Ana
Sangat pilu apa yang kini dirasakan saudara kita di Sudan, ribuan orang mengungsi. Pembunuhan masal dan pemerkosaan terus terjadi semakin mengerikan.
Sudan terletak di benua Afrika secara mayoritas adalah bagian dari negeri-negeri Muslim di era Kekhilafahan Islam. Daulah lslam ke benua Afrika dimulai pada tahun 641 M yakni masa kekhilafahan Umar bin al-Khatab ra. Saat itu Mesir ditaklukkan oleh Panglima Perang 'Amr bin al-'ash. Selanjutnya, pada era Kholifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan ra mengutus Panglima Perang 'Uqbah bin Nafi ra untuk menyebarkan dakwah lslam ke bagian selatan menembus Lembah Nil menuju Nubia, wilayah yang kini menjadi bagian dari Sudan utara.
Merampas kekayaan alam di wilayah Afrika adalah motif utama semua negara kafir penjajah Barat. Mereka melihat Afrika sebagai bagian dunia yang tertinggal, tetapi berlimpah kekayaan alamnya ( Buletin Kaffah Edisi 418 / Jum'at, 7 November 2025)
Krisis Sudan sebetulnya sudah lama dan bukan murni konflik etnis tapi ada keterlibatan negara adidaya (AS) dan lnggris yang melibatkan negara-negara bonekanya (zionis dan UEA) terkait rebutan pengaruh politik (proyek timur tengah baru AS) demi kepentingan perampokan SDA yang melimpah ruah. Sudan yang kaya sumberdaya alam hanya menjadi objek permainan dan perebutan negara-negara adidaya.
Kini sudah waktunya umat harus naik level cara berpikirnya sehingga mampu membaca seluruh problem dunia dalam kacamata ideologis dan keniscayaan perang peradaban antara lslam dan ideologi non lslam. Umat harus menyadari bahwa hanya sistem lslam (Khilafah) yang bisa memberikan harapan dan sebagai solusi atas berbagai krisis baik politik, ekonomi, dll hingga kerahmatan bisa tercipta di dunia. Kesadaran ini harus memotivasi umat untuk turut berjuang menghadirkan peradaban mulia ini dengan dorongan iman.
Persatuan negeri-negeri muslim di bawah Khilafah sebuah keniscayaan untuk melawan hegemoni kafir Barat yang terus membuat umat lslam terjajah, terpecah, dan menderita.
Tags
opini