Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Institut Literasi dan Peradaban
Jika ada lomba stand up komedi, bisa jadi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juaranya. Pasalnya, ia berbicara enteng sekali seolah wewenang yang ia pegang hari ini hanya sebuah permainan kartu remi.
Mulai dari kebolehan dokter umum untuk melakukan tindakan saecar menggantikan dokter obygn yang langka di daerah pinggiran, ukuran celana 33-34 cepat mati, hingga mengenai indikator Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Salah satunya, rata-rata pendapatan warga yang harus mencapai Rp 15 juta per bulan.
Hal itu ia sampaikan di sebuah acara diskusi bertajuk Double Check dengan tema 'Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo?' di Toety Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025). Menurutnya, negara maju itu high income country, dimana Gross national income per kapitanya USD 14 ribu ke atas. Sedangkan Indonesia masih USD 4.000-an. Harus naik 3,5 kali, sehingga akan ketemu jika dirupiahkan, sebulannya harus Rp 15 juta (detikNews.com, 17-5-2025).
Budi mengatakan pendapatan sebesar itu hanya bisa dicapai jika masyarakat sehat dan pintar. Karena itu, dia berbicara pentingnya peran Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan menuju Indonesia emas 2045. Menurutnya beda orang bergaji Rp 15 juta dengan RP 5 juta hanya satu, yang gaji Rp 15 juta pasti lebih sehat dan lebih pintar, jika tidak, mana mungkin ia bisa mendapatkan gaji Rp 15 juta?
Budi menegaskan, sebagai Menteri Kesehatan, tugasnya adalah menjaga masyarakat agar tetap sehat. Bukan semata mengobati warga yang sudah sakit. Fungsi utama Kementerian kesehatan adalah mendorong pola hidup sehat melalui strategi edukasi dan sosialisasi. Sedangkan mengobati, merupakan kewenangan dokter.
Kapitalisme Lahirkan Penguasa Abai
Rasulullah Saw. bersabda, "Jika urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran atau fitnah. (HR. Bukhari). Sungguh kita hari ini melihat kebenarannya, seorang menteri kesehatan yang lebih pantas menjadi bintang stand up komedi.
Kewenangan yang ada padanya sangatlah krusial, menyangkut hajat hidup orang banyak, yaitu kesehatan. Dialah yang wajib memberi jaminan semua orang sehat wal Afiat, fisik maupun non fisik. Di dalam kewenangannya, ia adalah pihak yang wajib mendorong kemajuan dunia kesehatan, baik mempersiapkan SDM kesehatan yang mumpuni, mulai dari perawat, dokter umum hingga spesialis.
Dialah yang memastikan di setiap wilayah tersedia sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap dengan laboratorium, perpustakaan, universitas kedokteran, rumah sakit, obat-obatan, teknologi termutakhir terkait kesehatan dan semua yang berhubungan dengan kesehatan.
Dia pula yang wajib menjamin semua individu rakyat mudah mengakses fasilitas kesehatan sebagai salah satu kebutuhan pokok tanpa kendala berarti, semisal biaya atau pun pelayanan kesehatan. Ia memastikan rakyat terjamin tanpa harus membayar BPJS yang berbasis riba, kualitas pelayanan di desa maupun di kota sama-sama berkualitas.
Bukan mengumbar kata menohok tanpa dasar, bagaimana bisa setiap kepala keluarga bisa memiliki penghasilan Rp15 juta dikatakan pintar dan sehat, apakah hal itu berlaku bagi seorang koruptor yang berhasil mencuri uang negara hingga milyaran rupiah? Lantas bagaimana dengan pengumpul barang bekas, tukang becak, tukang serabutan yang benar-benar tak mampu memiliki akses apapun termasuk makan kenyang?
Inilah gambaran penguasa yang lahir dari sistem kapitalisme, ia hanya menampakkan teori yang ia sendiri tidak yakin akan kebenarannya. Dunia kesehatan kita dikuasai kartel dan korporasi, masih hangat kedatangan Bill Gate ke Indonesia jelas-jelas meninginginkan Indonesia sebagai tempat uji coba klinis, padahal faktanya uji coba ini sudah ada sejak 2004 lalu.
Hibah yang ia kucurkan untuk Indonesia hanyalah kamuflase, Indonesia adalah pasar strategis untuk kapitalisasi kesehatan, dengan mendatangkan dokter luar negeri yang dibayar dolar, alat-alat kesehatan luar negeri, pembangunan rumah sakit internasional dan lainnya menjadi buktinya. Pendidikan kedokteran sendiri mahalnya luar biasa, ditambah dengan pendaftarannya yang sulit. Banyak orang yang kemudian melakukan kecurangan hanya agar bisa kuliah di kedokteran.
Beberapa keburukan ini haruslah disadari sebagai pekerjaan rumah kementerian kesehatan yang harus segera tuntas.
Islam Jawaban Indonesia Emas Sehat
Dalam pandangan Islam, kesehatan adalah salah satu kebutuhan pokok rakyat yang menjadi jaminan negara. Maka, dari Baitulmal, sistem pembiayaan negara Khilafah akan terus menerus diadakan pembangunan untuk sarana dan prasarana sekaligus pelayanan kesehatan.
Negara tidak memperhitungkan untung rugi, sebagaimana Rasûlullâh Saw. saat menerima hadiah seorang dokter dari Raja Mesir, Rasûlullâh kemudian memberikan dokter itu untuk rakyat, dan berlaku saat itu adalah seorang kepala negara. Kemudian memerintahkan pada sahabat untuk memberi minuman susu unta kepada beberapa utusan negara tetangga yang kebetulan saat berkunjung ke Madinah mengalami sakit.
Hari ini bagaimana negara bisa mensejahterakan rakyatnya hingga memiliki penghasilan yang fantastis ? Sumber daya alamnya pun dikuasai oleh korporasi, negara gagal menyediakan lapangan pekerjaan, pendidikan mahal sehingga banyak yang kemudian menjadi pekerja murah ke luar negeri.
Saatnya mengganti sistem Kapitalisme dengan Islam, sudah terbukti bencana demi bencana melanda negeri ini karena terlalu lama meninggalkan aturan Allah, Wallahualam bissawab.