Islam Lahirkan Kesejahteraan



Oleh: Ayu Susanti, S.Pd



Negeri ini memang sedang tidak baik-baik saja. Banyak kasus kriminal yang terjadi. Dari mulai pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, pencurian dan lain sebaginya. Selain itu kondisi ekonomi yang menghimpit membuat sebagian orang nekad melakukan tindakan kriminal yang merugikan dirinya dan keluarga. 

T (37) tewas dihakimi massa usai diduga terpergok mencuri ayam di Desa Rancamanggung, Kecamatan Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat pada Selasa (1/4/2925) sekitar pukul 23.30 WIB. (bandung. kompas.com, 04/04/2025). 

Fenomena tewasnya maling dikeroyok warga ini bukanlah hal baru terjadi di Indonesia. Hal ini terjadi tidak terlepas dari sistem hidup buatan manusia, yakni sistem kapitalisme-sekulerisme yang tidak mampu melahirkan kesejahteraan untuk masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sedikit sedangkan kebutuhan ekonomi semakin melambung tinggi membuat sebagian orang terjebak menempuh jalan pintas dengan mencuri. Harga bahan pokok yang semakin hari semakin naik harganya membuat warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ditambah dengan pengeluaran lain semisal biaya pendidikan, perawatan rumah, biaya kesehatan, transportasi dan lain sebagainya yang perlu disiapkan oleh sebagian keluarga di Indonesia. Hal ini membuat masyarakat memutar otak setiap hari bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan uang melimpah agar bisa menutupi semua kebutuhan keluarga. 

Disamping itu, sistem hukum di negeri ini kurang menunjukkan ketegasan. Hukum di negeri ini bak dua mata pisau, tumpul ke atas namun tajam ke bawah. Hal ini justru menimbulkan perilaku buruk di kalangan masyarakat dalam menjaga keamanan. 

Betapa kompleks permasalahan di negeri ini. Untuk menyelesaikan kasus pencurian memerlukan sistem hidup yang kompleks agar kasus ini tidak terus menjamur dan bisa terselesaikan dengan tuntas. Kita tidak bisa berharap kepada sistem kapitalisme-sekulerisme. Karena sistem ini adalah sistem lemah yang tidak bisa melahirkan aturan tegas untuk mengatur kehidupan manusia. Standar ganda dalam sistem ini sangat kentara. Aturannya bisa berubah-ubah sesuai dengan asas manfaat. 

Berbeda halnya dengan Islam saat mengatur kehidupan manusia. Dalam Islam, pemimpin berkewajiban untuk menjamin kebutuhan primer warganya. Pemimpin pun akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya agar masyarakat bisa mengakses peluang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sehingga dari sini kesejahteraan akan mudah untuk tercapai. Selain itu pendidikan dan kesehatan bisa dijangkau dengan mudah oleh semua kalangan dengan gratis dan cuma-cuma. Sehingga semua rakyat bisa mencicipi pendidikan berbagai jenjang dengan mudah, dan bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dengan layak tanpa harus memikirkan besarnya biaya. Disamping itu, kondisi hukum dalam Islam sangat tegas dan tidak pandang bulu. Semua tindak kriminal akan dihukum setimpal sesuai dengan syari'at islam. Hal ini akan melahirkan efek jera bagi siapapun yg sudah melakukan tindakan kriminal dan upaya pencegahan bagi orang yang akan melakukan hal sama. 

Oleh karena itu, jika kita ingin merasakan kehidupan aman, damai dan sejahtera sudah seharusnya kita kembali kepada Islam secara menyeluruh.
Wallahu'alam bi-shshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak