpah ruah. Bencana banjir dan tanah longsor hampir menjadi langganan tiap tahunnya negeri ini.
Adanya eksploitasi sumber daya alam (SDA) terus berjalan tanpa kendali. Kebebasan kepemilikan di sistem Kapitalisme membenarkan hal itu terjadi. Sementara negara hanya bertugas sebagai fasilitator, bukan periayah atau pengurus urusan rakyat. Konsep fasilitator hanya memfasilitasi berjalannya pembangunan ala Kapitalistik.Alhasil, ketika terjadi bencana, penguasa hanya melakukan imbauan pada masyarakat. Atau melakukan tindakan tidak menyentuh akar persoalan.
Bencana alam yang terjadi di negeri ini seharusnya menuntut manusia menyadari ke-Maha kuasaan Allah. Mengevaluasi perilaku individu dan sistem kehidupan yang diberlakukan terhadap alam. Namun, faktanya pengelolaan alam dengan basis Kapitalisme justru menghasilkan kerusakan hingga bencana. Sistem ini hanya peduli dengan manfaat dan keuntungan ekonomi meski harus mengorbankan lingkungan.
Padahal, “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya” (HR al-Bukhari).
Berbeda halnya dengan negara yang bertindak sebagai periayah atau pengurus rakyat. Negara ini tentu akan menempatkan keselamatan rakyat di atas kepentingan lain. Negara ini hanya ada pada sistem Islam, yang disebut Khilafah. Pemimpin dalam islam ini disebut khalifah. Sosok khalifah tidak hanya memiliki keahlian melainkan juga rasa tanggung jawab yang tinggi. Tidak akan menggadaikan negerinya diperas dan dijajah oleh para kapital demi kepentingan pribadi. Justru sebaliknya, khalifah akan melindungi negeri dan rakyatnya dari cengkeraman penjajahan dalalm bentuk apapun. Ini dikarenakan ketakwaannya kepada Allah SWT. Dia meyakini bahwa apa yang dipimpinnya akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat.
Khilafah tidak anti terhadap pembangunan. Terbukti sepanjang sejarah berdirinya khilafah dahulu telah melahirkan bangunan-bangunan megah. Di mana bangunan tersebut masih berfungsi diabad modern ini. Di samping itu khilafah juga memiliki mekanisme pencegahan terjadinya bencana alam dengan menerapkan aturan dan kebijakan berdasarkan syariat islam. Di mana aturan itu tidak akan merusak lingkungan dan mengundang azab Allah. Berikut juga pembangunannya, berbeda dengan pembangunan ala Kapitalisme. Khilafah memiliki visi pembangunan yang mengandung ibadah. Pembangunan yang dilakukan tidak akan bertentangan dengan aturan Allah SWT, harus bisa menunjang visi penghambaan kepada Allah SWT.
Untuk itu, jika suatu proyek pembangunan bertentangan dengan aturan Allah ataupun berdampak pada terzaliminya hamba Allah, pembangunan itu tidak boleh dilanjutkan. Sudah saatnya kita muhasabah menyikapi bencana alam yang terjadi dan berganti menerapkan aturan Islam Kaffah dalam bingkai Khilafah sebagai solusi hakiki.
Wallahu’alam bish-showab.

Ketika ketamakan mengalahkan segalanya. Allah pun balas dng memberikan semuanya, silahkan manusia ini semua utkmu yg telah mengusik alam dng RAKUS.
BalasHapus