Oleh: Jasmyne Sabiya
Sahabat generasi,,
Kita adalah umat yang hidup dihitung dengan waktu, yang setiap umurnya akan dipangkas oleh waktu, yang kelak setiap detik akan dievaluasi dengan teliti.
Hidup adalah perjalanan waktu. Bila kita tak pandai dalam mengelola waktu, maka hidup akan dilalaikan oleh waktu. Hingga menganggap waktu itu tanpa batas, namun lupa akan umur itu terbatas.
Menyaksikan fenomena generasi saat ini, bak mengusut benang yang kusut. Ibarat berada disebuah persimpangan jalan tanpa ada tujuan. Bagi kawula muda waktu adalah hura-hura. Mereka terjebak dalam aktivitas yang tak bernilai ibadah, merusak diri dan menghancurkan potensi diri. Mereka terkepung dalam hiburan dunia yang melenakan. Sehingga terhempas menjadi generasi yang tidak memiliki jati diri dan pegangan hidup.
Malapetaka yang menimpa generasi saat ini, tak lain disebabkan oleh penerapan Sistem kapitalis. Sistem aturan pergaulan bebas telah menjadikan generasi korban pembaratan. Ditambah tanpa adanya aturan Islam, generasi menjadi sosok yang rendah keimanan. Maka wajar, mereka terperosok dalam lubang kemaksiatan. Walhasil, cita-cita generasi bangkit menuju kejayaan berujung kegagalan.
Generasi Kunci Kebangkitan
Wahai sahabat generasi,,
Seandainya kita mengetahui betapa singkatnya waktu dan sangat berharga. Maka, menghabiskan umur menjadi pejuang Islam adalah kerinduan yang menggugah jiwa. Bernafas dalam perjuangan menuju kebangkitan adalah misi utama.
Menatap masa depan gemilang dengan memperbaharui diri menuju hari yang lebih terarah dan penuh semangat. Menjadikan setiap momentum waktu untuk meraih prestasi, berkreatifitas dan cakrawala berfikir cerdas.
Namun sahabat, dalam perjuangan perlu persiapan ayunan langkah keyakinan berlandaskan keimanan. Keyakinan yang penuh keberanian untuk menemukan jalan yang terbentang di hadapan, meski beribu rintangan, namun teruslah berjuang untuk menapakinya.
Mengapa?
Karena kita adalah kunci kebangkitan Islam. Kemenangan ada digenggaman.
Sebagaimana para sahabat terdahulu, mereka menjadi pemuda-pemuda Islam tak terkalahkan dalam menggenggam kemenangan Islam sepanjang peradaban. Begitu juga perjuangan bersama Rasulullah SAW, mereka berlomba-lomba untuk menjadi pejuang di garda terdepan. Karna, didepanlah kau akan berjuang disamping Rasulullah SAW. Begitu juga, ketika kita ada diperjuangan ini, kelak kita akan bersama pejuang-pejuangNya, di Jannah.
Wahai pemuda Islam yang jiwanya hidup dengan kalimat "La ilaha illallah, Muhammadun Rasulullah". Bangkitlah! Saatnya mengubah dunia yang kini dalam keterpurukan umat dan kepungan kemaksiatan. Menentang kezoliman penguasa, dan meruntuhkan Sistem kufur yang penuh ketidakadilan. Hanya dengan perjuangan menyebarkan dakwah Islam keseluruh penjuru alam, hingga bumi rata dengan ketakwaan.
Allah SWT, berfirman:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr : 1-3).
Kini saatnya meraih kejayaan Islam. Kita adalah generasi yang dinanti, peran kita sangat dibutuhkan dan ditunggu untuk mengubah umat bisa bangkit kembali, menuju penerapan Islam Kaffah dalam bingkai naungan Khilafah Islamiyyah.