By : Efriyani,M.Pd
Banyak diantara kita, bahkan ketika saya belum tau tentang ilmu ini setiap hari, setiap saat yang kita minta selalu rezeki.
"Yaa Rabb berikan hamba rezeki yang lapang dan berkah."
Ternyata ketika saya terus mencari dan membaca banyak buku, terutama buku Tasawuf bahwa : Rezeki itu sudah Allah kasih dan Allah atur
Dan ketika kita meminta, seolah kita menuduh-Nya tidak memberi rezeki.
Padahal Dia Mahamemberi dan Mahamengetahui kebutuhan hamba-Nya
Bahkan Dia Mahamemberi tanpa diminta.
Kenapa rezeki itu sulit dan tersendat.?
Sejatinya karena kesalahan dan banyak hal yang menjadikan rezeki itu terhambat. Yang utama karena kurang dan tidak dekatnya kita pada Nya.
Kita lebih bergantung pada Ikhtiar dan usaha kita serta upaya kita. Seolah semua upaya kita dan jerih payah kitalah rezeki itu datang.
Kurangnya total bergantung itu juga jadi kesalahan besar kita.
Lebih bergantung pada bos, karier, bisnis, kepandaian kita. Bahkan pada saldo rekening, pada harta dan kedudukan.
Hingga suatu saat Allah hempaskan dan gelapkan agar kita mau kembali total bergantung pada-Nya.
Sesungguhnya semua ikhtiar kita itu hanya syarat saja. Sesungguhnya apa yang kita upayakan itu hanyalah sebagai jalan saja. Karena yang Mahamenentukan segalanya itu Allah.
Harusnya Allah yang kita dekati. Seharusnya Allah yang kita utamakan. Tapi nyatanya kita sering lalai. Dan kebeningan hati kita lah yang memudahkan turunan nya rezeki.
Qalbu yang banyak di isi prasangka dan dengki dan sulit memaafkan sehingga menjadi "ganjalan tisue" itu lah faktor penghambat nya.
Perbanyaklah syukur bukan perbanyak meminta.
Karena rezeki dan ketenangan hadir dari rasa syukur pada Nya
Perbanyak lah dzikir pada Nya. Dan teruslah mendekat. Serta berbaik sangka lah terus pada Nya.
Kelak Akan Allah hadirkan banyak keajaiban tanpa kita harus berjerih payah. Karena semua sudah Allah siapkan untuk Hamba Nya.
Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran:
"Seandainya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi. Akan tetapi, Dia menurunkan apa yang Dia kehendaki dengan ukuran (tertentu). Sesungguhnya Dia Mahateliti lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya." (QS. Asy Syuara ayat 27)
Kuncinya adalah bagaimana kita bisa terus dan tetap bersyukur berapapun rezeki Allah. Sambil terus berikhtiar memantaskan diri lebih baik dari sebelumnya, agar Allah berikan keberkahan dan keberlimpahan rezeki kepada kita.
Tags
Opini
