MASA DEPAN DUNIA AKAN BERUBAH DENGAN KHILAFAH



                 Oleh : Ummu Aqeela
 
Koalisi Global menggelar Konferensi mendukung Al Quds dan Palestina . Konferensi yang mengambil tema “Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat” digelar di Istanbul, Turki, pada Sabtu 26 April 2025. Konferensi ini merupakan bagian dari konferensi tahunan “Pelopor” yang ke-14 yang diikuti oleh puluhan tokoh nasional, media, budaya, sosial, serikat pekerja, intelektual, dan pemuda, serta lembaga aktif dari sekitar 60 negara di seluruh dunia. Hadir pula dalam konferensi ini para tokoh perlawanan, ulama, tahanan yang dibebaskan, dan para pimpinan penggerak rakyat. (SINDOnews.com pada Senin, 28 April 2025)
 
Konferensi ini adalah angin segar kesadaran, sudah seharusnya umat membuka mata bahwa peristiwa yang terjadi di Gaza Palestina adalah tanggung jawab bersama terkhusus umat Islam. Dan tanggung jawab ini tidak hanya direalisasikan dalam bentuk kecaman, diplomasi atau merendahkan diri untuk solusi dua negara, namun dengan aksi nyata yaitu jihad fisabilillah dalam komando Khilafah.
 
Mendengar ini Perdana Menteri Israel pun merespon, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa dia menolak pembentukan khilafah di wilayah Mediterania. 
“Kami mengenal musuh kami. Dan kami menolak pembentukan kekhilafahan baik di sini atau pun di Lebanon. Kami akan memastikan kelangsungan hidup Israel,” ujar Benjamin Netanyahu.
 
Penolakan Netanyahu terhadap khilafah menunjukan ketakutan akan kebangkitan umat islam di seluruh dunia. Bukan sekedar penolakan politik biasa, klaim tersebut secara tidak langsung menunjukan kegelisahan para pemimpin dunia barat akan geliat kebangkitan islam yang tampak secara nyata.
 
Umat islam yang mulai menyadari akar masalah dari keterpurukan yang mereka alami dan mulai mencari solusi hakiki berdasarkan syariat yang telah Allah tetapkan dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah. Kesadaran ini telah menyatukan hati kaum muslimin yang berharap kembali ditegakkannya hukum Allah. Tegaknya khilafah bukan hanya sekedar ancaman kepentingan geopolitik Barat di dunia islam, akan tetapi menjadi simbol keruntuhan ideologi kapitalisme, sekulerisme dan liberalisme yang selama ini dijadikan alat untuk memporak-porandakan persatuan umat islam.
 
Kekuatan inilah yang akan mengancam genosida yang dilakukan Zionis terhadap Palestina. Maka sudah seharusnya umat menyambut seruan ini. Dan menyadari bahwa masa depan dunia akan berubah dengan kembalinya izzul islam wal muslimin dibawah panji khilafah.
 
Dengan demikian, umat Islam, terutama para pengemban dakwah, harus senantiasa optimis dan penuh kesungguhan dalam memperjuangkan Islam, juga menempuh sebab-sebab yang akan membawa kepada tujuan mulia itu. Allah Swt. telah memerintahkan kita untuk meneladani segala yang Rasulullah saw contohkan, salah satunya dakwah penegakkan syari'at islam untuk rahmat seluruh alam. 
 
Dan sungguh, tidak boleh lepas dari perhatian kita meskipun sekejap bahwa yang menjadi tujuan kita adalah melanjutkan kehidupan Islam (isti’naaful hayatii islamiyyah), dengan jalan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Agenda yang harus dilakukan adalah bergaul dengan masyarakat dan terus-menerus melakukan kontak dinamis dengan tokoh masyarakat untuk menyampaikan berbagai pemikiran (afkar), pendapat (araa’), dan standar (maqayis) kepada mereka. Lalu mereka mengadopsi dan memeliharanya untuk menjadikannya sebagai pijakan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpa umat, serta melakukan pergolakan pemikiran melawan pemikiran ataupun kebijakan penguasa yang bertentangan dengan Islam.
 
Demikianlah, dakwah merupakan poros utama demi teraihnya tujuan mulia, yaitu tegaknya syariat Islam dalam naungan Khilafah, yang tidak hanya membebaskan Palestina, namun seluruh umat dalam belenggu pemikiran serta sistem kehidupan yang salah.
 
Wallahu’alam bisshowab.
 
 
 
 
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak