Camat Kepergok Selingkuh, Pergaulan Bebas Biang Keroknya



Oleh : Elis Irma Ratnasari




Seorang Camat Padang Selatan Kota Badang diketahui memasukan wanita berinisial NG yang berusia 28 tahun ke dalam rumahnya saat sang istri pergi pulang kampung. Belakangan diketahui bahwa Camat tersebut berselingkuh dengan salah seorang staf di kantor tempatnya bekerja.

Kasus perselingkuhan yang berawal cinta lokasi di tempat kerja mungkin sering mampir di telinga kita. Faktor-faktor yang muncul dari kasus perselingkuhan pun beragam, yaitu karena ketidakmampuan dalam membangun relasi suami istri yang harmonis, bebasnya pergaulan diluar relasi pernikahan atau hanya mengikuti nafsu sesaat.

Dengan begitu wajar apabila dalam beberapa kasus pernikahan yang pasangannya selingkuh, akan terasa bosan dengan pasangannya dan ia dengan mudah mencari kesenangan di luar relasi pernikahannya.

Jika kita cermati lebih dalam, rusaknya tatanan keluarga ini tidak bisa dipisahkan dari tatanan kehidupan sosial dalam sistem pergaulan hari ini.

Dalam sistem sekuler kapitalis, lebih spesifiknya sistem pergaulannya tidak memberikan batas jelas antara laki laki dan perempuan yang bukan mahromnya. Interaksi laki laki dan perempuan non mahrom sangat dibebaskan, tentunya hal tersebut adalah pemicu terbesar masuknya celah celah perselingkuhan.

Hal yang sering kita jumpai contohnya banyak di dunia pekerjaan maupun pendidikan, mereka laki laki dan perempuan non mahrom terbiasa melakukan ikhtilat/bercampur baur, kaum perempuan berdandan berlebihan, serta berpakaian tidak menutup aurat, tentu hal ini kian merangsang aspek seksualitas lelaki.

Hal tersebut diperparah dengan interaksi lawan jenis yang intens, sehingga membangun kedekatan secara emosional, saling mengumbar curhat, dan perhatian. Belum lagi maraknya konten porno yang menyerang masyarakat, menjadi rangsangan ekstra dan sekaligus indikasi negara abai melindungi rakyatnya. Jika serius, sebagai pemegang kekuasaan cyber negara bisa menutup konten konten yang berbau pornografi.

Karakter dari sistem sekuler kapitalis adalah memisahkan manusia dari aturan agamanya. Sistem ini secara otomatis menjadikan masyarakat bodoh dengan aturan agamanya yang seharusnya bisa memandu kehidupan rumah tangga. Akibatnya mereka tidak mengenal halal haram. Masyarakat tidak kenal bagaimana harus berinteraksi antara laki laki dan perempuan non mahrom dan juga bagimana peran suami dan istri dalam keluarga.

*Islam Solusi Keluarga Harmonis*

Islam memandang bahwa pernikahan adalah investasi pahala. Sehingga mendorong pasangan untuk berlomba-lomba mendapatkan pahala di sisi Tuhannya. Islam mewajibkan setiap umatnya untuk memahami syariat Islam, sebagai pondasi mereka melakukan aktivitas. Termasuk masalah pernikahan, terdapat hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang suami dan juga oleh seorang istri.

Seorang suami mempunyai tugas menjadi seorang kepala keluarga, mencari nafkah, menjadi ayah, serta memberikan kepemimpinannya untuk memelihara rumah tangga. Seorang istri, fitrahnya menjadi seorang ibu, yang melahirkan keturunan, mengasuh, serta mendidik anak-anaknya. Seorang istri pun bertugas mengelola rumah tangga. Suami akan sangat memuliakan istrinya sebagai pendamping hidupnya, pun dengan seorang istri akan sangat menghormati suaminya sebagai nahkoda kapal rumah tangganya.

Ketika keluar rumah, baik suami dan istri wajib menjaga interakaksi.
Seorang suami dan istri ketika keluar rumah banyak hal yang harus dijaga, dari mulai pandangan, pakaian dan penampilan. Seorang istri tidak boleh berdandan berlebihan yang dapat memicu ketertarikan dari pria lain selain suaminya. Seorang suami juga harus menjaga pandangan terhadap wanita lain selain istrinya. Apabila syariat Islam dijalani, tentu keduanya mampu menciptakan relasi yang harmonis. InsyaAllah segala kemaksiatan termasuk perselingkuhan bisa dihindari.

Terakhir, tentunya membentuk keluarga harmonis perlu pemahaman agama dengan terus belajar. Hal ini bisa kita dapatkan dari terus mengkaji Islam. Selain karena itu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, iapun menjadi kebutuhan untuk menjadi pedoman berkeluarga. Semoga dengannya Allah turunkan rahmat dan keberkahan pada setiap keluarga.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak