Cibeunying, Alarm Alam yang Mulai Berdenting



Oleh : Ira Yudha Witjaksono
(Penggiat Literasi)



Cibeunying ternyata bukan satu-satunya tempat yang terdampak bencana geologis. Desa Bener dan Desa Padangjaya juga mengalami pergerakan tanah yang menyebabkan puluhan rumah rusak sehingga penghuninya terpaksa mengungsi. Pergerakan tanah ini dilaporkan terjadi mulai sejak tahun 2017 dan sudah ditanggapi oleh Pemda.  (regional.kompas.com)

Mei 2023 silam juga pernah terjadi pergerakan tanah yang membelah area pemukiman sepanjang 400m berdampak pada wilayah seluas 5 hektar. Curah hujan yang tinggi menyebabkan bencana hidrometeorologi yang terus berulang. Setahun sebelumnya (Tahun 2022) wilayah bagian barat kabupaten Cilacap mencakup kecamatan Cimanggu, Majenang dan Wanareja dilanda bencana hidrometeorologi bertubi-tubi selama tiga pekan. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tanah longsor, banjir hingga banjir bandang.

Hal tersebut berulang pada tahun ini diawali dengan longsor Cibeunying yang menjadi sorotan nasional. Disusul terjadi angin puting beliung di Desa Madura Kecamatan Wanareja  sekitar pukul 15.30 pada hari Ahad 16 November 2025. Sepekan kemudian terjadi banjir besar-besaran yang terdampak pada beberapa titik desa di Wanareja. Ribuan korban terpaksa berpisah dengan rumah mereka di pengungsian.

Pada tahun 2024 BMKG merilis bahwa tahun 2024 resmi menjadi tahun terpanas dalam sejarah pencatatan instrumental, dengan suhu rata-rata global mencapai 1,55°C di atas tingkat pra-industri. Angka ini melampaui batas ambang Perjanjian Paris yang telah disepakati secara global untuk mencegah krisis iklim. (www.bmkg.go.id)

Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas. (bpbd.bogorkab.go.id) Peristiwa bencana hidrometeorologi disebabkan oleh cuaca ekstrem yakni adanya perubahan cuaca yang drastis jauh berbeda dari siklus alamiahnya. Itulah sebabnya ketika musim kemarau akan menyebabkan kekeringan sementara saat musim penghujan menyebabkan tanah longsor, banjir juga puting beliung.

Perubahan cuaca secara ekstrem disebabkan oleh dua aspek yakni aspek alam dan aspek perbuatan manusia. Dari aspek alam penyebabnya adalah fenomena El Nino dan La Nina. Sama-sama karena perubahan suhu di lautan Pasifik tengah dan timur hanya saja El Nino karena suhunya menghangat sementara La Nina karena suhunya lebih dingin dari biasanya. Namun keduanya ini memberikan dampak yang serupa yakni kekeringan di sebagian wilayah bumi dan curah hujan tinggi di belahan bumi lainnya.

Topografi wilayah juga mempengaruhi perubahan cuaca yang ekstrem. Faktor geografis laut dan pegunungan dapat membentuk pola cuaca ekstrem suatu wilayah. Letak geografis Cilacap bagian Utara memang pegunungan yang berbukit-bukit mulai dari arah Cimanggu, Majenang, Wanareja hingga Dayeuhluhur. Sementara di bagian selatan merupakan bibir pantai yang berhadapan langsung dengan samudera Hindia dengan Pulau Nusakambangan sebagai bentengnya.

Namun selain akibat alamiah ada pula aspek perbuatan manusia yang berkontribusi menyebabkan perubahan cuaca ekstrem. Pemanasan global yakni kenaikan suhu bumi bertanggungjawab atas kekeringan parah di sejumlah wilayah juga badai tropis tak berkesudahan di belahan bumi lainnya. Tentunya kita tahu bahwa pemanasan global tidak terjadi begitu saja melainkan akibat adanya peningkatan aktivitas manusia seperti Pembakaran hutan, emisi gas rumah kaca, dan aktivitas industri lainnya yang menyebabkan polusi udara

Ada yang bilang alam sudah tak ramah lagi pada kita. Sejak bila alam berinteraksi pada manusia? Alam hidup dan tumbuh dengan sendirinya. Manusia lah yang memberikan reaksi lalu alam memberikan sumbangsih sebagaimana manusia telah memperlakukannya. Begitu ramai terdengar dari berbagai produk yang ditawarkan dengan strategi penjualan "ramah lingkungan". Tentunya tidak salah jika kita bertanya-tanya seperti apa yang dimaksud ramah lingkungan?

Kenyataanya limbah industri berperan penting pada perubahan kualitas udara, air dan tanah. Perubahan yang cukup signifikan pada kondisi alam banyak dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya. 

Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pencemaran ini, di antaranya adalah pertumbuhan populasi yang tidak terkendali, eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran, serta industrialisasi yang kurang dikelola dengan bijak.  (www.halodoc.com)

Ini bukan berarti tidak boleh sama sekali ada aktivitas industri. Melainkan harus ada kebijaksanaan dalam mengelolanya agar Sumber Daya Alam yang telah tersedia dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia tanpa mengganggu siklus cuaca juga ekosistem alamiahnya.
 
Hutan, Tambang dan Tanah Adat Milik Siapa?

Dewasa ini penguasaan Hutan, Tambang dan Tanah Masyarakat telah hilang karena dirampas. Berkaitan dengan fenomena itu disebut sebagai produksi ruang oleh seorang sosiolog Perancis bernama Henri Lefebvre. Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan kapitalisme untuk memperpanjang napasnya agar tak hancur seperti yang diramalkan Karl Marx adalah melalui cara produksi dan reproduksi ruang-ruang ekonomi secara terus-menerus dalam skala global. Menurut dia, melalui cara tersebutlah kapitalisme mampu keluar dari setiap krisis terberat sekalipun yang terus terhimpun di dalam setiap proses moda produksinya. (Josh Dumont (2011) Global Capitalism in Crisis: Karl Marx and the Decay of the Profit System By Murray E. G. Smith, Global Discourse)

Perubahan iklim yang terjadi hari ini bukanlah karena alam yang sudah tak lagi ramah. Melainkan siklus alam telah terganggu sehingga terjadi perubahan ekstrem pada cuaca yang bukan hanya berdampak pada manusia namun juga pada ekosistem alam yang rusak. Perubahan siklus cuaca ini bukan hanya dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan La Nina semata melainkan besar pengaruhi oleh aktivitas manusia dalam perampasan ruang hidup untuk eksploitasi alam melalui industri yang hanya dinikmati secara privat sebab sumber daya alam (SDA) pengelolaanya diserahkan kepada swasta bahkan asing.

Dalam Islam ada pemisahan yang jelas dalam kepemilikan yakni kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara. Dari ketiganya tidak boleh saling mengganggu antara satu kepemilikan dengan lainnya. Individu tidak boleh menyentuh kepemilikan negara. Begitu pun negara tidak ada hak untuk mengintervensi kepemilikan individu secara paksa.

Perihal aktivitas terhadap alam, Islam juga mengatur dengan tegas alam Surah Al Baqarah ayat 60 Allah Berfirman ".... Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan."

Maka industrialisasi dalam pandangan Islam harus melalui pengkajian dengan ketat terutama mengenai analisis dampak lingkungannya. Agar seminimal mungkin menimbulkan emisi. Meskipun mengubah limbah industri menjadi bahan yang bermanfaat bagi alam membutuhkan biaya cukup tinggi pun akan tetap dilakukan. Sebab yang utama adalah tidak berbuat kerusakan pada alam sekaligus mendistribusikan manfaat SDA untuk kemaslahatan umat manusia.

Wallahu'Alam bish Shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak