Oleh: Tursinah
Aktivis Muslimah
Danantara adalah lembaga Investasi Indonesia yang mengelola dan mengoptimalkan aset negara melalui BUMN dan ditangani langsung oleh presiden.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan beberapa negara maju kerap kali meminta Indonesia untuk berinvestasi di wilayah mereka.
Hal ini berkaitan dengan kebijakan local content yang semakin menjadi perhatian global, termasuk dalam kebijakan Inflation Reduction Act di Amerika Serikat (AS).
Airlangga menjelaskan negara-negara seperti Filipina dan India telah meminta Indonesia untuk menanamkan modal di negara mereka. (Jakarta, CNN Indonesia 21-02-25)
Efisiensi Anggaran untuk Danantara?
Putaran pertama adalah penghematan dari pos Bagian Anggaran Bendahara Umum (BA BUN) sebesar Rp 300 triliun. Putaran kedua melalui hasil efisiensi anggaran di seluruh K/L melalui penyisiran sampai ke satuan 9 atau item belanja K/l.
Awalnya, efisiensi tersebut ditargetkan hanya 306,69 triliun, tetapi hasilnya meningkat menjadi 308 triliun. Namun, hasil efisiensi pada putaran kedua sebanyak 59 triliun akan dikembalikan kepada 17 K/L. Dengan begitu, hasil efisiensi pada putaran kedua ini tersisa sebanyak 250 triliun.
Putaran ketiga, merupakan tambahan penerimaan yang disasar dari dividen BUMN yang ditargetkan mencapai Rp 300 triliun pada 2025. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 triliun bakal dikembalikan lagi dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN), sehingga dana yang dikantongi Prabowo pada putaran ketiga ini tersisa 300 triliun. Dalam tiga putaran ini, Prabowo akan mengantongi sekitar 750 triliun dari kebijakan penghematan anggaran.
Manfaat untuk Rakyat?
Penghematan anggaran yang terjadi secara masif dan mendadak ini akan berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat. Apalagi dengan ketiadaan KPK dan BPK sebagai badan hukum yang menanggulangi jika terjadi korupsi membuat danantara tidak bisa diharapkan keberpihakannya kepada rakyat. Ditambah, modal raksasa ini adalah uang rakyat, dimana jika investasi ini gagal, uang rakyat akan hilang dan tak akan kembali. Terlihat seakan danantara dibuat untuk para Oligarki dan elite politik, dan merekalah yang meraup keuntungan.
Berkuasanya mereka para oligarki dan elite politik, disebabkan oleh Sistem sekularisme kapitalisme. Sistem ini menerapkan aturan buatan manusia, yang berasaskan kepentingan.
Dalam sistem ini, para penguasa diberikan wewenang untuk menerapkan aturan sesuai pesanan. Para pemesannya yaitu elite politik, oligarki dan pemilik modal. Tak heran, kebijakan yang diterapkan seperti dibuatnya danantara adalah bukti negara berpihak bukan pada rakyat.
Islam Solusi Hakiki
Padahal, Islam memiliki sistem ekonomi yang khas dan memiliki tuntunan tentang konsep kepemilikan dan bagaimana cara mengelolanya. Seperti halnya batu bara, minyak bumi, emas dll. Negara yang turun langsung mengelola, dan dilarang untuk melakukan swastanisasi SDA.
Sistem ekonomi dalam Islam, diharamkan bagi negara untuk melakukan transaksi Ribawi dan dilarang menjalin kerjasama dengan orang-orang yang memusuhi Islam, seperti Amerika.
Sistem ekonomi Islam, juga akan mengatur supaya rakyat terjamin kesejahteraannya, yakni sandang, pangan dan papannya tercukupi. Islam memiliki seorang pemimpin yang disebut dengan Khalifah. Khalifah akan menjadi perisai bagi seluruh masyarakat yang tinggal dalam negara Islam.
Dengan adanya seorang Khalifah, maka Islam dapat diterapkan secara menyeluruh, termasuk sistem ekonomi akan diatur sesuai dengan Islam dan pejabat pemerintah akan melayani dengan tulus seluruh warga secara sama. Walhasil Allah akan turunkan berkah dari langit dan bumi ketika Islam diterapkan dalam kehidupan secara totalitas, sebagaimana firman-Nya:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS-Al-A'raf:95)
Wallahu'alam bishshawab
Tags
Opini
