Oleh : Epi Soraya (Aktivis Dakwah)
Sadis itu kata yang tepat di berikan kepada HFN alias N (27) yang tega melakukan perampokan, pemerkosaan, hingga pembunuhan kepada AN seorang siswi berusia 12 tahun di Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.
Mayatnya di temukan di sebuah perkebunan kelapa sawit tidak jauh dari rumahnya, dengan kondisi terbungkus didalam sebuah karung pada Jum’at, Sore (13/12), ditemukan oleh warga sekitar setelah sempat dikabarkan hilang selama 2 hari usai pulang sekolah (detik.com).
Kepolisian Resort (Polres) Serdang Bedagai melakukan penangkapan kepada pelaku pada, Minggu (15/12) di kediaman pelaku. Dari hasil pemeriksaan, motif tersangka awalnya ingin menguasai sepeda motor korban dengan menjegat dan memukul korban menggunkan sebilah bambu. Namun setelah korban pingsan muncul niatan untuk memperkosa dan akhirnya membunuh korban yang masih di bawah umur (antaranews.com).
Kasus seperti ini kerap terjadi di sekitar kita, bisa menimpa siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Begitu mudahnya seseorang menghabisi nyawa orang lain. Motif pembunuhan pun beragam ada yang ingin menguasai harta, masalah hutang piutang, warisan, atau bahkan hal-hal sepele. Hal ini diakibat penerapan sistem Kapitalis Sekuler yang menjauhkan seorang muslim dari agamanya, pemisahan agama dari kehidupan membuat seorang muslim tidak memahami agamanya sendiri. Dalam Berekonomi kebijakan kebijakan dzolim penguasa menjadikan beban hidup rakyat kian berat, di tambah sulitnya mencari pekerjaan untuk menghasilkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup, menjadikan seseorang yang jauh dari Iman dan islam, akhirnya melakukan segala cara agar dapat menghasilkan uang, sampai tega untuk membunuh, seakan- akan nyawa tidak lagi berharga.
Padahal Islam memandang betapa berharganya nyawa seorang Muslim. Baginda Rasulullah SAW menggambarkan betapa mahalnya nyawa seorang Muslim bahkan kehancuran dunia pun tidak sebanding dengan hal itu.
Rasulullah bersabda” Kehancuran dunia ini lebih ringan disisi Allah di banding dengan pembunuhan seorang muslim”,(HR An-Nasai).
Rasulullah pun menceritakan besarnya kemurkaan Allah SWT atas pembunuhan seorang muslim ”Andai penduduk langit dan penduduk bumi berkumpul untuk membunuh seorang muslim, sungguh Allah akan membanting wajah mereka dan melempar mereka ke dalam neraka”(HR Ath Tabrani).
Terbunuhnya pelajar AS di Serdang Bedagai dan masih banyaknya kasus pembunuhan yang kerap terjadi, ini menunjukkan kegagalan sistem Kapitalis Sekuler dalam mencegah dan mengatasi kasus pembunuhan. Hukum bagi pembunuh yang ringan, yakni hanya dengan kurungan penjara membuat kejahatan serupa terjadi lagi, padahal harusnya pelaku kejahatan pembunuhan diberikan sanksi tegas yang memberi efek jera kepada pelaku, mata dibalas mata hilangnya nyawa harusnya juga di balas dengan nyawa, hukum inilah yang seharusnya di terapkan. Allah SWT telah menurunkan aturan bagi pelaku pembunuhan dengan hukum Qishas.
Firman Allah SWT “Dan dalam Qishas itu ada(jaminan kelangsungan)hidup bagimu,hai orang orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.”(TQS Al Baqarah : 179).
Imam As Syaukani rahimahullah menjelaskan ayat ini dengan menyatakan maknanya adalah kalian memiliki jaminan hidup dalam hukum Allah yang di syariatkan ini, karena seorang tau akan di bunuh secara qishas apabila ia membunuh orang lain, tentunya ia tidak akan membunuh dan menahan diri untuk terjerumus dalam tindakan pembunuhan.
Dengan di terapkannya hukuman Qishas bagi pelaku pembunuhan maka tindakan kejahatan pembunuhan dapat di atasi dan mencegah .Hai ini hanya bisa terjadi dengan di terapkan Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah yang insya Allah segera tegak.
Allahu a'lam bishawab
Tags
Opini