Urgensi Komando Khalifah dalam Seruan Jihad



Oleh Fauziah Nabihah



Setelah 17 bulan rakyat Palestina dijajah, akhirnya ulama internasional bersuara menyerukan jihad. Hal ini merespons kabar terkini dari Gaza dan gagalnya ikhtiar umat muslim dalam menolong saudara di sana, mulai dari demonstrasi, pengiriman bantuan logistik, hingga boikot atas produk terafiliasi Zion*s, dll.

Sekretaris Jenderal International Union of Muslim Scholars (IUMS), menyerukan untuk segera campur tangan secara militer, ekonomi, dan politik untuk menghentikan genosida setelah 17 bulan perang yang menghancurkan warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza (mediaindonesia.com, 06/04/2025). 

Selain IUMS menyerukan intervensi, fatwa ini juga meminta negara-negara muslim menerapkan boikot terhadap Israel melalui blokade darat, laut, dan udara. Serta mendorong negara-negara Muslim untuk meninjau kembali perjanjian damai yang ada dengan Israel (merdeka.com, 05/04/2025). 

Para ulama mendesak seluruh negara muslim untuk bergerak menolong saudara seiman mereka yang ada di Palestina. Seorang muslim dengan muslim lainnya bukanlah individu terpisah, mereka layaknya satu tubuh. Demikian seperti yang disabdakan Rasulullah saw.:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Perumpamaan kaum Mukmin itu—dalam hal saling mengasihi, mencintai dan menyayangi—bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya). (HR al-Bukhari dan Muslim)

Sayangnya, para penguasa Arab dan dunia Islam bukan saja berdiam diri. Bahkan, mereka juga menutup rapat pintu perbatasan demi mencegah kedatangan pengungsi Gaza yang menderita. Mereka membiarkan negerinya menjadi tempat kedatangan pesawat tempur AS untuk membantu zionis Yahudi. Mereka juga masih membuka hubungan perdagangan dengan Yahudi.

Para penguasa muslim enggan menggerakkan jutaan pasukan militer mereka, ribuan tank baja dan kendaraan tempur, pesawat jet dan pengebom serta drone militer yang mereka miliki. Mereka lupa bahwa jabatan dan kekuasaan mereka harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan tumpahnya darah seorang Mukmin.

Islam dengan tegas memerintahkan kaum muslim agar seluruhnya bergerak membantu dengan sekuatnya. Dengan begitu telah nyata bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan derita kau muslimin di Palestina adalah dengan mengusir penjajah. Memukul mundur mereka untuk keluar dari tanah kharajiah dengan mengirim militer. 

Al-Quran telah memerintahkan jihad defensif (jihad difaa’i) atas setiap invasi musuh yang ditujukan pada negeri-negeri Muslim. Allah SWT berfirman:

فَمَنِ اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ

Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah ia secara seimbang dengan serangannya terhadap kalian (QS. Al-Baqarah: 194).

Allah SWT juga memerintahkan untuk mengusir siapa pun yang telah mengusir kaum Muslim:

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ

Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (QS. Al-Baqarah: 191).

Atas dasar itu, para penguasa negeri Muslim wajib mengerahkan pasukan militer untuk menolong Muslim Gaza. Jika "hanya" berupa fatwa, tentu tidak akan efektif, sebab fatwa tidak memiliki kekuatan yang mengikat. Padahal kekuatan militer dimiliki oleh penguasa yang selama ini 

Umat juga perlu dipahamkan bahwa menolong dan membebaskan Palestina, khususnya Gaza, butuh kekuatan yang sepadan. Kekuatan ini berasal dari sebuah negara adidaya yang bersandar pada ideologi yang benar, yaitu Islam. Seruan jihad pun sejatinya butuh komando seorang pemimpin yang berkuasa, yang kekuasaannya mempresentasikan umat muslim seluruh dunia. Dia-lah sang Khalifah. 

Dengan demikian menghadirkan kepemimpinan seperti ini seharusnya menjadi agenda utama umat Islam. Khalifah adalah seorang pemimpin Seruan jihad kepada tentara muslim terus dikumandangkan seiring juga seruan untuk menegakkan Khilafah. 

Karena umat sejatinya adalah pemilik hakiki kekuasaan. Merekalah yang akan mampu memaksa penguasa untuk melakukan yang mereka inginkan atau menyerahkan kepada yang lain jika penguasa tersebut melakukan apa yang berbeda dari keinginan umat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak