Oleh Rini Nur Adniatini S. Pd
(Ibu Rumah Tangga)
Sejak Oktober 2023 hingga saat ini, Zionis terus melancarkan serangannya secara brutal dan terang-terangan terhadap warga Gaza, korban meninggal sudah mencapai angka puluhan ribu orang, belum lagi mereka yang terluka kebanyakan korban adalah wanita dan anak-anak. Gaza semakin memburuk setelah akses bantuan dan internet diputus oleh Zionis, sehingga banyak yang kelaparan dan serangan- serangan dilancarkan langsung ke tenda- tenda pengungsian, rumah sakit pun menjadi sasarannya. (Hidayatullah.com, 10-10-2025)
Kementerian Kesehatan Gaza hingga Kamis malam melaporkan total korban syahid akibat agresi penjajah sejak 7 Oktober 2023 kini mencapai 67.194 orang, dengan169. 890 lainnya terluka. Data terbaru ini mencakup periode 18 Maret hingga 9 Oktober 2025, dimana terdapat tambahan 13.598 korban syahid dan 57.849 korban luka, termasuk lebih dari 2.600 pekerja bantuan kemanusiaan dan hampir 20.000 warga sipil yang menjadi korban. Butuh banyak berapa korban lagi untuk para pemimpin Ummat Muslim bergerak melawan Zionis laknatullah? mereka secara terang-terang mengebom, menembak dan bersikap brutal terhadap warga Palestina, namun tak ada pemimpin yang merespons secara nyata tindakan brutal Zionis bahkan bisa dikatakan ini adalah genosida terhadap warga Palestina. Israel sering kali melanggar kesepakatan gencatan senjata, setidaknya sudah 194 pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober, menurut laporan Kantor Media Pemerintah Palestina pada minggu 2 November 2025. (MetroTVNews.com, 3-11-2025)
Solusi dua negara yang belum lama ini ramai diperbincangkan hannyalah akal- akalan Zionis untuk kelak bisa menguasai seluruh wilayah Palestina. Negara- negara yang mendukung two state solution adalah negara yang mengambil posisi aman mengikuti AS sebagai pencetus two state solution. Tentu saja hal ini merupakan bentuk keputusasaan AS terhadap keteguhan rakyat Palestina dan para Mujahidin disana. Mengakui solusi dua negara sama saja mengakui perampasan tanah oleh entitas Yahudi 70 sampai 80 %. Tentu saja itu bukan solusi karena bisa jadi malah menambah panjang daftar penderitaan rakyat Palestina. Setelah dua negara dibentuk kelak, bisa saja Zionis ingin menguasai 100 % wilayah Palestina. Setelah itu bisa saja negara Muslim yang lain mengalami hal yang sama dengan Palestina.
Islam tentu punya solusi atas genosida yang terjadi di Palestina. Genosida yang dilancarkan Zionis tentu tidak bisa dibiarkan, kita sebagai umat Muslim harus ikut merasakan penderitaan rakyat Gaza. Sebagaimana dalam Hadist Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam.“ (HR Bukhari Muslim)
Zionis tidak mengenal kata damai, yang ada adalah perang dan perang. Solusi syar'i atas genosida ini adalah jihad, sebagaimana Allah SWT berfirman :
"Hai orang-orang beriman, apabila kamu bertemu orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak diri dengan pasukan lain, maka sesungguhnya orang itu kembali membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah mereka Jahanam. Dan amat buruklah tempat kembalinya." (QS. Al-Anfal: 15-16)
Namun jihad tidak semata-mata jihad tanpa adanya ilmu dan perbekalan yang cukup. Tentu saja hal ini butuh institusi negara yang mampu melahirkan mujahid hebat yang siap berperang dalam satu komando dan mampu menjadi perisai Umat yaitu Daulah Khilafah Islamiyah. Dan konflik negara Palestina merupakan urgensi akan tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah.
Wallahualam bissawab.
Tags
Opini