Oleh : Bunda Twins
Menyoal permasalahan dunia remaja diera kehidupan modern sangat beragam bermunculan dari mulai masalah fisik, psikologi dan sosial. Marak kasus buliiying, stress, krisis identitas, tekanan orang tua bahkan perilaku beresiko (penyalahgunaan zat/narkoba, miras dsb). Sangat miris kasus tersebut terjadi diberbagai wilayah, seperti kasus terbaru di Surabaya tepatnya di jalan Kunti kecamatan Semampir. Tempat ini memang dikenal sebagai "kampung narkoba" disana berjejer bedeng bedeng kecil yang terbuat dari kayu beratapkan terpal untuk transaksi narkoba dan pesta sabu. Dikutip dari _media Kumpara, minggu 14/11/2025_ Badan Narkoba Nasional Propinsi (BNNP) jatim melakukan tes urin pada puluhan siswa siswi pelajar jalan kunti, dan hasilnya ada 15 siswa SMP positif narkoba. (7/11/2025)
Kondisi yang sangat memprihatinkan menambah daftar panjang kasus narkoba menyasar anak sekolah di wilayah Surabaya. Lebih menyayangkan lagi aparat Kabid Pemberantasan Intelejen BNNP jatim masih menelusuri asal usul barang yang mengakibatkan 15 siswa positif narkoba. Belum diketahui jenis narkoba apa yang digunakan.
_ _ _
Sekularisme Penyebab Remaja Pemakai Narkoba.
_ _ _
Kasus anak remaja yang menjadi korban menyalah gunakan narkoba bukan karena soal kesalahan individu semata. Ini merupakan permasalahan kehidupan yang jauh dari aturan agama dilingkungan. Hal ini harus menjadi perhatian serius semua pihak karena mengancam masa depan hidup generasi.
Sistem hidup sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan telah membuat remaja merasa bebas dari aturan Allah. Otoritas Allah hanya dalam lingkup ibadah, sedangkan dalam mengarungi kehidupan, manusia dianggap bebas membuat aturan sendiri.
Permasalahan pertama tidak adanya pemahaman pada pribadi remaja akan nilai kehidupan yang bersumber dari nilai akidah islam sebagai tujuan kebahagiaan yang hakiki.
Jiwa muda dengan pencarian jati diri lebih mudah terpapar pergaulan bebas, narkoba hingga seks bebas. Dimensi akhirat tidak hadir dalam aktivitas mereka yang diutamakan adalah kesenangan sesaat.
Peran keluarga sebagai madrasah utama mulai hilang dengan kesibukan para orang tua mengurusi perannya sebagai pencari nafkah ditengah kesulitan ekonomi saat ini.
Problem Kurikulum pendidikan yang hanya sedikit mempelajari materi keagamaan.
Kurikulum pendidikan berbasis sekuler yang memisahkan agama dalam kehidupan dan memberlakukan kebebasan dalam bertingkah laku sebenarnya menghilangkan tujuan kebahagiaan yang yang hakiki, karena kebebasan sekuler bersumber dari hawa nafsu, hedonisme, menghilangkan peran agama dalam kehidupannya.
Peredaran narkoba sangat sistemik dan merajalela ini membuktikan lemahnya pengawasan dari peran masyarakat dan aparat negara. Padahal aparat setempat sudah beberapa kali melakukan penggerebekan dan menemukan kasus peredaran narkoba di wilayah tersebut. Bahkan polisi pernah menemukan bunker disalah satu rumah dikampung narkoba pada tanggal 20 November 2024 lalu.
Selain pengawasan pemerintah juga tidak adanya sangsi tegas terhadap pengedar dan pengguna narkoba yang membuat efek jera pelakunya.
_ _ _
Sistem Islam Memiliki Cara Tuntas Memberantas Narkoba dikalangan Remaja.
_ _ _
Sistem Islam yang Paripurna memandang setiap permasalahan kehidupan terutama masalah ketergantungan narkoba pada remaja harus berada dalam koridor syariat, baik dari diri pribadi, keluarga, pendidikan, lingkungan masyarakat dan negara.
Seorang individu remaja yang bertakwa akan menyandarkan amal perbuatannya pada hukum Allah semata. Kesadarannya bahwa Allah senantiasa mengawasi hamba-Nya adalah kontrol utama dalam mengarungi kehidupan.
Penyalahgunaan narkoba terkategori perbuatan haram. Efek halusinasi, mabuk ataupun fly yang pengguna rasakan menjadi dasar sebagian ulama untuk mengategorikan narkoba sebagai barang haram sebagaimana khamar. Menyadari hal ini, individhu akan menjauhi penyalahgunaan narkoba karena ketaatannya kepada Allah Swt.
Allah Swt. berfirman dalam QS Al-Maidah: 90, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berhala-berhala, panah-panah (yang digunakan untuk mengundi nasib) adalah kekejian yang termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah ia agar kamu mendapat keberuntungan.”
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Setiap yang muskir (memabukkan) adalah khamar, dan setiap yang muskir adalah haram.” (HR Muslim)
Peran keluarga dalam mendidik anak anaknya sebagai madrasah pertama menjadi tanggung jawab ibu dan bapaknya. Seorang ibu menyadari peran sebagai pengurus rumah tangga dan mendidik anak, sedangkan seorang bapak selain mendidik anak istrinya ia berperan sebagai kepala keluarga yang bertanggung menafkahi keluarganya. Tanggung jawab ini didukung negara dengan menyiapkan lapangan pekerjaan untuk para suami agar nafkah keluarga tercukupi.
Adanya masyarakat yang memiliki perasaan, pemikiran, dan terikat pada syariat yang sama akan memunculkan kontrol sosial. Amar makruf nahi mungkar adalah tradisi keseharian masyarakat Islam. Hal ini jelas kontras dengan masyarakat sekuler seperti saat ini yang cenderung individualis dan cuek dengan sekitarnya. Sikap individualis ini juga yang turut berkontribusi menyuburkan kejahatan dan kriminalitas di tengah masyarakat.
Peran pendidikan dengan kurikulum berbasis islam untuk mencetak generasi beriman dan bertaqwa dari sejak usia dini hingga balig. Selain kurikulum, bidang pendidikan yang mudah diakses bahkan gratis memberi peluang pada anak untuk mengenyang pendidikan yang berkwalitas. Didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dan guru yang mumpuni dibidangnya.
Terakhir, peran negara dalam menjalankan aturan serta menerapkan sanksi tegas tanpa pandang bulu. Selain itu, tidak mengenal kompromi dalam menjalankan hukum terhadap para pengedar dan pengguna narkoba dengan sanksi takzir, baik hukuman cambuk, penjara atau sanksi takzir lainnya sesuai keputusan kadi.
_Wallahu a'lam bishsawab_
Tags
opini
