Biskita Gagal Beroperasi Kembali, di Mana Peran Negara?



Oleh: Azaera A. (Pelajar Kota Bogor)



Selama setahun kemarin, masyarakat kota Bogor sudah terbiasa memanfaatkan Biskita Trans Pakuan Bogor sebagai transportasi umum yang nyaman dan ramah di kantong. Namun, sejak akhir tahun 2024 keberadaan Biskita Trans Pakuan Bogor sudah lagi tak tampak. Rencana penonaktifan sementara bis tersebut diumumkan kepada masyarakat. Satu bulan wacananya, namun ternyata hingga hari ini tidak tampak tanda-tanda Biskita beroperasi lagi.

Masyarakat Kota Bogor (baik pelajar maupun pekerja) yang terbiasa menggunakan Biskita sebagai transportasi andalan, tentunya sedikit terbebani dengan alternatif transportasi lain yang tidak sehemat dan senyaman Biskita. Mereka sangat berharap Biskita bisa kembali beroperasi seperti semula.

Transportasi, sejatinya merupakan salah satu fasilitas umum yang harus disediakan oleh negara. Mengingat hal itu adalah kebutuhan warga yang cukup penting untuk dipenuhi. Keberadaan Biskita sebagai alat transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah, tentunya adalah hal yang baik bagi masyarakat. Namun sayang, karena pemasukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor yang tidak memadai, maka operasional Biskita inipun tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Hal semacam ini sebenarnya tidak akan terjadi jika saja pemerintah menerapkan sistem Islam dalam kehidupan nya. Penerapan Islam dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam hal perekonomian. Dalam sistem perekonomian, Islam memiliki anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) yang khas. Pendapatan yang tidak bertumpu pada pajak, bahkan nihil. Islam memiliki pendapatan lain yang jelas lebih efektif dan efisien dalam mengentaskan permasalahan ekonomi umat, diantaranya adalah ghanimah, fa'i, kharaj, ushr, jizyah, harta zakat yang sudah jelas peruntukannya, harta milik negara, dan juga harta milik umum.

Pengaturan yang sesuai syari'at Islam dalam seluruh pendapatan tersebut, niscaya akan mensejahterakan masyarakat dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Termasuk kebutuhan akan alat transportasi yang mudah diakses dan nyaman. Masyarakat akan mendapatkan hal itu secara murah, bahkan cuma-cuma. Dan itu tidak hanya terbatas di satu wilayah saja, melainkan akan tersebar di seantero daulah Islam.

Wallahu a'lam bis Shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak