Potret Kelam Dunia Mahasiswa



Oleh: Ayu Susanti, S.Pd




Mahasiswa adalah sebuah status yang penting dalam suatu bangsa. Mereka memiliki segudang potensi dan peran yang strategis. Namun apa jadinya jika mahasiswa ditempa berbagai masalah sampai harus mengakhiri hidupnya? 

Tepat sehari sebelumnya, yakni pada Selasa, 10 Oktober 2023, seorang mahasiswi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial NJW nekat melompat dari lantai empat Mall Paragon, Jalan Pemuda, Kota Semarang. (radarsemarang.jawapos.com, 15/08/2024). 

Tidak sedikit kasus bunuh diri terjadi di kalangan mahasiswa. Berbagai motif melatarbelakangi hal ini. Tentu semua ini tidak terlepas dari sistem hidup sekulerisme-kapitalisme yang membuat manusia tidak lagi menggunakan standar halal haram dalam berbuat. Sistem ini yang melahirkan sistem pendidikan sekuler yang mencetak generasi tidak berkepribadian Islam. Sehingga generasi yang lahir jauh dari harapan. Disamping itu, kompleks nya permalasahan hidup termasuk yang dialami mahasiswa, terkadang membuat seseorang nekad untuk mengakhiri hidupnya. Sistem sekulerisme-kapitalisme sukses membuat manusia semakin sengsara dan terpuruk. 

Sistem ini pun yang menjadikan manusia membuat aturan hidup sendiri. Padahal manusia adalah makhluk lemah dan terbatas. Sehingga aturan yang dibuatnya tidak akan jauh dari sifat manusia itu sendiri, penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Maka wajar jika sistem ini tidak bisa mencetak generasi berkualitas yang tangguh, kuat, dan berkepribadian Islam. 

Berbeda halnya dengan Islam. Islam adalah aturan sempurna yang Allah turunkan untuk manusia, agar bisa hidup aman, nyaman dan sejahtera. Islam memiliki sistem pendidikan yang bertujuan melahirkan generasi yang kuat, kokoh dan berkualitas. Generasi ini tumbuh dalam lingkungan yang bisa mendukung terwujudnya generasi cemerlang. Standar perbuatan yang dipakai manusia adalah halal haram, dan tujuan yang dicapai oleh manusia adalah keridhoan Allah. Sehingga akan lahir sosok manusia yang bertakwa, bertanggung jawab dan takut kepada Allah. Artinya, dia akan bersikap hati-hati dalam berbuat dan akan mencoba menyibukan diri dengan hal-hal yang Allah ridhoi dan bermanfaat. 

Oleh karena itu, jika kita ingin memiliki generasi berkualitas dan bertakwa sudah seharusnya kembali kepada sistem Islam secara menyeluruh. 
Wallahu'alam bi-shshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak