Oleh; Arsyila Putri
Perkumpulan mahasiswa hingga K-popers bakal turun ke jalan untuk menyuarakan aksi mereka menolak kenaikan PPN 12 yang mulai diterapkan pada 1 Januari 2025 di depan Istana hari ini, Kamis (19/12/2024). "Jatah cuti masih banyak? Yuk kita pakai turun ke jalan buat pesta rakyat bareng tolak kenaikan pajak," tulis ajakan melalui media sosial, Kamis. Massa aksi mulai dari mahasiswa, akademisi, pencinta anime Jepang (Wibu) hingga penggemar Kpop atau budaya Korea (K-popers) akan berdemo di depan Istana. "Mari mahasiswa, buruh, akademisi, pedagang, pengusaha, Techbro/Sis, Wibu, K-popers, ibu-ibu, kumpul bernyanyi bersama di depan istana Kamis (19/12/2024) Tolak PPN 12 persen," tulis ajakan aksi. (Kompas.com).
Sistem Pendidikan Sekuler Lahirkan Generasi Jauh dari Pemahaman Politik Islam
Aksi kepedulian para mahasiswa yang terdiri dari kaum gen z beserta para ibu-ibu merupakan aksi kepedulian terhadap negeri ini, semangat nasionalisme yang ada pada diri kaum generasi muda menunjukan rasa cintanya, ketika keluar kebijakan yang mengancam dan menyengsarakan rakyat generasi muda akan langsung turun ke jalan menyuarakan penolakan karena peduli terhadap seluruh masyarakat. Terlihat dari dikeluarkannya kebijakan yang semakin hari semakin merugikan rakyat tapi menguntungkan pejabat, terutama dalam aspek perekonomian yang membuat rakyat sengsara dan menderita dengan dikeluarkannya UU HPP tentang kenaikan pajak yang berimbas pada naiknya harga barang dan jasa dan berdampak pada kalangan menengah kebawah yang tentunya menambah beban kehidupan. Belum lagi kerusakan dalam aspek sosial, banyaknya perizinan, kriminal, koruptor, dan kerusakan mental.
Yang paling menonjol adalah kerusakan dalam aspek pendidikan, sistem pendidikan sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan membuat para generasi muda hari ini buta akan pendidikan agama Islam. Sistem ini juga menihilkan peran agama yang memiliki aturan sistem perpolitikan dalam Islam. Terlihat dari visi, misi, kurikulum, program metodologi pengajaran hingga indikator output dan out come sekolah. Keseluruhan komponen itu dikaitkan dengan orientasi kehidupan duniawi semata, dan mengabaikan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan yang tujuannya kehidupan ukhrawi.
Sistem pendidikan sekuler melahirkan generasi yang mengabaikan perintah dan larangan Allah. Faktanya sistem pendidikan hari ini gagal melahirkan generasi yang beriman dan bertaqwa bahakan jauh dari agama dan aturan Islam. Maka tidak heran jika para generasi hanya menolak kenaikan PPN 12% nya saja dan lupa untuk menolak sistem rusak kapitalismenya yang membelenggu negri ini dan yang menjadi sumber kerusakan dan kehancuran.
Pendidikan Islam Lahirkan Generasi Paham Politik
Islam adalah agama yang tak hanya mengurusi urusan individu melainkan Islam adalah aturan hidup yang mengatur kehidupan dari individu sampai bernegara termasuk dalam membentuk generasi yang paham politik melalui penerapan sistem pendidikan Islam yang berlandaskan dari Al Qur'an dan hadist. Ketika sistem aturan Islam diterapkan dalam level negara maka negara akan mewajibkan setiap individu untuk menuntut ilmu agama secara kaffah (menyeluruh). Sistem pendidikan Islam memiliki karakteristik yang didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Tujuannya adalah untuk membentuk kepribadian Islam pada tiap individu. Kepribadian Islam ( _asy-syakhshiyyah al-islamiyyah)_ dan pola sikap islami ( _an-nafsiyyah_ ).
Pendidikan Islam diajarkan kepada kaum muslimin dimulai sedini mungkin, anak-anak, dewasa, orang tua semua sama dan tidak dibeda-bedakan. Dipahamkan Al-Qur'an dan as-Sunnah kepada setiap lapisan masyarakat agar terlahir generasi penerus yang ulul albab yang cerdas dan shalih. Termasuk dalam urusan berpolitik dalam Islam wajib setiap muslim mengkaji dan mempelajari hukum-hukum terkait sistem berpolitik. Namun sistem pendidikan dalam Islam tidak melupakan pendidikan umum atau sains.
Dalam pandangan Islam pendidikan bukanlah sekedar media transfer ilmu pengetahuan namun pendidikan juga merupakan alat pembentuk kepribadian islami, yakni pembentuk pola pikir islami dan pola sikap islami, pada setiap generasi. Pola pikir islami berkaitan dengan pemahaman terhadap hukum Islam (wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram). Pola sikap islami berkaitan dengan perilaku yang sesuai dengan hukum Islam di semua aspek kehidupan.
Untuk mewujudkan generasi islami maka butuh peran orang tua untuk mewujudkannya serta negara wajib menjalankan sistem pendidikan Islam yang melahirkan generasi kepribadian Islam. Pemerintah juga wajib menerapkan sistem sanksi yang adil dan tegas sesuai dengan hukum dan ketetapan Allah SWT.
Pentingnya mengembalikan sistem Islam dalam kehidupan untuk mewujudkan generasi emas yang paham politik ditengah kerusakan yang diakibatkan sistem kapitalisme sekuler.
Karena untuk melahirkan generasi cerdas, cemerlang, beriman, bertaqwa dan paham politik hanya dengan menerapkan sistem pendidikan Islam dalam kepemimpinan Khalifah.
Wallahu alam bishawab
Tags
Opini
