Menegakkan Tauhid di Tengah Arus Ilah Palsu Zaman Modern




Oleh : Aydnineira Humaira 
(Penulis di Karawang)





Pendahuluan: Hidup Bukan Cuma Tentang Feed Instagram

Di zaman sekarang, banyak anak muda hidupnya sibuk mikirin like, followers, outfit, status sosial, atau ranking akademik. Tapi... apakah itu semua yang paling penting?

Kalau kita jujur, banyak dari kita yang udah nggak kenal Allah dengan sebenar-benarnya. Tauhid yang dulu jadi fondasi kehidupan generasi sahabat, sekarang mulai luntur di tengah banjirnya tren dan gaya hidup modern.

Banyak dari kita ngaku Muslim, tapi tetap ikut tren yang jauh dari syariat. Kita bilang Allah itu Tuhan kita, tapi kadang malah lebih nurut ke algoritma TikTok daripada Al-Qur’an.




Tauhid: Pusat Hidup Seorang Muslim

Tauhid itu bukan sekadar pelajaran aqidah di sekolah. Tauhid adalah:
Kenapa kamu hidup?
Siapa yang kamu sembah, ikuti, dan taati?
 Siapa yang kamu anggap pemilik hidupmu?

Tauhid mengenalkan Allah dalam tiga sisi penting:

1. Allah sebagai Ilāh (إِلٰه)

Satu-satunya yang pantas disembah dan dijadikan tujuan hidup.

> اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
“Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Milik-Nya asmaul husna.”
(QS. Ṭāhā: 8)



2. Allah sebagai Rabb (رَبّ)

Dzat yang menciptakan, mengatur, dan memberi rezeki.

> الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.”
(QS. Al-Fātiḥah: 2)



3. Allah sebagai Mālik (مَالِك)

Pemilik mutlak waktu, hidup, dan seluruh ciptaan.

> مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
“(Dialah) Pemilik hari pembalasan.”
(QS. Al-Fātiḥah: 4)



> قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah: Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Rabb seluruh alam.”
(QS. Al-An‘ām: 162)






Masalahnya: Banyak “Tuhan-Tuhan Kecil” di Zaman Modern

Tauhid itu bukan sekadar mengucap "Lā ilāha illallāh" — tapi hidup sesuai maknanya. Hari ini, kita hidup di zaman di mana banyak “ilah palsu” yang tanpa sadar kita sembah:

Uang dan gaya hidup

Kita rela mengorbankan waktu, akhlak, bahkan syariat demi gengsi.

> زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ...
“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada syahwat…”
(QS. Āli ‘Imrān: 14)



Hawa nafsu dan kebebasan mutlak

Ikut gaya hidup bebas, dalihnya “yang penting gue happy”.

> أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ...
“Apakah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan?”
(QS. Al-Jātsiyah: 23)



Mengabaikan syariat

Mengaku Muslim, tapi nggak percaya pada aturan Allah. Pilih hukum buatan manusia daripada aturan Islam.

> ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَىٰ شَرِيعَةٍ... فَاتَّبِعْهَا
“Kami jadikan engkau (Muhammad) berada di atas syariat, maka ikutilah ia…”
(QS. Al-Jātsiyah: 18)






Kata Ulama Besar soal Tauhid

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu:

> “Kami adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam. Jika mencari kemuliaan dari selainnya, maka Allah akan hinakan kami.”
(Diriwayatkan oleh Ibn Katsīr dalam al-Bidāyah wa an-Nihāyah)



Ibnu Taimiyyah rahimahullah:

> “Tauhid adalah inti ajaran seluruh nabi dan dasar agama Islam.”
(Majmū‘ al-Fatāwā, 1/93)



Asy-Syaukani rahimahullah:

> “Syarat diterimanya amal: ikhlas karena Allah (tauhid) dan mengikuti Rasul (mutaba‘ah).”
(Fath al-Qadīr, tafsir QS. Al-Kahfi:110)






Apa yang Harus Dilakukan Remaja Muslim?

1. Belajar Aqidah yang benar

Bukan sekadar hafalan, tapi benar-benar paham:

Siapa Allah?

Apa makna Lā ilāha illallāh?


2. Tolak ilah-ilah palsu di hidupmu

Jangan biarkan hobi, tren, atau gengsi jadi “tuhan kecil” yang kamu ikuti.

3. Taat ke Allah dalam semua aspek hidup

Bukan cuma soal ibadah formal, tapi juga cara berpakaian, pergaulan, ambisi masa depan.

4. Jadikan hidupmu sepenuhnya untuk Allah

Kita hidup bukan buat memuaskan dunia, tapi buat nyari ridha Allah.




Penutup: Merdeka dari Ilah Palsu

Jangan mau jadi budak algoritma, korban validasi orang lain, atau pengikut gaya hidup yang melalaikan.
Tauhid itu membebaskan — dari manusia, sistem buatan manusia, dan jebakan dunia.

> فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّينَ
“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”
(QS. Az-Zumar: 2)



Jadilah remaja yang keren bukan karena tren, tapi karena kamu punya iman dan paham siapa Tuhanmu yang sebenarnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak