Palestina Membutuhkan Tegaknya Kepemimpinan Islam

0leh Sumiyati
Pemerhati Umat

Suasana duka yang terus menyelimuti Gaza. Tepat pada hari raya Idul Fitri 1446 H warga Gaza 64 orang tewas dibunuh oleh Israel. Di hari yang sama, Bulan Sabit Merah Palestina menemukan ada delapan mayat petugas medis dan seminggu sebelumnya kendaraan mereka terkena tembakan Israel di dekat Rafah di Gaza selatan. (DetikHikmah, 31-3-2025)

Kementrian Kesehatan Gaza melaporakan sedikitnya 97 orang tewas dalam serangan Israel dalam waktu 24 jam. Kementerian Kesehatan juga menyatakan, pada Kamis, Israel menewaskan 27 orang warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak di dalam Gedung sekolah yang dijadikan tempat penampungan. (Okezone.new, 5-4-2025)

Berita di atas merupakan bagian kecil informasi terkait kondisi Gaza saat ini. Biadabnya Israel la’natulah alaih yang tak henti-hentinya menyerang. Membuat air mata yang berbentuk darah pun tiada berhenti mengalir hingga hari ini. Dunia terasa buta dan tuli akan kondisi mereka, hanya dengan mengecam dan mengecam yang tak ada perubahan yang lebih baik tapi malah semakin buruk.

Di hari raya Idul Fitri, saudara-saudaranya di negeri-negeri Islam lain sibuk dengan baju baru lebaran, kue lebaran, THR lebaran dan lain sebagainya. Sedangkan mereka tanpa baju baru, tanpa beraneka macam kue lebaran, tapi mereka tetap dalam penyerangan dengan bom dan senjata tajam yang menewaskan mereka.

Di hari raya Idul Fitri pula media sosial penuh dengan unggahan foto maupun video hari raya bersama dengan keluarga dan kerabat lainnya. Sedangkan hari itu adalah hari yang menyedihkan bagi saudara-saudara di Palestina. Darah yang mengalir di tubuh mungil yang tak berdosa tanpa sanak saudara yang utuh. Dunia begitu kejam atas mereka. 

Dengan kebiadaban yang terus dilakukan Israel kafir penjajah, sesungguhnya kita harus sadar akan persoalan yang menimpa saudara kita adalah persoalan hidup kita. Saat ini tidak ada yang mampu menghentikan kebiadaban Israel, tak ada penguasa di negeri-negeri muslim yang mau membantu mereka dengan tentara-tentara yang mereka miliki. Sungguh, mereka tidak hanya butuh makanan dan minuman yang kita donasikan, sesungguhnya mereka butuh ini semua berakhir, butuh ini semua usai.

Ribuah nyawa telah menghadap Ilahi. Apa negeri-negeri muslim akan bergerak hingga nyawa-nyawa yang tersisa itu ikut menghadap penciptanya? Dimana nurani penguasa muslim saat ini? Mustahil memang harapan itu. Tidak ada yang bisa diharapkan dari penguasa-penguasa saat ini. Sesungguhnya Palestina saat ini butuh pemimpin yang akan melindungi mereka, yang akan menuntaskan segala Persoalan yang mereka hadapi saat ini. Solusi hakiki persoalan Palestina yaitu tegaknya kepemimpinan Islam. Bagi Palestina, kepemimpinan Islam akan membebaskannya dari penjajahan.  Khilafah akan mengirimkan pasukan untuk berjihad melawan musuh yaitu pasukan Zionis.

Umat harus mengetahui dan memahami tegakknya Khilafah merupakan keharusan atau kewajiban. Karena hanya tegaknya Khilafah yang akan menyelesaikan segala persoalan dalam kehidupan, termasuk persoalan Palestina saat ini. Tegaknya Khilafah akan menjadikan semua manusia diurus dengan syariat Islam, aturan terbaik dari Allah swt. sehingga akan terwujud kesejahteraan dan keberkahan serta menjadi rahmat bagi seluruh alam. 

Sesungguhnya tegaknya kepemimpinan Islam adalah kewajiban yang berdasar. 
Rasullullah saw. bersabda: " Adalah Bani Israil, urusan mereka diatur olah para nabi. Setiap nabi wafat, digantikan oleh nabi yang lain. Sesungguhnya tidak ada nabi setelahku dan akan ada Khalifah yang banyak." (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Tentu, kepemimpinan Islam akan lahir dan  Khilafah akan tegak. Namun tentunya sesuatu yang tidak mudah untuk mencapainya. Persatuan umat yang akan memperjuangkannya. Ini adalah mahkota kewajiban yang harus di perjuangkan. Umat yang iman dan bertakwa pada yang Maha Esa, umat yang yang terlibat dalam melaksanakan ammar ma'ruf nahi mungkar. Allah SWT berfirman: " Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS Ali 'Imran 3: 104)

Perjuangan itu tidak bisa seorang diri, butuh kekuatan, butuh kerja sama, butuh jama'ah yang ideologis yang menyatukan umat. Karena ini bukan sekadar perjuangan, ini adalah perjuangan yang butuh pengorbanan yang penuh.  Butuh umat yang bersinergi untuk kekuatan dakwah hingga datang pertolongan Allah SWT dengan tegaknya Khilafah Islamiyyah.
Wallahualam bissawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak