Muadz bin Jabal, Duta Dakwah di Yaman


Oleh : Lilik Yani


Muadz bin Jabal pemuda Anshar teladan

Ia ikut dalam baiat Aqabah dua

Golongan Anshar yang pertama masuk Islam

Sangat pandai dan paham banyak ilmu agama

Hingga Rasulullah saw mengakui dan memberi testimoni,

"Sepandai-pandai nya umatku dalam masalah halal dan haram adalah Muadz bin Jabal."


Karena kefaqihannya inilah

Muadz pun dipercaya menjadi duta dakwah di Yaman

Sebuah amanah dan tugas berat menanti di sana

Menyebarkan Islam dengan benar sesuai ajaran Rasulullah saw


Sebelum berangkat ke  Yaman

Rasulullah saw menguji Muadz dulu

Muadz sukses menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan begitu cerdas dan elegan

Wajah Rasulullah saw berseri-seri dan bertutur lugas,

'Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sebagai yang diridloi oleh Rasulullah..."


Muadz bin Jabal di Yaman

Selain menyebarkan dan mengajarkan Islam

Muadz berdagang seperti sahabat lainnya

Kecerdikannya mengantarkannya

Menjadi pedagang sukses yang kaya raya, santun dan faqih


Ketika Rasulullah wafat,

Muadz masih berada di Yaman

Saat pemerintahan Abu Bakar

Muad kembali ke Madinah

Di awal kedatangannya terjadi kisah indah

Penuh ukhuwah antara Muadz, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab


Saat Muadz datang dari Yaman Umar tahu kalau Muadz menjadi kaya raya

Kekayaan pribadi meningkat tajam dari beberapa tahun sebelumnya

Umar sebagai penasehat Khalifah

Usulkan pada Abu Bakar

Agar Muadz membagi dua kekayaan Muadz

Dan menyerahkannya pada negara


Abu Bakar tidak segera menyetujui usulan Umar

Umar tanpa menunggu persetujuan Abu Bakar

Langsung mendatangi Muadz

Umar datang atas nama pribadi

Sebagai sahabat


Muadz yang paham halal dan haram

Ia tak mengenal bertransaksi dengan unsur 

Maysir (Spekulasi)

Ghoror (Tipuan)

Ikhtikar (menimbun barang)

Riba

Kekayaan yang di dapat buah ketekunan dan kecerdasan

Yang mendapat taufiq dari ar-razaq Allah swt

Jauh dari segala syubhat dan haram


Ketika Umar datang ke rumah Muadz

Menyampaikan usulan untuk membagi dua harta tersebut

Muadz menolak dengan argumen cerdas dan hujjah yang kuat


Sungguh, Umar tidak iri dengan kekayaan Muadz

Tidak pula menuduh Muadz bermaksiat lewat jalan haram

Umar hanya takut karena saat itu Islam jaya dan gemilang

Banyak tokoh manfaatkan kesempatan

Ambil harta tanpa jelas halal haram

Itulah yang ditakutkan Umar


Esok harinya Muadz bin Jabal bertandang ke rumah Umar

Sungguh suatu ukhuwah yang indah

Muadz segera merangkul Umar dan memeluknya kuat

Air mata Muadz mengalir dan terisak

Menceritakan mimpinya tadi malam yang kuat di ingatannya


"Wahai Umar, malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah ada Anda datang, dan menyelamatkan saya..."


Dari mimpi tersebut Muadz ingin segera menuruti usul Umar bin Khattab

Membagi dua harta kekayaan yang diperoleh di Yaman

Keduanya segera menghadap Abu Bakar

Muadz pun mengutarakan niatnya

Meminta Khalifah Abu Bakar untuk mengambil seperdua hartanya


Apa jawaban Khalifah Abu Bakar yang mulia?

Khalifah Abu Bakar yang imannya tak tertandingi penduduk bumi

Beliau menolak dengan tegas,

"Tidak satu pun yang akan saya ambil darimu."


Abu Bakar tahu dan yakin kalau Muadz memperoleh kekayaan dengan jalan benar

Maka tak akan mengambil satu dirham pun dari sahabatnya itu

Karena berarti kezhaliman 

Dan berbuah kehinaan di akherat


Muadz tidak puas dengan jawaban Khalifah Abu Bakar

Muadz menoleh pada Umar minta pendapat

Umar berkata, "Cukup. Sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik."

Subhanallah, kegelisahan berakhir dengan kehangatan

Betapa indahnya ukhuwah dan kemuliaan Islam


Subhanallah, indahnya persaudaraan yang dilandasi iman.

Semua aktivitas dilandaskan pada hukum syara

Semua perbuatan didasarkan halal haram

Mempunyai pandangan jauh ke depan

Setiap mau bertindak

Bertanya pada diri, Allah ridlo atau tidak ya.

Setiap akan memutuskan perkara

Ingat ada akherat tempat dimintai pertanggung jawaban


Semoga kita bisa mengambil hikmah 

Kisah Muadz bin Jabal

Seorang pedakwah muda

Menguasai banyak hukum Allah

Dan melandasi setiap perbuatan 

Berlandaskan halal haram


Mari kita sampaikan keindahan Islam

Agar tersebar ke seluruh penjuru dunia

Agar ajaran Islam dipahami seluruh umat manusia

Lalu diterapkan di seluruh sendi kehidupan

Hingga terwujud peradaban Islam

Dan Islam kembali memimpin dunia.

In syaa Allah



Surabaya, 18 Oktober 2018








Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak