Dampak Kapitalisme dan Sekularisme terhadap Kesehatan Mental




Oleh Asri W.



Di Indonesia, angka bunuh diri terus meningkat seiring dengan tekanan sosial dan ekonomi yang semakin berat. Banyak faktor yang menjadi penyebab seperti PHK, hutang dan kesulitan ekonomi lainnya. Namun di balik itu semua ada perasaan putus asa dan kehilangan arah hidup yang di alami banyak orang termasuk generasi muda. Kapitalisme yang mengedepankan kompetisi dan pencapaian individual seringkali membuat orang merasa tidak cukup. Sementara sekulerisme membuat mereka kehilangan pegangan spiritual yang kuat. Belum lagi gempuran hiburan dan entertainment di kalangan masyarakat dan generasi muda yang berpengaruh kepada cara berpikir generasi muda, contoh standar kecantikan, gaya hidup hedonisme, free child, scary married, dll.

   Fenomena-fenomena tersebut semakin kesini semakin banyak terjadi disebabkan virus sekulerisme yang membuat nilai-nilai agama dan moral semakin terabaikan. Sekulerisme dan kapitalisme meningkatkan tekanan hidup dan perasaan kosong di tengah masyarakat yang semakin materialistis. Banyak orang yang merasa gagal ketika tidak mampu mencapai standar kesuksesan yang di terapkan oleh masyarakat. Sehingga meningkatkan resiko depresi dan berakhir dengan tindakan bunuh diri.

    Pentingnya 3 pilar kehidupan dalam Islam yang jarang dipahami oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam membuat masalah-masalah kesehatan mental belum terselesaikan sampai saat ini.

Tiga pilar tersebut adalah :
1) Ketaqwaan individu, Islam mendorong umatnya untuk memiliki pandangan hidup yang seimbang antara dunia dan akhirat. Dalam islam kesuksesan tidak hanya di ukur dari harta dan jabatan, tetapi dari seberapa baik seseorang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-nya, serta memberi manfaat bagi sesama. Dengan menanamkan Tauhid dan kesadaran akan kehidupan akhirat, seseorang akan merasa lebih tenang dan sabar menghadapi kesulitan hidup.

2) Kontrol masyarakat, Islam sangat menekankan pentingnya silaturahmi dan kepedulian sosial. Dengan membangun komunitas yang saling peduli dan mendukung. Masyarakat akan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi individu untuk berbagi beban dan mencari solusi bagi masalahnya. Islam juga mengajarkan pentingnya introspeksi dan kembali kepada Allah dalam setiap kesulitan.

3) Peran Negara. 
Negara harus berperan aktif dan menjaga kesehatan mental masyarakat dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan bahagia. Itu semua akan terwujud jika kapitalisme dan sekulerisme di hapus dari sistem kehidupan saat ini, dan menggantinya dengan sistem yang lebih baik yaitu sebuah sistem yang mengembalikan kembali kehidupan Islam yang di contohkan oleh Rosulullah SAW yang mana sistem kehidupan diatur berdasarkan aturan dari Allah SWT, sehingga terbentuk generasi yang kuat Iman. Wallahu alam bi shawabb

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak