Pengaruh Ruang Digital dalam Sistem yang Rusak




Oleh : Ermawati
( Pengiat Literasi)



Ruang digital seakan menjadi simbol dunia masa kini dengan sejuta manfaatnya, namun mampukah generasi saat ini menghadapi dunia digital yang penuh dengan tipu daya.

Niat baik tidak selalu berbalas dukungan, terutama di ruang digital. Hal ini dialami Denta Mulyatama, seorang remaja anggota Forum Anak Sukowati (Forasi) Sragen.

Pada awalnya, Tata, sapaan akrab Denta, ikut menyuarakan perlindungan anak dari bahaya rokok melalui Forasi saat bertemu Bupati Sragen empat tahun lalu, tepatnya pada Senin (Kompas.com 22/11/2021).

Dalam kehidupan saat ini penggunaan media digital sangat meningkatkan pesat bahkan kehidupan kita sehari-hari sengaja diarahkan ke sana entah itu untuk urusan pekerjaan, pendidikan, shopping atau sekedar membeli makanan siap saji semua mengunakan media digital segala sesuatu apa bila kita gunakan dengan bijak tentu tidak ada salahnya. 

Tetapi sayangnya Gen-Z saat ini dalam menggunakan media digital terlalu berlebihan seolah semua hidupnya mereka serahkan untuk media digital, bayangkan saja selama seharian penuh mereka hanya disibukkan dengan media digital bahkan sepertinya media digital yang mengatur dan mengontrol hidup mereka, dan tidak hanya itu banyak juga Gen-Z yang terperangkap oleh Judol dan Pinjol yang secara sistematik tanpa mereka sadari.

Karena tipu daya inilah pada akhirnya banyak yang terlena atau pun terjebak merasa mudah dalam mendapatkan materi sehingga membuat hidup mereka terlibat utang. Dikenal sebagai kaum rebahan yang sukanya serba instans dijadikan sasaran empuk oleh kapitalis untuk merusak Gen-Z, rusaknya masa depan Gen-Z akan berpengaruh buruk pada kehidupan, selain itu media digital juga menyediakan situs-situs berbahaya dan situs forno yang sebenarnya tidak layak di tonton oleh anak dibawah umur. 

Akibatnya banyak Gen-Z yang salah arah dan jalan karena menjadikan tontonan tersebut sebagai tuntutan dalam hidup mereka, pola pikir Gen-Z hari ini adalah mengejar algoritma untuk mendapatkan keuntungan atau pun popularitas yang tidak sesuai dengan standar Islam, sehingga bagai mana mereka tau kalau negeri ini sedang tidak baik-baik saja sedangkan mereka pun tidak mengerti apa arti kehidupan yang sesungguhnya.

Ini semua karena tidak adanya pilter dari negara yang membebaskan semua tonton tanpa memikirkan sebab dan akibatnya, kurangnya pengawasan dan perhatian serta perlindungan dari pemerintah terhadap Gen-Z sehingga tidak sedikit dari Gen-Z ini yang terjerat lingkaran hitam akibat tonton dari media digital karena pola didik dan pembinaan negara yang tidak sesuai syariat.

Seperti inilah bila negara tidak menjadikan Islam sebagai standar dalam kehidupan manusia, yang merasa benar dan sombong dengan aturan buatan sendiri dan mencampakkan aturan Allah, sehingga yang ada hanyalah kerusakan di setiap aspek kehidupan, sistem kapitalis adalah sistem yang memisahkan agama dari kehidupan sistem yang bobrok yang hanya memikirkan kepentingan pribadi saja, bagaimana cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar tanpa memikirkan halal dan haram serta masa depan generasi muda.

QS. At-Tahrim ayat 66:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Sejatinya Gen-Z adalah generasi muda yang cerdas, pintar dan cemerlang bila didik sebagainya mana mestinya sesuai dengan standar syariat Islam, masa depan negeri ini ada ditangan mereka. Gen-Z bisa jadi pembangkit dan pelopor serta memiliki semangat juang yang gigih sebagai kaum muda, maka dari itu sudah seharusnya negara memperhatikan dan mengarahkan serta menanamkan nilai-nilai ideologi sebagai jati diri seorang muslim karena dari tangan merekalah kelak tongkat es tapet kepemimpinan negeri ini berlanjut.

Sudah saatnya generasi muda sadar dan bangkit dari keterpurukan masa muda gunakan akal dan pikiran kalian jangan mau terperdaya oleh algoritma, dari generasi rebahan menjadi generasi pejuang dari generasi instan menjadi generasi gigih sebagai generasi muda muslim sejati yang siap memikul dan mengemban ideologi Islam serta memperjuangkan kembali kehidupan Islam diatas muka bumi, demi tegaknya kebenaran dan terwujud kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.

Allahu'alam bish-shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak