Oleh : Laily
(Aktivis Muslimah)
Setiap negeri pasti menginginkan generasi muda terbaik, sebagai harapan di masa yang akan datang. Tapi nyatanya sekarang, berbagai persoalan dan permasalahan sedang menimpa generasi. Seperti saat ini, banyak pemuda terjerat pinjaman online (pinjol). Entah dari pinjaman online tersebut nantinya dipakai modal untuk mengikuti judi online (judol) atau dipakai untuk memenuhi gaya hidup dan hiburan.
Berbagai studi menunjukkan bahwa kaum muda dengan sumber daya finansial terbatas—terutama laki-laki—paling sering menjadi target iklan berisiko, seperti pinjaman cepat, investasi kripto, hingga judi daring di platform seperti Tiktok dan Instagram. Penelitian di Spanyol menemukan bahwa anak muda kelas bawah menerima hampir dua kali lebih banyak iklan produk keuangan berisiko dibandingkan rekan mereka dari kelas atas. Sebaliknya, kaum muda dari kelas sosial ekonomi lebih tinggi justru lebih sering melihat iklan perjalanan dan rekreasi. (Kompas, 05 Des 2025 12:00 WIB)
Kenapa begitu mudahnya para generasi muda terjerat pinjol?
Karena kita hidup dalam sistem kapitalis, dimana agama dipisahkan dari kehidupan. Dimana agama hanya dijadikan urusan pribadi bukan urusan bernegara. Sehingga mencabut potensi para pemuda dari fitrahnya.
Sistem kapitalis juga membuka lebar kemaksiatan, dengan mempermudah akses pinjaman online dan judi online. Mereka tahu bahwa media sosial menjadi bagian yang tak terpisahkan dari para pemuda.
Generasi muda tumbuh sebagai digital native. Dimana media sosial menjadi dunia mereka. Media sosial bukan hanya sekedar alat komunikasi, tetapi membentuk cara berfikir, bersikap dan gaya hidup mereka. Generasi muda disuguhi beragam konten yang menjauhkan dari agamanya. Sehingga mereka jauh dari Islam.
Tujuan kapitalis juga membidik generasi muda sebagai pasar strategis untuk menumpuk kekayaan, dengan menjauhkan mereka dari syariat Islam. Mereka hanya dijadikan alat untuk mencari materi sebanyaknya. Mereka tahu bahwa sarana yang tepat untuk mencapai tujuannya adalah melalui media sosial.
Padahal generasi muda adalah calon pemimpin masa depan. Maka dari itu tugas kita bersama adalah menyelamatkan mereka dari ancaman kapitalis. Karena sesungguhnya akar masalah semua ini adalah kapitalis, maka untuk menyelamatkan generasi muda harus dimulai dari merubah cara berfikir Islami yang menjadikan Allah sebagai pusat orientasi.
Dalam Islam generasi muda memiliki potensi yang luar biasa. Meraka akan menjadi pemimpin peradaban yang gemilang. Meraka menjadi seorang ulama dan ilmuwan yang hebat, sehingga mampu membawa cahaya Islam pada seluruh lapisan masyarakat.
Negara Islam juga akan menerapkan sistem pendidikan yang berbasis akidah islam, sehingga mampu membentuk generasi yang bertaqwa. Dengan taqwa itulah, mereka tidak akan mudah terjebak gaya hidup kapitalis.
Media massa dalam Khilafah akan melarang beredarnya konten yang tidak islami dan juga akan memastikan bahwa di setiap kebijakan digital akan diarahkan menjadi sarana pendidikan islam. Negara akan melakukan penyaringan ketat terhadap seluruh konten yang merusak generasi muda.
Semua ini akan terjadi, jika negera menerapkan Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah.
