Harga beras naik, rakyat menderita, petani tak sejahtera




Oleh: Susanti Widhi Astuti, S.Pd (Guru)


Naiknya HET (Harga Eceran Tertinggi) beras tentu membuat hidup rakyat makin sulit, apalagi di tengah lesunya ekonomi dan banyaknya PHK serta tingginya angka kemiskinan. Apalagi beras adalah kebutuhan pokok rakyat Indonesia.
Yang biasa di konsumsi sehari-hari. Apabila kebutuhan pokok ini saja tidak bisa terpenuhi, bagaimana rakyat bisa melakukan aktivitas sehari-hari nya yang membutuhkan energi dan pikiran.

Selain itu, naiknya HET beras juga tidak membuat petani makin Sejahtera, apalagi saat ini distribusi beras dikuasai oleh para pengusaha dan terkadang menjadi penguasa. 

Negeri subur seperti Indonesia sudah seharusnya mampu mensejahterakan para petani, karena mereka lah yang hari ini menanam langsung serta memanen hasil nya, sudah selayaknya mereka para pelaku pertanian yang paling di untungkan. Namun kelalaian terjadi di tingkat penjualan dari petani yang hasil  di bayar murah serta distribusi dimana stok beras tidak disalurkan dengan baik di kalangan konsumen. Saat waktu nya sudah mengalami kelangkaan saat itulah beras akan di distribusikan dan tentu harganya sudah tidak normal lagi.

Penguasa dalam kapitalis tidak serius menangani persoalan kebutuhan pokok. Dan para kapital juga memanfaatkan situasi ini agar mampu memainkan perannya sebagai mafia yang siap memalak rakyat dan petani. Kondisi semakin di perparah dengan hantaman ekonomi yang kian sulit. Namun berbeda dengan sistem Islam yang mengayomi rakyat, petani dan pendistribusian nya.

Islam menjadikan negara bertanggungjawab atas pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, termasuk beras. 
Negara memiliki Langkah-Langkah untuk menjaga agar harga beras stabil dan rakyat mudah  membelinya  dan menjadikan distribusi beras dalam kendali negara bukan perusahaan. 

Sudah saatnya kita tinggalkan sistem Kapitalis hari ini yang telah mengabaikan perannya meriayah (mengayomi ) seluruh komponen dalam negara (rakyat, petani, distributor). Karena para penguasa yang nantinya di amanahkan mengurusi seluruh komponen tersebut akan di mintai pertanggungjawaban oleh Allah kelak.. wallahu'alam bhi shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak