Pendidikan Berlandaskan Iman Solusi Generasi Bertakwa


Oleh : Ade. N


Kehebohan menyebar ke seluruh publik setelah munculnya dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025. Panitia SNPMB pun menyampaikan temuan tentang modus baru yang digunakan oleh sejumlah peserta, yaitu memasang kamera yang tidak terdeteksi metal detector di bagian behel gigi, kuku, ikat pinggang, dan kancing baju, demi menyontek selama ujian. Penggunaan teknologi sebagai jalan pintas dalam UTBK mencerminkan rendahnya akhlak generasi muda dan menandai kegagalan sistem pendidikan dalam membentuk karakter Islami yang berakhlak mulia dan berketrampilan.

Keadaan semakin memprihatinkan ketika laporan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan banyak kasus menyontek dan ketidakjujuran lainnya di kalangan siswa dan mahasiswa.
Perilaku kecurangan ini tidak muncul secara tiba-tiba dari masing-masing individu. Sebaliknya, ini adalah kebiasaan yang sudah dipertontonkan oleh penguasa dan pemangku kebijakan di negeri ini.

Kasus-kasus korupsi besar yang disebut sebagai “liga korupsi” menjadi catatan gelap dalam sejarah bangsa, di mana para pejabat dan koruptor tetap mampu tersenyum di depan kamera tanpa merasa bersalah. Fenomena ini menunjukkan bahwa orientasi utama mereka hanya pada hasil dan materi, sehingga nilai-nilai halal dan haram terlupakan. Hal ini merupakan buah dari sistem kapitalisme yang menempatkan keberhasilan dan kebahagiaan pada pencapaian materi.

Berbeda dengan pandangan Islam, yang memandang bahwa kebahagiaan sejati datang dari keridaan Allah. Dalam Islam, keberhasilan tidak diukur dari kekayaan dan keuntungan dunia semata, melainkan dari memperoleh rida Allah sebagai tujuan utama. Oleh karena itu, negara dan sistem pendidikan berbasis akidah Islam akan mampu mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter Islami. Generasi ini diharapkan memiliki kepribadian yang kokoh, selalu berpegang teguh pada syariat Allah, dan mampu menerapkan ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan mereka.

Dengan kepribadian Islam yang kuat, bangsa ini akan mampu memanfaatkan teknologi secara bijak sesuai petunjuk Allah. Teknologi tidak lagi digunakan sebagai jalan pintas untuk menipu atau meraih keuntungan semu, melainkan sebagai media untuk meningkatkan ibadah, menyebarkan kebaikan, dan meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Tindakan ini akan membawa keberkahan, baik dunia maupun akhirat, karena setiap langkah diambil demi meraih ridha Allah dan manfaat bagi seluruh umat manusia. 

Oleh karena itu, sistem pendidikan berasaskan akidah Islam merupakan kunci utama untuk menyiapkan generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bertanggung jawab secara moral dan spiritual. Melalui sistem pendidikan berbasis keimanan Islam akan mampu membentuk individu bertakwa dan taat, serta siap menjalankan amanah dalam mengurus urusan masyarakat. 
Wallahu'alam Bishawab. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak