Oleh Dwi March Trisnawaty.
Mahasiswi Magister Universitas Airlangga
Dilansir dari laman Tempo.co (31/04/2025), tentara zionist Isreael melancarkan aksi serangan bombardir pada pagi hari di Gaza bertepatan dengan terlaksananya shalat Idul Fitri pada tanggal 30 Maret 2025. Dari serangan tersebut telah menewaskan korban sebanyak sembilan orang warga Palestina, termasuk lima anak lainnya. Saat terjadi serangan, sebagian tetap melanjutkan do’a di tengah puing-puing bangunan bekas serangan zionis. Tidak hanya itu saja, tentara Israel juga dilaporkan telah menyerbu beberapa rumah di Hebron, Tepi Barat. Mereka menduduki, mendobrak pintu dan menggeledah tempat tinggal. Tiga orang tertangkap selama penyerbuan satu anak remaja 16 tahun dan dua mantan tahanan.
Bagi umat muslim, Idul Fitri merupakan hari kemenangan dan kegembiraan karena telah mampu bersabar dalam menjalankan ibadah maupun memperbanyak ibadah selama bulan Ramadan yang mulia serta melimpahnya banyak kebaikan.Namun Sayangnya Idul Fitri identik dengan hari kebahagiaan tersebut belum dirasakan oleh semua umat Islam di berbagai penjuru dunia, terutama di tanah Palestina dan beberapa wilayah lainnya. Di hari harusnya bergembira menyambut kemenangan Idul Fitri, dihadapkan dengan kenyataan bahwasannya umat Islam masih di cengkraman sistem sekuler kapitalisme. Dengan begitu, penjajah yang kejam dan semakin brutal tak mengenal belas kasihan, bahkan terusir dari tanah kelahiran karena tidak kunjung adanya jihad dan Khilafah.
Kondisi ini realitanya semakin memilukan bahwa kemenangan hakiki umat Islam belumlah sempurna, karena sebagian umat Islam khususnya tanah Palestina dalam kekacauan akibat serangan bombardir bahkan nyawanya terancam setiap waktu, serangan menggenosida warga Palestina terus dilakukan jauh sebelum bulan Ramadhan tiba, selama bulan Ramadan bahkan hingga awal bulan Syawal. Parahnya kondisi Palestina yang semakin buruk sangat memprihatinkan, umat Islam semakin terjepit dan menderita. Keadaan yang mengenaskan ini harusnya dapat membuka kesadaran banyak orang, terutama umat Islam. Bahwasannya sistem yang ada saat ini jelas tidak layak dijadikan acuan dalam membangun peradaban manusia. Sistem kapitalis sekuler ini terbukti tidak mampu memberikan solusi yang adil dan manusiawi bagi kehidupan umat manusia.
Di sisi lain, hal tersebut akan semakin menyadarkan umat bahwa sistem sekuler kapitalis kini hampir hancur akibat tampak kerusakan secara nyata. Kondisi ini akan mendorong umat untuk mencari alternatif sistem yang lebih baik, dan satu-satunya pilihan yang benar adalah dengan tegaknya sistem Islam di muka bumi ini. Dari perspektif keimanan, Islam adalah sistem yang sahih dari Allah SWT Maha Pencipta sekaligus Maha Pengatur. Dalam sejarah, penerapan Islam terbukti telah menghasilkan peradaban yang luar biasa maju dan gemilang.
Hal ini akan memperkuat keyakinan umat, kemenangan hakiki Islam semakin dekat. Umat butuh khilafah sebagai pengurus dan perisai agar mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya serta mendapatkan Ridha Allah SWT melalui penerapan hukum-Nya secara menyeluruh. Oleh karena itu, umat harus terus berjuang untuk menegakkan khilafah, karena hanya khilafah yang mampu melindungi maslahah umat Islam dengan seutuhnya. Dibutuhkan sebuah jamaah dakwah yang mampu menyadarkan umat untuk bersatu dalam perjuangan menegakkan kembali khilafah, demi menghidupkan kembali kehidupan Islam. Perjuangan untuk mendirikan khilafah harus menjadi agenda utama umat Islam, dan mereka harus saling bekerja sama untuk mewujudkannya.
Tags
Opini
