Evakuasi, Solutifkah?




Oleh: Julia Ummu Adiva Farras




Sebelum lawatan ke Timur Tengah, Tepat 9 April 2025 lalu Presiden Prabowo Subianto Menyatakan siap menampung ribuan warga Gaza dan akan mengirim pesawat untuk menjemput mereka. Keputusan yang diambil oleh Presiden Indonesia merupakan guna menyelesaikan dan menyelamatkan konflik rakyat Gaza dengan Entitas Yahudi Israel. Kendati demikian,  bantuan kemanusiaan terus berguling dari kepemimpinan presiden sebelumnya yakni Pak Jokowi hingga saat ini terus aktif memberikan kemanusiaan ke Gaza. Salah satu nya dengan mengirim tim medis yang terus bekerja di Gaza dengan kondisi yang cukup berbahaya.
(Beritasatu.com, 09/04/2025).

Namun hal ini menuai pro-kontra di dalam negeri, karena gagasan yang disampaikan presiden Prabowo Subianto untuk Gaza harus ada 2 Syarat yang dipenuhi, pertama mendapat dukungan penuh negara-negara tetangga di Timur Tengah.
Yang kedua, wajib mengembalikan kondisi yang aman dan proses pengobatan korban dalam pengkontribusiannya.

Hanya saja ini menjadi perbedaan yang telah disepakati oleh liga Arab, bahwa hal itu bukanlah solusi untuk menyelesaikan peperangan ini. Sesuai dengan pernyataan sikap yang dikeluarkan di berbagai negeri kaum muslimin yang tepat pada 1 februari 2025 Presiden Yordania King Abdullah dan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi mengafirmasi bahwa mereka menolak dengan tegas segala jenis kompromi hak-hak Palestina, terlebih jika adanya relokasi. Karna Liga Arab menolak pengosongan wilayah Palestina, sebab hal tersebut akan melancarkan rencana Entitas Yahudi Israel untuk memiliki hak sepenuhnya atas tanah Palestina.

Lagi lagi, kebijakan yang di berikan negara tak mensolusikan. Tidak menyentuh akar permasalahan yang terjadi hingga detik ini, Gaza terus bersimbah darah, nyawa melayang bertebaran setiap waktu, seakan tak ada harganya. Pemimpin negeri-negeri muslim hanya diam membisu, kalaupun bersuara itu hanyalah mencekam, mengutuk tanpa mengambil keputusan tegas untuk membebaskan Palestina.

Sebagaimana yang kita tahu bahwa ini bukanlah peperangan 2 negara. Maka solusi-solusi yang di tawarkan di negeri-negeri muslim dan di seluruh dunia  bukanlah menggiring rakyat Palestina untuk keluar dari wilayahnya, sebab itu akan memudahkan dan melancarkan aksi Entitas Yahudi Israel semakin mudah menguasai tanah Palestina. Maka sungguh evakuasi tidaklah solusi yang mengakar. Sampai detik ini yang terjadi di Palestina bukanlah masalah sosial kemanusiaan, sadarlah kaum muslim, ini adalah tentang saudara se aqidah kita yang terus dibantai, ini merupakan hal yang krusial karena Palestina adalah tanah kharajiyah milik kaum muslim yang harus di merdeka kan dari Entitas Yahudi Israel. Selain itu kaum muslim terikat dengan perjanjian Umariyyah yang melarang kaum Yahudi memasuki dan tinggal di Yerusalem. Dan pembantaian yang terjadi sampai detik ini jelas-jelas ini merupakan penjajahan dan genosida. Solusi hakiki dari hal ini ialah penguasa negeri-negeri muslim harus menunjukan solidaritas dan kepedulian yang nyata terhadap Islam dan kaum muslim dengan mengirimkan tentara terbaiknya untuk berjihad fi Sabilillah membantu Palestina. dan urgensinya penegakan Khilafah dibawah komando Khalifah yang menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat Islam dalam menghadapi tantangan global serta menerapkan syari'at Islam secara praktis sehingga rahmatan Lil alamin akan terasa.

Wallahu-a'lam bish-shawab[].

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak