Gencatan Senjata Palestina Bukan Solusi




Oleh : Pusparini

Israel dikenal sebagai bangsa penjajah. Tercatat sejak tahun 1948, sebanyak 700.000-750.000 penduduk Palestina kehilangan tempat tinggal. Mereka menjadi pengungsi akibat diusir oleh entitas Zionis. Banyak pemukiman rakyat Palestina dihancurkan. Genosida juga terjadi disana. Bahkan sejak Oktober 2023, lebih dari 50.000 jiwa telah menjadi syuhada. Tidak hanya itu, Zionis juga menjadikan pemukiman penduduk, sekolah, camp pengungsi, serta rumah sakit sebagai target penghancuran. Kaum Yahudi datang ke Palestina untuk merampas hak kaum Muslim. Genosida yang dilakukan Zionis telah meluluh lantakan bumi Palestina, bumi para Nabi, tanah yang diberkati.

Aksi heroik badai Al-Aqsa 23 Oktober 2023 silam telah membangkitkan semangat jihad rakyat Palestina. Hal ini menunjukan kegagalan penjajah. Kehadirannya tidak memiliki masa depan di tanah Palestina. Palestina melakukan gerakan perlawanan mengarahkan serangan strategis terhadap pasukan Zionis ditingkat keamanan dan militer. Penting bagi umat Islam untuk membongkar kejahatan dan kekejaman Zionis serta sekutunya. 

Gencatan senjata antara pejuang Hamas dan penjajah Zionis Yahudi telah dilakukan pada tanggal 19 Januari 2025. Namun sebagaimana yang telah ditegaskan oleh K.H. Rokhmat S. Labib, bahwa gencatan senjata bukan solusi untuk masalah Palestina. Karena itu bukanlah kemenangan tapi menjadi sebuah tanda bahwa rakyat Palestina masih dalam kendali Israel dan sekutunya. Gencatan senjata hanya tipu daya. Selama operasi militer, suara tembakan dan dengungan konstan dari drone terdengar di atas camp pengungsi. Jalanan kota pun tampak sepi dengan sedikit aktivitas warga. Ini sama saja dengan memindahkan lokasi sasaran tembak militer atas warga sipil Gaza yang tengah gencatan senjata, tetapi di Tepi Barat warga di serang.

Umat Islam tidak boleh terjebak dengan solusi-solusi palsu, solusi yang tetap menjaga penjajahan di bumi Palestina. Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 190,"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampui batas". Jadi jelas, ayat ini memerintahkan kaum Muslim, tidak ada pilihan lain selain wajib memerangi mereka. Gencatan senjata tidak menghentikan penjajahan dan genosida di Palestina.

Namun yang sangat disesalkan saat ini adalah bersekutunya penguasa-penguasa negeri Islam dengan kaum Yahudi untuk membiarkan serangannya kepada rakyat Palestina. Rasulullah saw. bersabda, "Pemisalan seorang mukmin dengan mukmin yang lain, seperti bangunan yang menguatkan satu sama lainnya" (HR. Bukhari Muslim). Berdasarkan hadist tersebut muslim adalah satu tubuh. Palestina adalah tanah umat Islam, tanah penuh berkah yang menjadi pejuangan Islam sejak zaman Nabi. Baitul Maqdis menjadi kiblat pertama kita sebelum Allah perintahkan shalat menghadap Ka'bah. Untuk itu, bulan Rajab dan peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad saw harus menjadi momentum emas memahamkan umat mengenai akar masalah penjajahan Palestina. Kemuliaan yang Allah berikan pada tanah Palestina akan mendorong terwujudnya kembali kemuliaan umat Islam melalui tegaknya institusi yang menerapkan syariat Islam kaffah.
Tidak ada solusi lain, hanya jihad dan khilafah lah solusinya. Palestina akan kembali ke pangkuan kaum Muslimin hanya jika para penguasa Muslim bersatu menegakkan kembali kekuatan dunia Islam dengan menyatukan Negeri-negeri kaum muslimin dalam naungan Khilafah Islamiyyah. Sebagaimana sejarah telah mencatat kejayaan Peradaban Islam di masa Rasulullah saw. dan para sahabat selama 14 abad Islam.
Wallahualam

1 Komentar

  1. Palestina bumi yang diberkahi, tersiksa terdzalimi karena lemahnya persatuan kaum Muslimin, butuh ada Salahudin Al Ayubi kekinian sang pembebas Al Aqsho

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak