Islam Menjaga Remaja dari Bahaya Narkoba

 
Oleh : Nenah Nursa'adah, Ciparay Kab. Bandung.



Kunti yang berada di wilayah Kecamatan Semampir, Surabaya, dikenal sebagai "kampung narkoba". Hal ini setelah aparat beberapa kali melakukan penggerebekan dan menemukan kasus peredaran narkoba di wilayah tersebut. Bahkan, polisi pernah menemukan bunker di salah satu rumah saat menggerebek kampung narkoba itu pada tanggal 20 November 2024 lalu. 

Terbaru, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jakarta Timur melakukan tes urine terhadap puluhan pelajar di wilayah Jalan Kunti dan hasilnya ada 15 siswa SMP positif narkoba, Minggu (7/11). Kumparan mendatangi Jalan Kunti tersebut, Jumat (14/11). Suasana di sepanjang Jalan Kunti cukup ramai orang berlalu lalang. Banyak pekerja dan truk yang terparkir di sepanjang sisi kiri dan kanan jalan.
Sejumlah bangunan di Jalan Kunti terlihat digunakan sebagai gudang atau pengepul kardus dan karton bekas.

Kondisi remaja di negeri ini sangat menghawatirkan. Banyak remaja saat ini kehilangan pegangan nilai keimanan, arah hidup dan definisi kebahagiaan yang hakiki, karena mereka tumbuh dalam budaya dan lingkungan hedonisme, pergaulan bebas dan tekanan hidup yang semakin kompleks.

Sementara dukungan moral dan spiritual tidak mereka dapatkan secara memadai, ketika hati kosong dan tidak bisa mengontrol diri, narkoba menjadi pelarian instan yang tampak menghibur, padahal secara perlahan menghancurkan masa depan mereka.

Meluasnya perederan narkoba di kalangan pelajar juga menunjukkan, bahwa peredaran narkoba berkembangnya secara sistemik dan merajalela. Karena jaringan pengedar sudah masuk hingga pemukiman padat, bahkan menyasar sekolah dan tempat berkumpulnya anak-anak muda, kondisi ini menunjukkan betapa lemahnya pengawasan negara, aparat keamanan dan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman yang sesungguhnya mampu merusak generasi secara struktural.

Ketika narkoba begitu mudah di akses, pelajar yang masih labil secara emosional dan pemikiran, menjadi korban paling rentan. Kampung-Kampung yang telah lama menjadi 
Pusat peredaran narkoba di biarkan tanpa penanganan yang menyeluruh dan tegas.

Padahal jika situasi ini terus di biarkan lingkungan tersebut akan menjadi malapetaka bagi remaja, meraka tumbuh di tengah normalisasi narkoba, melihat transaksi menjadi hal yang biasa, dan menganggap konsumsi narkoba sebagai gaya hidup remaja saat ini. Maka lingkungan yang "sakit" akan membentuk generasi yang " sakit" pula.

Menjadikan narkoba ancaman jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia, apalagi diperparah dengan masuknya nilai libelarisme - sekularisme ke dalam dunia pendidikan. Karena sistem sekulerisme-liberalisme yang menekan kebebasan berekspresi tanpa batas.

Dalam sistem Islam, generasi tidak hanya di jaga dari sisi keamanan fisik, tetapi juga di tanamkan keimanan dan kepribadian Islam secara mendalam. Islam membentuk lingkungan sosial yang sehat, bebas dari narkoba, pornografi, seks bebas dan berbagai kerusakan moral.

Negara harus memastikan pendidikan yang menanamkan Aqidah, pemikir Islam dan pembentukan kepribadian Islam sejak dini, dengan keimanan yang kuat, remaja tidak mudah terjerumus dalam pelarian sesaat seperti narkoba. Karena mereka memahami hakikat hidup, tujuan penciptaan dan batasan syariat, yang menjaga mereka dari keburukan.

Disisi lain negara mempunyai tanggung jawab yang besar dalam melindungi remaja dalam ancaman narkoba.
Karena dalam Islam
Negara adalah raa,in (pengurus rakyat) yang wajib menjaga keselamatan, moralitas dan masa depan generasi. Seperti  Sabda Rasulullah Saw., "Imam atau ( Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas urusannya" (HR Al Bukhori). Hadist ini menunjukkan bahwa negara tidak boleh bersikap pasif atau sekedar melakukan tindakan simbolik seperti razia sesaat, negara wajib menerapkan pengawasan yang ketat, yang akan memberantas jaringan pengedar hingga hingga ke akarnya.

Negara pun harus dapat menutup semua pintu masuknya narkoba masuk ke lingkungan remaja, dan memastikan sistem hukum berjalan tanpa pandang bulu. Kemungkaran dalam bentuk peredaran narkoba, gaya hidup bebas hingga konten merusak di media sosial, tidak boleh meraja Lela.

Islam memerintahkan masyarakat dan negara untuk mencegah kemungkaran bukan hanya pada gejala, tetapi harus pada akar penyebabnya. Negara akan menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba dan mempromosikan gaya hidup sehat, serta menegakkan pendidikan berbasis Aqidah yang membentuk kepribadian Islam.

Selain itu juga  dibutuhkan peran keluarga yang menguatkan iman, masyarakat yang peduli dan negara yang hadir benar-benar sebagai pelindung, dengan penerapan syariat Islam secara menyeluruh. Generasi akan tumbuh dengan lingkungan yang sehat.
Wallahu a'lam bish shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak