Indonesia Gelap, Rakyat Bak Tertidur Lelap


  
Oleh : Nurfillah Rahayu
( forum Literasi Muslimah Bogor )


Ramainya tagar di media sosial #IndonesiaGelap menjadi sesuatu yang perlu disoroti. Hal ini bermula dari kasus langkanya gas elpiji 3kg, Program Makan Siang Bergizi, Pemangkas Anggaran untuk program sosial dan kesejahteraan masyarakat serta berbagai kebijakan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah memancing pertanyaan besar yang tentu saja menimbulkan kontra meski sebelumnya ramai juga tagar untuk #KaburajaDulu.

Hal ini tentu saja mencerminkan bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Berbagai kebijakan baru yang dibuat oleh pemerintah memicu kemarahan rakyat yang mengakibatkan banyaknya mahasiswa melakukan demo atau unjuk rasa. Seperti yang dilansir oleh beritasatu.com /17 Februari 2025 , Sebanyak 1.623 personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa yang digelar aliansi dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Senin (17/2/2025) siang. Dan tak hanya itu aksi pun dilanjutkan pada hari berikutnya dengan ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta, untuk menggelar demonstrasi lanjutan dalam aksi yang bertajuk Indonesia Gelap. (CNN Indonesia/20 Februari 2025).

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI misalnya, mengumumkan mahasiswa kampus almamater kuning ini berkumpul di Lapangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI pada pukul 09.00 WIB dengan menggotong lima tuntutan.
Salah satu dari kelima tuntutan tersebut di antaranya mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 karena menetapkan pemangkasan anggaran yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, dan mencabut pasal dalam Rancangan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (RUU Minerba) yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik.(tirto.id/15 Februari 2025), serta berbagai tuntutan lainnya.

Aksi demo Indonesia Gelap yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa di berbagai daerah memberikan beberapa tuntutan kepada pemerintah ini sejatinya tidak menyelesaikan masalah hingga ke akarnya, bahkan ada yang menawarkan untuk kembali pada demokrasi kerakyatan. Padahal penerapan sistem demokrasilah yang menjadi sumber permasalahannya, sehingga berbagai kebijakan dibuat meski menyulitkan rakyat. Alih-alih khawatir nasib rakyat Indonesia di masa mendatang (Indonesia Gelap). Demokrasi merupakan sistem buatan manusia yang jelas merusak tatanan kehidupan. Menjauhkan manusia dari fitrahnya. Menjadikan materi sebagai sumber kebahagiaan satu-satunya serta memisahkan agama dari kehidupan sehingga berbagai masalah timbul. Dan tagar Indonesia gelap ini membuat para pengambil kebijakan bak rakyat sedang tertidur lelap. Karena semestinya mahasiswa sudah melek politik dan kritis sehingga bisa memberikan solusi yang benar tidak keliru dalam menganalisa sumber masalahnya.

Dan solusi yang benar hanyalah berasal dari Islam yang pasti dapat menyelesaikan segala masalah yang terjadi dari sumbernya.
Mahasiswa seharusnya menjadi agen perubahan untuk mengemban risalah Islam dengan mengoreksi penguasa atas spirit amar makruf nahi mungkar dan menyuarakan solusi Islam seperti dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran Allah SWT berfirman yang artinya : 

"Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (TQS. Ali Imran: 104).

Karena hanya dengan penerapan sistem Islam secara keseluruhan meniscayakan masa depan masyarakat gemilang bukan gelap atau suram.
Untuk itu, pemuda seharusnya bergabung bersama kelompok dakwah ideologis agar dapat mengawal perubahan sesuai contoh Rasulullah. Yaitu melanjutkan kehidupan Islam dengan sistem khilafah.
Karena telah terbukti beberapa abad silam Islam pemimpin peradaban, kemakmuran dan kesejahteraan dirasakan oleh seluruh ummat manusia.

Wallahua'lam Bishowab 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak