Oleh. Messy Ikhsan
Arus rantai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali mengintai rakyat Indonesia. Dua pabrik memilih tutup yang menyebabkan ribuan pekerja terancam kehilangan sumber mata pencariannya.
Kedua perusahaan itu adalah PT Sanken Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat dan PT Danbi International di Garut, Jawa Barat. PT Sanken Indonesia bakal total menghentikan operasionalnya bulan Juni 2025 nanti, menyebabkan 459 orang pekerja jadi korban PHK, seperti dilansir di laman CNBC.Indonesia.
Sinyal PHK di tahun ini makin menguat, beberapa dampak dari efisiensi anggaran. Selain itu juga terjadi gelombang PHK di pabrik-pabrik tanah air karena berbagai hal
Padahal mencari pekerjaan pada saat ini bukanlah hal yang mudah, ada banyak kriteria yang begitu menyulitkan termasuk batasan usia. Harus memiliki persyaratan ini dan itu, harus memiliki kemampuan ini dan itu yang semakin menyulitkan rakyat dalam mendapatkan pekerjaan.
Namun dalam sistem kapitalisme buruh adalah faktor produksi yang akan dikorbankan untuk menyelamatkan perusahaan. Adanya Jaminan pemberian 60% gaji selama 6 bulan melalui Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dengan batas atas upah 5 juta tidak akan menyelesaikan persoalan karena kehidupan tidak hanya berlaku selama 6 bulan saja. Lantas, bagaimana kehidupan selanjutnya? Siapa yang akan menjamin kehidupan para buruh bisa layak dan sejahtera?
Sungguh, sistem kapitalisme telah terbukti gagal memberikan pekerjaan yang layak untuk rakyat, angka kemiskinan dan pengangguran semakin melangit. Dimana katanya negara yang menjamin kesejahteraan hidup rakyat. Sedangkan masih ada rakyat yang mati kelaparan hanya untuk mencari sesuap nasi. Astaghfirullah, masihkah kita terus bertahan pada sistem yang rusak lagi merusak ini?
Islam menjadikan negara sebagai raa’in, yang mengurus rakyat termasuk menyediakan lapangan kerja yang luas, sehingga rakyat dapat hidup sejahtera. Apalagi Islam menjadikan pemenuhan kebutuhan pokok sebagai tanggung jawab negara dengan mekanisme yang sesuai dengan syariat.
Penerapan sistem ekonomi Islam meniscayakan ketersediaan lapangan pekerjaan yang cukup dan jaminan kesejahteraan untuk rakyat. Tidak ada rakyat yang tidak mendapatkan pekerjaan, tidak ada rakyat yang mati kelaparan. Sebab negara terjun langsung dalam menjamin hak-hak dan kesejahteraan hidup rakyatnya.
Bahkan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak ada rakyat yang menerima zakat saking makmur dan tercukupi kebutuhan hidup mereka. Sungguh, sangat berbeda dengan kehidupan hari ini yang serba sempit dan sulit. Tidakkah kita rindu pada sistem Islam yang telah mampu dan terbukti menjamin kesejahteraan rakyat. Yuk semangat berjuang!