By: Kinarafalensia
Jum'at 7 November 2025, tawuran pada remaja kembali terjadi di Tanah Sereal, tawuran remaja menjadi salah satu masalah sosial yang masih sering terjadi di berbagai daerah. Fenomena ini tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga mengancam keselamatan dan masa depan para pelajar yang terlibat.
Di beritakan dari TribunnewsBogor.com
Polisi mengungkap motif tawuran yang mengakibatkan seorang remaja tergeletak di wilayah Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.Kapolsek Tanah Sareal, Kompol Doddy Rosjadi mengungkapkan bahwa pelajar sekolah menengah atas sederajat itu merupakan korban tawuran. Ia mengatakan, dalam peristiwa itu terdapat dua kelompok yang sengaja melakukan janjian untuk tawuran.
Memang mereka janjian antara dua akun mengatasnamakan PPG itu ada yang satu lagi Young Generation. Mereka memang janjian di belakang di jalan Jalur Kencana," ujarnya, Sabtu (8/11/2025). Peristiwa ini mengakibatkan keresahan warga sekitar juga korban seorang pelajar yang ditemukan tergeletak di depan sebuah minimarket Jalan Darmais, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Pelajar tersebut ditemukan dalam kondisi terluka di bagian kepala diakibatkan terkena bacokan oleh lawan musuh nya.
Hal ini terjadi di karenakan kuatnya pengaruh teman sebaya, minimnya pengawasan orang tua, serta adanya konflik antar sekolah atau kelompok yang memicu balas dendam. Emosi remaja yang masih labil dan kurangnya kemampuan menyelesaikan masalah secara damai membuat mereka mudah tersulut provokasi, termasuk dari media sosial. Selain itu, kurangnya kegiatan positif juga membuat remaja lebih rentan terlibat dalam aksi kekerasan seperti tawuran.
Islam telah mengajarkan pentingnya akhlak, persaudaraan, dan pengendalian diri sebagai cara mencegah kekerasan. Remaja diarahkan untuk menahan amarah, menghormati sesama, dan memilih pergaulan yang baik agar tidak mudah terseret dalam permusuhan. Prinsip ukhuwah juga menegaskan bahwa tawuran merusak hubungan antar manusia dan dilarang dalam ajaran Islam.
Hal ini juga membutuhkan peran negara dalam melakukan pembinaan yang baik terhadap remaja. Dalam perspektif khilafah sebagai kepemimpinan Islam, pembinaan remaja dilakukan dengan menanamkan akhlak, keimanan, dan rasa tanggung jawab sebagai khalifah di bumi. Remaja diarahkan untuk berperilaku baik, mengendalikan diri, dan menjauhi perbuatan merusak, termasuk kekerasan. Islam mendorong pendidikan yang membentuk karakter melalui keluarga, sekolah, dan lingkungan, agar remaja tumbuh menjadi generasi yang berilmu, beradab, dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat.
Wallahu a'lam bi shawab
Tags
opini