HILANGNYA JUNNAH, UMAT ISLAMPUN TERANIAYA



 
                   Oleh : Ummu Aqeela
 
Puluhan warga Rohingya, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan artileri dan drone yang menargetkan warga sipil ketika mereka mencoba melarikan diri dari Myanmar pekan lalu. Warga sipil berusaha menghindari kekerasan di kota Maungdaw, negara bagian Rakhine, dengan menyeberangi Sungai Naf ke Bangladesh. 
 
Berdasarkan video yang dibagikan di media sosial, menunjukkan mayat dan tas berserakan di tanah yang tampaknya diambil setelah serangan tersebut. Salah satu pendiri Koalisi Rohingya Merdeka, yang berbicara dengan para penyintas, Nay San Lwin, mengatakan para korban telah melakukan perjalanan dari desa-desa termasuk Maung Ni, Myoma Taung, dan Myoma Kayin Dan untuk mencoba melintasi perbatasan.
 
Mereka mengatakan kepada saya bahwa beberapa lusin, setidaknya tiga hingga empat lusin, bom drone dijatuhkan di sana. Mereka mengatakan setidaknya lebih dari 200 orang tewas dan sekitar 300 orang terluka. Tidak ada orang yang mengumpulkan mayat-mayat itu. Semua orang berlari untuk menyelamatkan hidup mereka. Beberapa sudah ada di Bangladesh," kata Nay San Lwin.
Korban selamat mengatakan mereka yakin lebih dari 200 orang telah terbunuh. "Ada 150 orang tewas dan banyak lainnya terluka," kata seorang penyintas. (Media Indonesia, 13 Agustus 2024)
 
Hal yang menimpa saudara-saudara kita, baik di Rohingya, Palestina, Uighur, dan sebagainya sesungguhnya sudah berlangsung lama, bahkan sudah puluhan tahun. Akan tetapi, situasinya tetap tidak berubah, bahkan mereka makin menderita. 
 
Saudara-saudara kita di Rohingya terusir dari tanah nenek moyangnya. Demikian halnya dengan saudara kita di Palestina, makin banyak korban jiwa, wilayah negerinya pun makin sempit saja dan entitas Yahudi masih terus membombardir secara kejam. 
 
Negeri-negeri muslim yang dekat pun tidak ada yang bisa menolong mereka. Alih-alih mengirim pasukan militer untuk membantu saudara muslimnya Palestina, memberi bantuan pun terhalang sekat nasionalisme.
 
Demikian halnya saudara muslim Rohingya, mereka meminta bantuan ke negeri-negeri Islam terdekat, tetapi mereka pun tidak mendapatkan pertolongan, padahal mereka tidak memiliki tempat tinggal dan tidak mungkin sepanjang hidup mereka berada di perahu-perahunya di tengah lautan. Juga pemerintah negeri ini, padahal mereka adalah orang-orang yang meminta pertolongan dan perlindungan karena mereka sudah tidak mampu untuk melindungi dirinya.
 
Jelaslah, sesungguhnya yang terjadi bahwa ketiadaan pelindung dan junnah (perisai) bagi umat, membuat umat Islam menderita, menyebabkan malapetaka bagi umat. Tidak ada yang menolong umat, bahkan membelanya sekalipun, padahal membela sesama muslim yang teraniaya adalah wajib. 
 
Sudah seharusnya seluruh umat muslim di seluruh dunia memberikan perhatian terhadap permasalahan yang menimpa kaum muslimin di mana pun, di Uighur, Rohingya, bahkan tanah Palestina yang penuh berkah, dan mengembalikannya ke pangkuan kaum muslim. 
 
Umat Islam seluruh dunia mesti bersatu untuk merebut kembali tanah Palestina dari penjajah dan mengembalikan umat Islam Rohingya ke tanah leluhurnya. Oleh karenanya, solusi tuntas masalah ini tidak cukup hanya dengan mengirimkan donasi, boikot, atau doa. Ini semua memang merupakan amal kebaikan, tetapi masih diperlukan usaha yang lebih keras lagi dari umat Islam, yaitu dengan mewujudkan persatuan hakiki yang akan menghilangkan batas-batas wilayah negeri satu dan negeri lainnya. 
 
Umat Islam harus bersatu di bawah satu kepemimpinan, di bawah satu bendera Laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasulullaah, di bawah satu komando. Itulah Khilafah Islam yang mengikuti minhaj kenabian. Khalifah yang akan menjadi pelindung bagi rakyatnya di mana pun mereka berada. Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Imam (Khalifah) itu laksana perisai; kaum Muslim berperang di belakang dia dan dilindungi oleh dirinya.” (HR Muslim).
 
Hadis ini bermakna bahwa kaum muslim sedunia wajib menegakkan kembali Khilafah. Dengan itu, kaum muslim sedunia bisa memiliki kembali seorang khalifah yang akan benar-benar menjadi perisai atau pelindung mereka yang hakiki sehingga tidak ada satu negeri bahkan seorang muslim pun yang ditindas oleh siapa pun atau negeri mana pun yang membenci Islam dan kaum muslim. 
 
Karena hanya dengan itulah miliaran umat Islam bisa bersatu dan menjadi kuat, sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat Islam di berbagai wilayah, termasuk kepada muslim Rohingya, juga bisa dilakukan dengan nyata. Allahu Akbar!


Wallahualam bissawab. 
 
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak