Pelindung Ramadan yang Hilang



Oleh : Aksara Adhikari 
(Pelajar Kota Bogor)




Saat ini kita sudah ada di penghujung bulan Ramadan. Bulan suci yang seharusnya terbebas dari tindak kriminalitas dan kemaksiatan. Namun sayang seribu sayang, bulan suci kali ini nyatanya tidak membuat hilang segala kemaksiatan. Walaupun berlaku pengaturan jam operasional selama Ramadan, noda kemaksiatan tetap saja menempel padanya. Kegemaran masyarakat akan hal-hal berbau maksiat tetap berjalan seperti biasa.

Ini adalah buntut dari hilangnya institusi perisai umat, yang juga berfungsi sebagai pelindung Ramadan. Yakni Daulah Khilafah Islamiyyah. Ketiadaan daulah menjadi awal mula hilangnya junnah umat Islam dunia. Wilayah Islam pun tercerai-berai tanpa aturan yang benar, membuat umat tidak mengerti arti penjagaan atas kesucian bulan Ramadan yang mulia. 

Pada hakikatnya, pemimpin adalah penanggung jawab segala urusan umat. Baik yang terkait dengan keberlangsungan negara, pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun penegakkan syariat-syariat Islam dalam bentuk legal hukum. Adapun kemaksiatan adalah hal yang wajib diberantas. Tak hanya di bulan Ramadan, melainkan juga di bulan-bulan lainnya. 

Kemaksiatan yang merajalela adalah potret buram pengaturan kehidupan, berdasarkan sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan aturan agama dari kehidupan. Serta keyakinan atas dasar kemanfaatan meski melanggar ketentuan syariat. Sistem inilah yang kemudian membuat kehadiran bulan suci Ramadan pun tak mampu mencegah praktik kemaksiatan.

Sistem semacam ini jelas adalah salah dan rusak. Keberadaannya membuat masyarakat tidak pernah tenteram, bahkan berkubang dalam kemaksiatan. Sudah saatnya sistem semacam itu dibuang dan diganti dengan diterapkannya syariat Islam secara kafah dalam naungan khilafah.

Wallahu a'lam bis shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak