Ibu dan Bayi Meninggal Bukti Kegagalan Pelayanan Kesehatan pada Sistem Kapitalisme



Oleh Windy Febrianti



Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia. Irene Sokoy dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia setelah berkeliling ke empat rumah sakit di Jayapura tanpa mendapatkan penanganan medis memadai pada Minggu, 16 November 2025. Tragedi ini bukan kasus tunggal. Berulang kali, publik disuguhi berita tentang ibu hamil yang ditolak rumah sakit dengan berbagai alasan administratif hingga kekurangan fasilitas.

Kasus Irene bukan insiden terisolasi, tetapi cermin kerusakan sistem kesehatan negeri ini.
Irene Sokoy dan bayinya meninggal setelah ditolak atau tidak mendapatkan penanganan medis di empat rumah sakit berbeda.
Kasus penolakan terhadap ibu hamil berakhir fatal sudah berulang, bukan pertama kali, dan terus terjadi di banyak daerah.
Penolakan Rumah Sakit Adalah Bukti Bobroknya Sistem Pelayanan Kesehatan

Rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat penyelamat nyawa berubah menjadi institusi yang terikat aturan administratif, keterbatasan fasilitas, kekurangan tenaga medis, dan ketergantungan pada skema pembiayaan yang rumit.
Ketika nyawa pasien bergantung pada kertas rujukan, ketersediaan kamar, dan kelayakan BPJS, maka jelas ada yang salah.
Sistem Sekuler Kapitalis Menjadikan Layanan Kesehatan Berbasis Bisnis

Dalam paradigma kapitalisme:
Kesehatan adalah komoditas. Rumah sakit adalah entitas bisnis.
Pasien dipandang sebagai pelanggan, bukan jiwa yang wajib diselamatkan.
Akibatnya, motif material menjadi pengendali. Biaya, administrasi, dan keuntungan lebih diutamakan dibanding keselamatan manusia. Ketika orientasi bisnis mendominasi, kasus seperti Irene akan selalu berulang—karena problemnya bukan pada oknum, tetapi akar sistemik.

Negara Wajib Menjamin Kesehatan Rakyatnya. 
Pelayanan Kesehatan Adalah Tanggung Jawab Negara. Dalam Islam, negara (Khilafah) berkewajiban memastikan seluruh kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Mengabaikan pelayanan kesehatan termasuk bentuk kezaliman penguasa.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Imam (khalifah) adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hilangnya nyawa rakyat karena kelalaian negara merupakan dosa besar yang harus dipertanggungjawabkan.
Semua Rakyat Berhak Mendapatkan Kesehatan Gratis, Mudah, dan Berkualitas. 

Dalam sistem Islam:
Layanan kesehatan 100% gratis untuk seluruh rakyat.
Akses mudah, tidak perlu birokrasi berbelit.
Rumah sakit dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan lokasi komersial.

Tenaga medis digaji negara dengan layak, sehingga pelayanan maksimal.
Dana kesehatan diambil dari baitul mal, bukan dari premi, klaim, atau potongan iuran. Semua memberikan layanan gratis dan bahkan menggaji pasien selama masa perawatan agar tidak kehilangan nafkah. Serta pelayanan tanpa memandang agama, suku, atau status sosial. Semua ini dilakukan tanpa BPJS, tanpa bisnis rumah sakit swasta, dan tanpa menjadikan pasien sebagai sumber cuan.

Kematian Irene Bukan hanya takdir semata, Ini Akibat Sistem yang Rusak
Tragedi Irene Sokoy adalah alarm keras bahwa kita hidup dalam sistem yang tidak menjadikan nyawa manusia sebagai prioritas. Kasus demi kasus menunjukkan bahwa sistem kapitalisme tidak pernah benar-benar peduli pada rakyat.

Islam memberikan solusi nyata dan terbukti. Bukan utopia, tetapi sejarah yang telah berabad-abad berjalan.
Saatnya masyarakat menyadari bahwa perubahan sistemik adalah kebutuhan mendesak. Karena selama kesehatan tetap diperlakukan sebagai bisnis, tragedi seperti Irene akan terus berulang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak