Eksploitasi Atas Nama Pembangunan, Rakyat Jadi Korban




Oleh : Elly Waluyo
(Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam)



Permasalahan akibat penerapan sistem kapitalisme akan terus bergulir dan semakin parah karena sistem ini lahir dari nafsu manusia dan meletakkan kedaulatan di tangan manusia. Sehingga aturan yang lahir sarat akan kepentingan individu yang berorientasi pada materi. Termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam yang dikuasakan pada segelintir individu yakni para kapital. Dengan mengatasnamakan pembangunan sering kali dijadikan kamuflase untuk menutupi kepentingan-kepentingan lain dibaliknya. Eksploitasi besar-besaran tanpa mempedulikan dampaknya merupakan ciri khas dari sistem kapitalisme dalam mengeruk keuntungan.

Bencana banjir saat musim hujan menjadi langganan setiap tahun melanda di berbagai wilayah negeri ini. Sebagaimana bencana banjir yang terjadi di Sukabumi. Banjir yang dianggap sebagai akibat guyuran hujan deras sejak hari senin tanggal 2 Desember 2024 tersebut telah membuat sungai Cimandiri meluap hingga membenamkan kampung Meriuk, RT 01, RW 01, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Warga secara mandiri melakukan evakuasi, Salah satu relawan Tagana Kecamatan Simpenan, Gingin Ginanjar mengungkapkan bahwa terdapat 20 rumah terendam banjir. Namun, sejauh ini kerugian hanya pada materiil dan tak ada korban luka maupun jiwa.

Berbeda dengan banjir yang melanda  daerah Tegalbuleud dalam satu kecamatan dengan desa Cidadap yang menelan 10 orang korban jiwa dan dua orang masih dalam pencarian. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Deden Sumpena. Pihaknya juga menyebutkan data BPBD, bahwa terdapat 328 titik bencana di 39 kecamatan dengan jenis bencana yang bervariasi. Tanah longsor terjadi di Desa Loji kecamatan Simpenan menyebabkan penduduk mengungsi akibat rumah-rumah rusak dan sebagian area persawahan terkikis. Sedangkan tanah longsor di desa Ciemas menyebabkan terputusnya jalan utama sehingga akses transportasi terhambat. Angin kencang menghantam rumah dan fasilitas umum di Desa Rambay dan Desa Bangbayan. Pergeseran tanah yang terjadi di Desa Karangjaya kecamatan Gegerbitung telah merusak rumah warga. Banjir bandang dan tanah longsor juga melanda desa Sirnasari kecamatan Pabuaran. (https://www.detik.com : 8 Desember 2024)

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengerahkan 12 alat berat untuk mengeruk sejumlah sungai di Sukabumi yang dipastikan sebagai penyebab terjadinya banjir di sebagian besar wilayah di Sukabumi. Diana Kusumawati selaku wakil Menteri PU menyampaikan bahwa pengerukan tersebut merupakan upaya mempercepat penanggulangan banjir dan tanah lonsor yang terjadi.
(https://www.jawapos.com : 7 Desember 2024)

Seringkali alam dijadikan alasan utama terjadinya bencana yang melanda berbagai wilayah. Padahal justru ulah tangan-tangan manusialah penyebab dominannya. Kesalahan pengelolaan sumber daya alam yang tidak sesuai syariat dan malah menguasakannya pada individu yang sarat kepentingan sehingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya eksploitasi alam besar-besaran tanpa mengindahkan revitalisasi alam dan dampaknya baik dalam jangka pendek maupun panjang. 

Tak ada solusi dari negara, yang mampu menyelesaikannya karena posisinya bukanlah sebagai pengurus dan pelindung umat, tapi sebagai pemulus kepentingan kepentingan para kapital. Eksploitasi tak masuk akal tersebut menjadi legal dilakukan dengan mengatasnamakan pembangunan.

Sudah saatnya muhasabah dan bertaubat dengan berupaya menegakkan syariat di bawah kepemimpinan Islam. Karena dengan menerapkan sistem Islam maka tujuan pembangunan untuk kemaslahatan umat akan tercapai. Negara menjalankan perannya sebagai ra’in dan junnah, menerapkan prinsip membangun tanpa merusak sehingga dapat meminimalisir terjadinya bencana.

Haramnya menguasakan sumber daya alam pada individu menyebabkan negara bertanggung jawab dalam mengelola dan mendistribusikan sumber daya alam yang keuntungannya dikembalikan pada rakyat untuk pembangunan, menyediakan fasilitas umum, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan dan lain-lain yang menjadi kebutuhan pokok umat secara merata. Hanya dengan menerapkan sistem Islam, maka negara mampu menyejahterakan  dan melindungi rakyat di dunia maupun akhirat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak