Oleh Yuslinawati
Aktivis dakwah
Dikutip dari kompas.com (24/05/2024), Menteri ketenagakerjaan Ida Fauziah angkat bicara soal data badan pusat statistik yang mencatat ada 9,9 juta penduduk Indonesia dengan usia yang masih muda 18-24 tahun belum memiliki pekerjaan. Ida Fauziah kembali menyatakan bahwa rata rata dari banyaknya pengangguran tersebut anak muda yang baru saja lepas dari masa pendidikan sekitaran selesai sekolah SMA atau baru selesai kuliah.
Tingginya angka pengangguran disebabkan ketidak sesesuaian antara pendidikan yang dimiliki anak muda pada umumnya dengan lapangan pekerjaan yang ada, sehingga terjadi banyak pengangguran. Generasi pemuda saat ini yang kerap disebut gen Z mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, padahal itu menjadi syarat terbesar penerimaan kerja di Indonesia. Mahalnya UKT menjadikan generasi gen Z menghentikan niatnya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini karena tidak adanya peran negara dalam memberikan kemudahan bagi rakyatnya untuk menjadikan para pemuda yang memiliki kualitas terbaik dalam dunia pendidikan.
Keterbatasan lapangan kerja menjadikan banyaknya pengangguran. Hal ini menunjukkan betapa negara telah gagal dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi para gen Z yang membutuhkan. Selain itu adanya kebijakan negara memudahkan investor asing dan para pekerjanya masuk ke Indonesia dengan mudah termasuk juga dalam mengelola SDA yang memperparah keadaan.
Tingginya angka pengganguran menjadikan para gen Z senang dengan dunianya, mereka hidup dalam angan-angan kosong, banyak keinginan namun minim tindakan. Ini menyebabkan para gen Z menjadikan hidupnya tak memiliki aturan dan kedisiplinan dalam menjalankan aktivitasnya. Pada akhirnya mereka hanya asik dengan dirinya sendiri, berfoya-foya, lebih senang jalan-jalan dari pada menabung. Gaya hidup hedonis membuat gen Z lupa akan segalanya, yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana cara menggapai kesenangan dengan caranya sendiri. Tentu saja hal ini memungkinkan mereka akan menghalalkan apa saja demi memuaskan nafsunya tersebut. Tidak lagi menjadikan standar hidup halal dan haram dalam perbuatannya. Begitulah jadinya jika hidup tidak terikat dengan hukum syara', maka yang terjadi dalam hidupnya hanya ingin memuaskan nafsunya semata, tujuan hidupnya hanyalah meraih materi sebanyak-banyaknya, untuk mendapatkan kesenangan sebanyak-banyaknya.
Inilah potret buram kehidupan para gen Z yang hidup dalam sistem kapitalis, karena negara berlepas tangan dalam mensejahterakan rakyatnya. Jika ini dibiarkan maka kerusakan akhlak akan menimpa para generasi muda saat ini dan membuka banyak pintu kejahatan yang akan merugikan dirinya dan orang lain.
Negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat
Kesejahteraan rakyat akan menjadi tanggung jawab negara menjadikan rakyat individu yang bertakwa, karena sejatinya negara adalah pengurus dan pelayan rakyat. Untuk itu ada beberapa kebijakan yang akan direalisasikan oleh negara, tujuannya adalah mencegah gelombang pengangguran dan memastikan tidak ada laki-laki baligh yang menganggur.
Pertama adalah pemahaman terhadap generasi muda bahwa kewajiban bekerja adalah tanggung jawab bagi laki-laki yang sudah baligh. Dengan adanya pemahaman tersebut maka dengan sendirinya ia akan melaksanakan kewajiban mencari nafkah untuk keluarganya tanpa merasa bahwa bekerja adalah sebuah beban hidup bagi dirinya.
Kedua Negara akan memberikan lapangan pekerjaan yang sangat luas. Negara akan menghidupkan lahan pertanian, perkebunan, industri, perikanan, dan pertambangan. Sektor-sektor tersebut akan dikembangkan di setiap wilayah sesuai dengan kebutuhan rakyatnya masing-masing. Tidak
adanya campur tangan swasta dalam pengembangan sektor-sektor tersebut karena dengan adanya kerja mandiri yang dilakukan oleh negara, maka negara akan mudah untuk menjadikan rakyatnya produktif.
Ketiga support pendidikan dan skil dari negara yang memadai sehingga memudahkan para pelajar mendapatkan pendidikan yang layak dan kelak menjadi generasi yang berkualitas dalam segala bidang.
Selanjutnya Negara akan memberikan bantuan modal bagi rakyat yang ingin berwirausaha berupa uang, lahan, sarana dan prasarana produksi dan lain sebagainya.
Dengan adanya pemahaman Islam, maka rakyat dan para pemuda gen Z akan memiliki kepribadian Islam yang bermental kuat sehingga mereka akan siap mengarungi kehidupan dengan bersandar pada syari'at Islam karena tujuan hidup bagi seorang muslim hanyalah ingin meraih ridho Allah Swt. Wallahu a'lam bishawab
