Oleh : Kartika Septiani
Setelah satu bulan lamanya umat islam berpuasa di bulan keberkahan yaitu bulan Ramadhan, tibalah kepada hari yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan yakni hari raya idul fitri. Biasanya di momen ini, keluarga berkumpul dan merayakan dengan suka cita. Bersuka ria dan bercanda tawa.
Tetapi, kenyataannya berbeda dengan saudara muslim di Palestina. Meskipun sebelumnya gencatan senjata diumumkan, kenyataannya Yahudi Zionis Israel tetap melakukan penyerangan dan pengeboman kepada rakyat Palestina, dan melanggar kesepakatan gencatan senjata sebelumnya. Tidak heran, hal ini bukan pengkhianatan yang pertama kali, sudah menjadi rahasia umum tindakan licik dan keji dari umat Yahudi Zionis ini.
Israel sudah membunuh 9 orang di Gaza, 5 diantaranya anak-anak pada pagi hari saat hari raya idul fitri. (tempo.com, 30/03/2025)
Berita ini sungguh sangat menyayat hati umat islam satu dunia. Terhitung 18 bulan lamanya penyerangan terhadap rakyat Palestina yang hari ini masih berlangsung. Korban terus berjatuhan, tidak terkecuali anak-anak dan wanita.
Umat yang Satu
Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR. Bukhari dan Muslim).
Umat islam adalah ibarat satu tubuh, ketika satu bagian tubuh merasakan sakit, seluruh tubuh nya ikut kesakitan. Begitu pula dengan kesakitan rakyat Palestina hari ini, saudara seiman, yang seharusnya membuat seluruh umat islam di dunia merasakan kesakitan pula.
Umat islam di seluruh dunia tidak seharusnya diam, seharusnya ikut membela. Bukan hanya dengan membantu berdonasi untuk kebutuhan logistik, sandang, pangan dan papan saja. Memboikot produk yang terafiliasi kepada Israel dan dengan berdoa saja. Kenyataannya hal itu tidaklah cukup dan tidak menjadi penyelesaian masalah ini. Melainkan hanya solusi jangka pendek. Hal ini tidak lain dan tidak bukan dikarenakan sekat-sekat nasionalisme yang ada, yang dibangun dari ideologi kapitalisme. Ideologi yang memisahkan agama dari kehidupan. Menjadikan umat islam berpemikiran bahwa saudara hanya satu tanah air. Padahal di dalam Islam, umat bersaudara atas akidah yang sama.
Kembali kepada Islam
Islam bukan agama yang hanya mengatur masalah ibadah yang ritual, seperti solat, puasa, zakat dan haji. Islam adalah ideologi, yang dibangun atas dasar akidah islam yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Di dalam bernegara pun diatur oleh Islam. Setiap problematika kehidupan, dapat diselesaikan dengan syariat islam. Tak terkecuali masalah rakyat Palestina hari ini. Islam akan menyerukan untuk melawan dengan cara berjihad.
Dapat dilihat dari sisi sejarah bahwa islam menjamin keamanan dan kesejahteraan umat. Baik muslim ataupun non-muslim, tidak terkecuali. Rakyat Palestina akan merdeka dibawah Daulah Islam. Dilindungi, makmur dan sejahtera. Penting hari ini umat islam menyadari bahwa satu-satunya solusi problematika umat hari ini hanyalah kembali kepada penerapan aturan Islam secara keseluruhan. Wallahualam
Tags
Opini
