Oleh : Dahlia
Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal masih terus berlangsung di berbagai perusahaan. Contoh perusahaan yang melakukan PHK massal di awal tahun 2025: Sritex, kebangkrutan perusahaan, relokasi pabrik dan perusahaan lainnya. PHK massal ini dapat berdampak signifikan pada karyawan yang terkena dampak, serta pada ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.
PHK massal tidak menjamin kesejahteraan ke depan, ada beberapa hal yang jadi penyebab. Pertama, ketidakpastian ekonomi PHK massal, sulit untuk merencanakan masa depan. Ketika sudah merencanakan untuk masa depan, belum tentu membuahkan hasil yang sesuai, misalnya dengan membuat usaha.
Kedua, keterampilan yang kurang sehingga karyawan yang terkena PHK mungkin tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mencari pekerjaan baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ketiga, meningkatnya jumlah pengangguran yang dapat berdampak negatif pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Keempat, berdampak pada Psikologis, seperti stres, kecemasan, dan kehilangan kepercayaan diri.
Solusi Islam idiologis mengenai PHK massal dapat mencakup beberapa aspek. Pertama, keadilan ekonomi. Islam menekankan pentingnya keadilan ekonomi dan distribusi kekayaan yang merata. Dalam konteks PHK massal, keadilan ekonomi dapat diwujudkan dengan memastikan bahwa pekerja yang terkena dampak mendapatkan kompensasi yang adil dan bantuan yang memadai.
Kedua, tanggung jawab sosial. Islam menekankan pentingnya tanggung jawab sosial bagi perusahaan dan individu. Dalam konteks PHK massal, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kepada pekerja yang terkena dampak, seperti pelatihan dan bantuan keuangan.
Ketiga, kerjasama dan solidaritas. Islam menekankan pentingnya kerjasama dan solidaritas antara individu dan masyarakat. Dalam konteks PHK massal, kerja sama antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dapat membantu mengurangi dampak negatif PHK massal.
Keempat, pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Islam menekankan pentingnya pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dalam konteks PHK massal, pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan memastikan bahwa perusahaan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan.
Kelima, peran negara. Islam menekankan pentingnya peran negara dalam melindungi hak-hak pekerja dan memastikan keadilan ekonomi. Dalam konteks PHK massal, negara dapat memainkan peran penting dalam mengatur dan mengawasi perusahaan untuk memastikan bahwa pekerja yang terkena dampak mendapatkan perlindungan yang memadai.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam ini, PHK massal dapat diatasi dengan cara yang lebih adil dan berkelanjutan, serta meminimalkan dampak negatif bagi pekerja dan masyarakat.
Hanya dengan penerapan sistem Islam, yakni Khilafah ’ala minhaj an-nubuwah, akan mampu menjamin keadilan sehingga ekonomi tumbuh sehat serta menjamin kesejahteraan rakyat. Ini tidak hanya berlaku bagi muslim, tetapi juga nonmuslim yang memiliki identitas kewarganegaraan Islam yang tunduk pada peraturan dan kekuasaan negara Islam.