Dilema antara Magang dan Eksploitasi Mahasiswa




Oleh: Sarah Fauziah Hartono



Telah terungkap adanya perdagangan manusia berjumlah 77 mahasiswa di Kota Makassar. Ada dugaan bahwa para mahasiswa diiming-imingi untuk mengikuti sebuah program magang musim dingin di Jerman.

Tetapi, ternyata para mahasiswa bukan untuk magang melainkan menjadi pekerja kasar. (beritasatu.com, 23/11/2024).

Akar persoalan ini adalah penerapan sistem pendidikan sekuler kapitalis yang memprioritaskan keuntungan ekonomi dibanding pengembangan manusia sebagai makhluk berilmu. Negara hanya menjadi fasilitator korporasi, bukan pelindung rakyat, sehingga eksploitasi terhadap generasi muda terus terjadi.

Islam menawarkan solusi melalui sistem pendidikan di bawah naungan penerapan sistem Islam secara menyeluruh oleh negara.

Sistem ini bertujuan membangun kepribadian Islam, mengembangkan pola pikir dan jiwa umat, serta melahirkan ulama dan ahli ilmu terapan yang berkontribusi bagi kemuliaan umat.

Dalam sistem ini, pendidikan berorientasi pada ilmu yang memuliakan manusia, bukan sekadar keterampilan untuk bekerja.

Pendidikan Islam menjamin fasilitas terbaik tanpa bergantung pada korporasi. Didukung sistem ekonomi berbasis Baitul Mal, pendidikan gratis dan berkualitas disediakan untuk seluruh rakyat. 

Dalam sistem Islam, negara sebagai pengurus umat, akan memastikan potensi generasi muda diarahkan demi kebaikan umat, bukan eksploitasi.

Hanya melalui penerapan sistem Islam yang kaffah, potensi mahasiswa dapat dikelola dengan benar, membawa manfaat bagi umat, serta menghapus eksploitasi generasi muda yang terus terjadi di bawah sistem kapitalisme.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak