Oleh : Maulli Azzura
Mekanisme pasar dalam pandangan ekonomi kapitalis adalah meraup keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan aspek halal dan haram. Termasuk dalam mendistribusikan BBM. Dalam kenyataannya masyarakat adalah pihak yang dirugikan. Sementara pemerintah yang harusnya memberikan secara cuma- cuma atau dengan harga yang terjangkau, justru mengikuti arahan indukannya, yakni barat sebagai pemegang kendali mekanisme pasar, sehingga ikut membaur berbisnis dengan rakyat, padahal yang demikian adalah kezaliman.
Agung dan Pertamina akhirnya memberikan penjelasan terkait riuh "oplosan" pertamax yang dalam beberapa minggu terakhir, membuat konsumen merasa kecewa dan tertipu lantaran selama ini seolah membayar lebih mahal membeli pertamax (RON 92), tapi rasa pertalite (RON 90).
Belum usai luka soal kelangkaan elpiji tiga kilogram, kemasygulan masyarakat kembali mencuat usai Kejaksaan Agung mengungkap (24/2/2025) dugaan korupsi besar tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023.
Kejaksaan Agung (Kejagung) menengarai kerugian negara akibat praktik kejahatan kerah putih ini mencapai Rp 193,7 triliun. Dari sinilah kemudian pertarungan narasi "oplos" dan "blending" menjadi bola liar di tengah masyarakat. (kompas.com 10/03/2025)
Kenapa negri yang gemah ripah loh jinawi dengan segudang SDA ini tidak bisa mandiri ? kenapa harus mengikuti mekanisme pasar dunia?.
Sistem ekonomi yang berlaku saat ini menunjuk pada satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan yang mengimplementasikan kepada keputusan yang berimbas terhadap suatu proses produksi, konsumsi dan distribusi pendapatan. Oleh Karena itu, sistem ekonomi merupakan sesuatu yang penting bagi perekonomian suatu negara dan sistem ekonomi terbentuk karena berbagai faktor yang kompleks, misalnya ideologi , sistem kepercayaan, pandangan hidup, lingkungan geografi, politik, sosial budaya, dan lain-lain.
Satu kesimpulan yang bisa membuat negri ini bisa lepas dari jeratan ekonomi kapitalis adalah dengan merubah pandangan hidup masyarakat dan mengimplementasikannya bersama negara dalam lingkup ekonomi yang dinamis, terarah dan memegang prinsip kesejahteraan bagi rakyatnya serta bersandar pada aturan Illahi yakni Syariat Islam.
Sistem ekonomi Islam mempunyai perbedaan yang mendasar dengan sistem ekonomi yang lain, dimana dalam sistem ekonomi Islam terdapat nilai moral dan nilai ibadah dalam setiap kegiatannya. Jika suatu negara telah memahami tujuan kemaslahatan masyarakatnya hanya semata demi ketaatan kepada Allah Ta'ala, maka negara tersebut telah menjalankan konsep yang benar. Dan tentu Allah akan memberi reward berupa keberkahan di negri tersebut.
Wallahu A'lam Bishowab
