Darurat Pangan di Gaza, Akibat Sistem Islam Tidak Diterapkan



Oleh : Lulu Sajiah, S.Pi
       Pemerhati Agromaritim



Syawal bulan perayaan kebahagiaan kaum muslimin, setelah menjalankan satu bulan penuh puasa di bulan Ramadan. Lain halnya kaum muslimin di Palestina. Mereka darurat pangan, dengan sangat tergantung distribusi bantuan makanan.

Krisis kemanusiaan menimpa Jalur Gaza  bahkan semakin memburuk, dengan setidaknya dua juta orang saat ini hidup tanpa sumber pendapatan apa pun, dan sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan, dapur amal yg hanya tesedia nasi atau pasta tanpa sayuran segar atau daging. 

Mengutip dari _The Peninsula_ , 20 April 2025, Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) menyatakan keprihatinan mendalam atas penurunan tajam stok pangan, dengan memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di ambang bencana kemanusiaan. WFP menekankan bahwa situasi kritis ini diperparah penutupan perbatasan yang sedang berlangsung oleh Israel, yang mencegah pengiriman pasokan pangan penting ke Jalur Gaza.

Warga Palestina mulai ada yang memakan daging kura-kura dianggap sebagai pangan alternatif setelah tidak adanya sumber protein pangan mereka. Warga mengungkapkan tidak ada perbatasan yang dibuka dan tidak ada apa pun di pasar. Air sebagai kebutuhan dasar semakin langka juga. Ini menandakan kondisi Gaza semakin mengerikan. 

Penyebab multikrisis Palestina karena adanya serangan berkepanjangan, pengepungan dan genosida yang dilakukan Israel. Dari semua fakta tersebut sebenarnya sudah sangat jelas bahwa kaum kafir adalah penjajah abadi kaum muslimin. Mereka tidak akan pernah berhenti menindas kaum muslimin dengan berbagai upaya.

Sudah semestinya menjadi kewajiban seluruh kaum muslim untuk terlibat dalam memperjuangkan eksistensi warga tanah Palestina. Tindakan fisik dilawan dengan fisik juga, tidak lain menyerukan jihad kepada tentara muslim. Allah swt berfirman: “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah : 190).

Selain itu, sudah saatnya kaum Muslimin harus bersatu untuk memiliki kedaulatan dan poiltik negara mandiri di bawah landasan syari'at Islam. Negara akan menjamin pangan yang mampu mengentaskan kelaparan warga dunia, kebutuhan kesehatan, pendidikan, dan tidak terlewatkan keamanan. Di samping itu, Palestina dan seluruh umat Islam akan benar-benar meraih kemuliaan dan kemerdekaan sejati. 

Wallaahu'alaam bishshawaab.
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak