Selamatkan Generasi dari Narkoba



Oleh : Yayat Rohayati



Jalan Kunti, Kec. Semampir, Kab. Surabaya ramai menjadi pembicaraan publik. Jalan yang cukup ramai dengan gang-gang padat penduduk dikenal  dengan 'Kampung narkoba". Hal ini dikarenakan pihak kepolisian telah beberapa kali melakukan penggerebekan, dan menemukan kasus narkoba. 

Belum lama ini Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), Jawa Timur, melakukan tes urine kepada 50 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di sekitaran Jalan Kunti. Alhasil, ditemukan limabelas pelajar SMP positif narkoba (KumparanNews.com, 14/11).

Kemudian, BNNP menggelar pemulihan kampung rawan narkoba, dan menciduk dua orang tersangka pengedar narkoba di Jalan Kunti, beberapa orang lainnya ditetapkan sebagai pengguna. Bersamaan dengan itu tim operasi menemukan beberapa barang diantaranya; 203 paket kristal putih narkoba jenis sabu, 222 butir pil warna hijau diduga ekstasi, 10 butir amprozolam, alat hisap, beberapa korek api, 2 jenis senjata tajamtajam (detiknews.com, 15/11).

Temuan di Jalan Kunti, Surabaya, telah menambah daftar panjang kasus narkoba di negeri ini. Karena peredaran narkoba semakin tak terkendali dan terjadi di beberapa tempat. Hal ini disebabkan penyebaran narkoba yang cepat dan semakin terstruktur. Para pengedar narkoba semakin berani, jaringannya semakin rapi, dan penggunaannya semakin muda. 

Ironisnya lagi, kondisi di atas terjadi di tengah masyarakat mayoritas IsIam. Bahkan tak sedikit pelakunya juga seorang muslim. Lalu, dimana letak keimanan yang seharusnya terpatri dalam diri seorang muslim? 

Fakta ini wajar terjadi dalam sistem kapitalisme sekulerme. Sistem kehidupan dengan memisahkan agama dan negara. Sehingga  melahirkan individu masyarakat dan remaja yang nir iman. Sebab, dalam meraih tujuan hidup, yaitu materi dan kepuasan jasadiyah, mereka tak lagi menjadikan halal haram sebagai tolak ukur. Mereka bebas berbuat asalkan tidak melanggar hak asasi manusia. Jadi, kebahagiaan dalam hidup yang mereka dapatkan pun hanya kebahagiaan semu. Kebahagiaan atas dasar hawa nafsu manusia yang lemah, terbatas, serba kurang, dan membutuhkan yang lain. 

Selain itu, lemahnya pengawasan masyarakat dan negara membuat peredaran narkoba semakin merajalela tak terhingga. Negara yang lalai terhadap pengawasan, sejatinya sedang membiarkan akal generasi dijajah, dirusak, dan dilemahkan. Sehingga pondasi peradaban yang diharapkan kokoh, malah dipaksa lemah dan rapuh. 

Dalam pandangan Islam, segala bentuk perusakan akal adalah kemungkaran besar. 

Rosululloh saw bersabda:

"Setiap yang memabukkan adalah khamar (minuman keras), dan setiap khamar adalah haram" (HR. Imam Muslim). 

Hadist tersebut menjelaskan keharamam berdasarkan efek yang ditimbulkan yakni mabuk atau hilang kesadaran akal. Hal ini berlaku juga untuk segala zat, dalam jumlah banyak ataupun sedikit.

Oleh karena itu, guna menyelamatkan generasi dari narkoba harus dimulai dari membina ketakwaan individu. Ketakwaan yang dimiliki setiap individu merupakan buah pemahaman terhadap rukun iman, serta memahami konsekuensi melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan. Kebahagiaan hakiki mereka bukan kebahagiaan semu. Tapi kebahagiaan yang sebenarnya, karena senantiasa melakukan perbuatan dengan mengharap ridho Allah. 

Setelah ketakwaan individu, diperlukan juga adanya kontrol masyarakat. Kenapa? Karena meski individunya sudah bertakwa, manusia kan tempat salah dan lupa. Pasti tetap melakukan kesalahan. Maka dari itu penting adanya masyarakat yang mengontrol. Saling menasehati dalam kebenaran. 

Terakhir, perlu adanya Negara yang Menerapkan Hukum Islam. Selain dua poin di atas, negara harus hadir dalam problem ini. Meskipun di suatu negara telah tercipta individu yang bertakwa, masyarakatnya melakukan aktivitas amar makruf nahi munkar, tapi sistemnya bukan sistem IsIam, mustahil kesejahteraan tercipta. Sebab, hukum IsIam tidak akan terlaksana secara menyeluruh. 

Negara dalam IsIam juga  harus melakukan fungsinya dengan baik, yakni sebagai pengurus urusan umat (raa'in). Yang menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar rakyat dengan baik. Sehingga tak ada lagi pelaku pengedar narkoba dengan alasan pemenuhan ekonomi. 

Wallahu a'lam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak