Jihad dan Khilafah Solusi Nyata untuk Palestina

 


Oleh. Irohima

Penderitaan warga Gaza, Palestina telah berada pada titik di mana mereka hanya bisa berharap pada kuasa Allah Swt. saja. Segala upaya telah dilakukan, mulai dari melawan dan meminta bantuan. Dunia yang turut mengecam, namun tidak sekalipun dihiraukan. Sementara itu para penguasa negeri-negeri Muslim hanya mencukupkan diri dengan kecaman dan bantuan kemanusiaan tanpa bisa mengirim pasukan, padahal umat Islam telah menyerukan jihad, sebagai solusi agar Palestina lepas dari penjajahan. 

Tindakan zionis Israel semakin brutal dan mengerikan, korban yang tewas semakin berjatuhan. Tidak satu pun luput dari kekejian mereka, mulai rakyat sipil, tentara, tenaga medis bahkan jurnalis telah menjadi target tentara IDF yang sadis. Seperti yang terjadi pada jurnalis foto Fatima Hassouna yang tewas bersama 7 anggota keluarganya di kediaman mereka di Jalan Al Nafaq, Gaza (CNN Indonesia, 19-04-2025).

Fatima Hassouna diketahui telah  mendokumentasikan kehidupan warga Gaza dan membagikannya lewat akun media sosial Instagram dan Facebook miliknya.

Serangan brutal Israel yang dilakukan sejak Oktober 2023 telah menewaskan  lebih dari 60 ribu warga Gaza, ratusan rumah hancur dan jutaan orang menjadi pengungsi. Tak hanya itu, akibat pengepungan dan genosida yang dilakukan zionis Israel, Palestina mengalami krisis pangan akut. Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) juga telah memperingatkan tentang krisis kemanusiaan yang makin memburuk di jalur Gaza, warga tak memiliki sumber pendapatan apapun untuk hidup, dan hanya bisa bergantung pada bantuan kemanusiaan. Keadaan warga diprediksi akan makin mengerikan  dengan adanya blokade perbatasan oleh Israel hingga tak memungkinkan pasokan bantuan bisa masuk jalur Gaza (metrotvnews, 20-04-2025).

Satu tahun, enam bulan terhitung sejak Oktober 2023, konflik Palestina dan Israel berlangsung. Meskipun sebenarnya konflik ini telah dimulai sejak tahun 1948. Israel yang ingin menguasai Palestina, melakukan segala cara termasuk membasmi etnis Palestina dengan memulai operasi militer penghancuran wilayah untuk memperluas perbatasan negara. 

Lebih dari 100 laki-laki, wanita dan anak-anak di Desa Deir Yassin, pinggiran Yerussalem, pada bulan April tahun 1948 telah dibunuh. Operasi militer mereka yang terus berlanjut dari tahun 1947 hingga 1949 telah  menyebabkan 500 desa dan kota di Palestina hancur. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama Tragedi Nakba yang berarti bencana.

Berawal dari tragedi Nakba pada tahun 1948, sampai saat ini terus berlangsung upaya Israel menguasai Palestina. Seharusnya semua fakta ini sudah cukup menjadi bukti bahwa Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan sekian lama dan juga cukup menjadi alasan untuk memerangi mereka. Zionis Israel yang sering melanggar perjanjian damai dan gencatan senjata yang telah disepakati juga telah membuktikan benar adanya bahwa mereka merupakan kaum dengan karakter yang suka berdusta dan berkhianat seperti yang pernah disampaikan oleh Baginda Rasulullah saw. Tindakan keji Israel telah nyata sebagai genosida, namun sayangnya, masih saja banyak yang menutup mata.

Palestina merupakan wilayah yang memiliki penduduk mayoritas beragama Islam. Saat ini mereka tengah mengalami bencana yang mengerikan. Sebagai manusia yang masih memiliki nurani, kita tentu akan tergerak untuk menolong mereka, terlebih lagi bagi umat Muslim di seluruh dunia. Allah Swt. telah menyatakan bahwa umat Muslim adalah bersaudara dan memerintahkan umat Muslim untuk memberikan pertolongan kepada saudara sesama muslim ketika salah satunya tertimpa bencana. Rasulullah saw. juga bersabda bahwa umat Islam itu ibarat satu tubuh, dan wajib menolong saudaranya.

Sabda Rasulullah saw. dan pernyataan Allah Swt. terkait umat Islam adalah satu kesatuan nyatanya tak pernah dimanifestasikan oleh umat. Tragedi yang menimpa Palestina ataupun umat Islam lainnya telah membuktikan bahwa betapa umat Islam saat ini telah terpecah belah tersebab nasionalisme yang diciptakan oleh penjajah. Nasionalisme yang lahir dari sistem demokrasi, telah menyebabkan kita terpisah dengan saudara meski kita satu akidah. 

Batas teritorial wilayah dan kepentingan politik serta berbagai kesepakatan juga dijadikan sekat penghalang kepedulian kita kepada Palestina. Jika kita bersikeras maka akan dianggap melawan hukum dunia. Sungguh menyedihkan, ketika kita lebih takut akan aturan yang dibuat manusia ketimbang aturan yang dibuat oleh Sang Pencipta.

Umat Islam masih terjerat dengan nasionalisme, dan selama umat masih memuja nasionalisme, maka umat tidak akan pernah bisa bersatu dan tidak akan pernah bisa melaksanakan jihad, sebagai satu-satunya solusi yang bisa membebaskan Palestina dan umat Islam lainnya dari belenggu penjajahan.

Butuh kesadaran umat akan pentingnya persatuan. Nasionalisme harus dihempaskan, karena nasionalisme telah menjadi sumber pemecah belah umat. Kita sebagai Muslim juga harus menyadari bahwa penjajahan hanya bisa dilenyapkan dengan adanya persatuan umat dalam satu kepemimpinan global yaitu daulah khilafah. Karena hanya daulah yang bisa mengirim pasukan tanpa terbentur oleh kepentingan. Khilafah adalah sistem pemerintahan berdasarkan syariat Islam akan menjadi perisai umat Islam yang melindungi umat Islam dari segala bentuk penjajahan dan kezaliman.

Saat ini, meski umat Muslim menjadi umat terbanyak di dunia dan memiliki pemimpin-pemimpin yang tersebar di berbagai negara, nyatanya, tak ada satupun yang mampu berkata "ya" pada seruan jihad yang digaungkan oleh umat. Nasionalisme telah menyandera mereka dan membuat mereka mati rasa terhadap penderitaan sesama saudara.

Nasionalisme membuat mereka merasa hanya cukup mengecam dan memberi bantuan kemanusiaan, tanpa peduli bahwa sebenarnya Palestina membutuhkan pasukan untuk membebaskan mereka dari penjajahan.

Sudah saatnya umat Muslim di seluruh dunia menyeru akan pentingnya persatuan umat dan kewajiban menolong Palestina dengan cara melaksanakan jihad dan menegakkan kepemimpinan yang menerapkan sistem Islam. Karena hanya daulah yang bisa mewujudkan itu semua. 

Hanya daulah yang mampu menuntaskan persoalan Palestina dan persoalan lain yang menimpa umat manusia. Sebagai umat Muslim, kita harus terus berupaya, mengerahkan seluruh kemampuan untuk merangkai kembali bagian-bagian tubuh kita yang terpisah untuk bersama berjuang agar Khilafah segera terwujud.

Wallahu a'lam bishawab 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak