Gagalnya Pencitraan Pembangunan IKN, Influencer Datang Viralkan!




Oleh : Hasna Hanan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo batal mengajak 500 relawan ke IKN alias Ibu Kota Nusantara IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada awal Agustus ini.

Budi Arie Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketua Umum Relawan Projo,  menyebut hal ini bertujuan untuk mengajak relawan melihat progres pembangunan IKN dan  menjadi pengingat bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara merupakan bagian penting dalam membangun Indonesia untuk masa depan akan tetapi dibatalkan karena menunggu acara peringatan upacara 17 Agustus.

Dikesempatan yang lain Presiden Joko Widodo juga mendatangkan para influencer atau pesohor pemengaruh untuk melakukan kunjungan ke IKN alias Ibu Kota Nusantara yang  menuai pro-kontra. Diketahui Jokowi didampingi sejumlah influencer untuk meresmikan Jembatan Pulau Balang dan meninjau pembangunan jalan tol menuju IKN.

Sejumlah pengamat politik menilai, kehadiran influencer di IKN pada akhir pekan kemarin tidak begitu diperlukan. Semestinya, kata pengamat politik Adi Prayitno, yang harus menjadi prioritas Jokowi adalah bagaimana caranya investor datang ke IKN.

Menghadirkan para relawan dan para influencer hanya untuk membangun berita positif dan pencitraan penguasa akan keberhasilan pembangunan ibukota negara yang baru sebenarnya adalah bentuk pemerintahan yang tidak peduli kondisi rakyatnya akibat alokasi APBN tersedot untuk pembangunan tersebut dan menambah beban hutang yang semakin besar dengan pentingnya mendatangkan investor asing yang pastinya akan punya kepentingan besar pula menanamkan sahamnya disana.

Pembangunan ala Kapitalisme Sekuler Membebani Rakyat 

Pembangunan IKN diawal gagasannya memang sudah menuai pro kontra, karena memang pastinya pindahnya sebuah ibu kota negara akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan kompleksnya berbagai urusan dalam pembangunan disuatu daerah baru seperti Kalimantan, sementara kondisi rakyat dalam kondisi masih banyak mengalami beban penderitaan secara ekonomi, kemiskinan masih tetap ada dan kecenderungannya naik, di barengi dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat, belum lagi keberadaan IKN juga tidak memperdulikan rakyat yang terkena dampak pembangunan tersebut disekitar IKN. 

Hal ini menunjukkan abainya negara terhadap derita rakyat, lebih mementingkan euforia pembangunan IKN yang sebenarnya ada kemungkinan gagal dalam pembiayaan yang sangat besar dalam proyek pembangunannya, disinilah kedzaliman yang dilakukan negara ketika masih banyak rakyat yang menderita terdampak kemiskinan dan kesulitan memenuhi beban hidup sementara regulasi terus digulirkan terhadap persoalan yang dihadapi rakyat.

Sistem Islam dan Pembangunan Negara

Negara Islam menjalankan semua program Pembangunan dan pengurusan rakyat dengan efektif dan efisien, termasuk dalam penggunaan anggaran negara. Prioritas pelayanan penguasa atau pejabat negara adalah kesejahteraan rakyat melalui mekanisme ekonomi Islam yang khas, Islam mengatur masalah kepemilikan umum tidak boleh dikuasai oleh individu swasta semena-mena, sehingga SDA yang ada dikelola negara untuk pembiayaan pembangunan dan memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Demikian pula dalam pemilihan pejabat yang berwenang memperhatikan pada kapabilitas dan kredibilitas serta keimanannya. Maka pendidikan dalam Islam akan mencetak generasi yang memiliki kapabilitas, kredibilitas yang didasari keimanan untuk membentuk syaksiyah Islamiyyah cikal bakal seorang negarawan Sholih dan handal didalam mengurusi kebutuhan dan menyelesaikan persoalan-persoalan umat berdasarkan hukum Islam 

Di sisi lain, negara menjamin suasana amar makruf nahi munkar pada semua rakyat sehingga semua individu rakyat akan senantiasa melakukan muhasabah lil hukam sesuai dengan tuntunan islam.
Penguasa pun menjalankan peran sebagai pengurus dan pelindung rakyat, cinta pada rakyat dan rakyat pun mencintai pemimpinya.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits,

"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian." (Hadits riwayat Imam Muslim).

Wallahu'alam bisshawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak