Gen Z Peduli Palestina, Wajib Menolak Solusi Dua Negara



Oleh ; Imas Azzahra 



Pembajakan terhadap ratusan kapal Aksi Global Sumud Flotilla yang dilakukan oleh militer entitas zionis yahudi telah menuai protes dan kecaman dari dunia. Terutama di Maroko, gelombang demonstrasi besar yang dipimpin oleh kelompok Gen Z pada kamis, 2-10-2025 . Dihari yang sama, aksi protes pro palestina juga terjadi disejumlah kota besar di Eropa. (Kompas.com, 4-10-2025) 

Diindonesia sendiri, aksi dengan tema solidaritas Global Sumud Flotilla(GSF) juga dilakukan oleh komunitas SPJ di Bandung pada Kamis, 2-10-2025. Aksi tersebut dilakukan bersama salah satu kontingen GSF dari Indonesia,  Maimon Herawati (Direktur Smart171) . Mereka menilai pengadangan terhadap kapal-kapal GSF oleh entitas Zionis Yahudi bukan hanya serangan terhadap palestina saja. Akan tetapi juga terhadap seluruh nilai kemanusiaan. Padahal kapal-kapal GSF hanya membawa obat, makanan dan harapan. Namun kemanusiaan lagi lagi harus diblokade oleh Zionis Yahudi. 

Gelombang protes masyarakat dunia patut diapresiasi terutama Gen Z atau pemuda. Mereka telah menunjukkan kepeduliannya terhadap penderitaan yang dialami oleh muslim Palestina selama bertahun-tahun. Apalagi kepedulian ini bukan hanya datang dari negeri muslim, tapi juga dari negeri non-muslim. Mereka dengan lantang menyuarakan pembebasan Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi. Upaya demi upaya sudah dilakukan untuk membantu Palestina. Mulai dari jalur darat, udara, dan laut sudah dilakukan. Namun hingga kini genosida dan pelaparan sistemis muslim Palestina masih terus terjadi. Kebrutalan Zionis Yahudi semakin menjadi-jadi. 

Pengadangan dan pembajakan kiriman bantuan bukan hanya kali ini saja terjadi. Global Sumud Flotilla adalah sekian dari sekian kemanusiaan yang dibajak oleh Zionis Yahudi. Pengadangan tersebut menguatkan bagi kita bahwa untuk melawan Zionis Yahudi tidak cukup dengan kapal kemanusiaan. Akan tetapi harus dengan kapal perang bersama tentara Islam. Zionis Yahudi hanya bisa dikalahkan dengan peperangan bukan perdamaian. 

Siapa saja yang masih memiliki hati nurani ketika melihat kondisi Palestina, jiwanya akan merasa terpanggil. Panggilan untuk menolong dan ingin menghapuskan penjajahan atas muslim Palestina. Akan tetapi masyarakat Dunia termasuk Gen Z harus memahami solusi apa yang hakiki. Jangan sampai masyarakat dunia dan Gen Z terjebak dan ikut menyuarakan solusi dua negara atas Palestina. Jihad atau perang wajib atas setiap muslim ketika negeri muslim seperti Palestina saat ini dijajah. 

Selain itu, solusi dua negara adalah solusi yang datang dari para penjajah bukan keinginan penduduk Palestina dan kaum Muslim. Perlu diketahui bahwa rancangan tersebut sudah ada sejak tahun 1936 oleh Komisi Peel dibawah pemerintahan Inggris. Solusi dua negara adalah rancangan yang sengaja dibuat Inggris untuk melanggengkan keberadaan entitas zionis Yahudi diatas tanah Palestina. Inggris mengambil kesempatan dengan memberikan jalan bagi pengungsi kaum diaspora Yahudi dari berbagai negara untuk memasuki Palestina. Sedikit demi sedikit pengungsi tersebut berubah menjadi penjajah yang dibantu oleh Inggris untuk merebut dan mengusir kaum muslim dari tanahnya. Kemudian sejak tahun 1948 secara ilegal entitas zionis Yahudi diakui dunia sebagai negara diatas tanah milik kaum Muslim hingga sekarang. 

Semakin jelas, bahwa persoalan Palestina akan usai bukan dengan solusi dua negara atau menyerahkannya kepada barat dan penjajah. Gen Z dan kaum muslim juga tidak boleh terjebak dengan berbagai bahasa perdamaian yang disolusikan oleh barat dan penjajah. Oleh karena itu, Gen Z dan kaum muslim wajib menolaknya. Kemudian segera mengambil langkah untuk mencari solusi hakiki atas persoalan di Palestina. Solusi hakiki yang dibutuhkan umat hari ini adalah kepemimpinan Islam global (Khilafah). Khilafah adalah junnah (prisai) yang akan melakukan perlindungan pada setiap wilayah negeri Islam. Khilafah yang akan mengerahkan  tentara Islam untuk jihad mengusir zionis Yahudi. Tidak akan dibiarkan setetes darah pun dari kaum Muslim mengalir tanpa hak. Hal itu pernah dilakukan oleh Kholifah Al-Mu'tashim Billah ketika membebaskan wanita mulia keturunan Fatimah r.a yang telah ditahan oleh penguasa Amuriah yang kafir. Beliau mengerahkan dan memimpin sendiri puluhan ribu tentara Islam untuk menyerbu kota Amuriah. 

Inilah solusi hakiki yang harusnya  diambil dan disuarakan oleh Gen Z dan kaum muslim untuk solusi atas Palestina. Mewujudkan kepemimpinan global (Khilafah) yang akan mempersatukan, melindungi, dan membela kehormatan kaum muslim. 

Wallohu 'a'lam bisshowaab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak