Oleh: Minah, S.Pd.I
Pemuda adalah adalah generasi harapan masa depan. Bukan sekadar tongkat estafet, lebih dari itu di pundaknya tersemat harapan sebagai peubah peradaban. Karenanya, para pemuda harus memahami identitas dirinya. Berpegang teguh pada prinsip yang kuat. Prinsip yang lahir dari sebuah keyakinan dalam memandang kehidupan. Dari mana, untuk apa dan mau ke mana kehidupan ini? Harusnya terjawab tuntas sebagai bekal untuk menaklukkan peradaban kelam.
Upaya membekali generasi muda dengan keterampilan yang berdaya guna semakin gencar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Salah satu langkah nyata adalah melalui seminar “Bela Negara dan Public Speaking” yang digagas oleh Generasi Muda Merah Putih Kabupaten Kutim, bekerja sama dengan Pemkab Kutim. Seminar yang menyasar siswa SMA dan mahasiswa se-Kutim ini berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, pada Selasa (27/8/2024) pagi dan dihadiri oleh sekitar 150 peserta. Dandim Ginanjar juga menambahkan bahwa ada lima nilai utama dalam bela negara. Yakni cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan bahwa Pancasila adalah ideologi negara, kesediaan untuk berkorban demi bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara. (pro.kutaitimurkab.go.id, 27/08/2024)
Membekali generasi seperti yang diharapkan tersebut tidaklah salah asalkan menjadikan agama sebagai landasan bukan paham sekularisme yang akhirnya lupa dengan persaudaraan sesama muslim. Tengoklah Palestina, kita bela karena persaudaraan sesama muslim, pemuda perlu ditanamkan bela agama. Jangan sampai bela negara akhirnya lupa dengan Palestina dan negara muslim lainnya yang tertindas.
Sesungguhnya pembelaan terhadap Islam merupakan sunnatullah yang harus dilakukan umat Islam. Apalagi dalam situasi saat ini ketika sistem sekuler kapitalisme berkuasa. Ajaran Islam dihinakan dan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dinistakan. Umat Islam pun diadu domba oleh musuh-musuh Islam. Bahkan, mereka bertindak seenak memperalat umat Islam untuk menghancurkan Islam. Jika bukan kita, siapa lagi yang wajib membela Islam?
Seluruh umat Islam wajib membela agamanya, bahkan berjuang mengembalikan tegaknya hukum Islam. Ini hanya akan terwujud dengan berdirinya Khilafah.
Perjuangan dakwah menuju tegaknya khilafah bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui oleh keluarga muslim. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran keluarga bagi keberlangsungan perjuangan. Oleh karena itu, persiapkan keluarga dan anak-anak kita agar turut berada dalam barisan dakwah. Karena anak akan menjadi penerus estafet perjuangan, penguat, pelindung, dan pembela dakwah Islam. Tentu saja orang tua juga harus siap menjadi pembela Islam.
Semangat untuk membela Islam harus ada dalam diri kita, agar kita terus berjuang untuk kebaikan umat, umat bisa bersatu dan Islam dapat terterapkan secara sempurna.
Islam sebagai agama yang diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta'aala, Zat Yang Maha Sempurna, Islam diturunkan untuk menjadi rahmat bagi manusia. Oleh karena itu, kita harus sadar bahwa memperjuangkan Islam itu adalah suatu keharusan.
Pemuda harus siap berkorban hanya untuk Islam, baik korban tenaga, waktu maupun hartanya demi Islam, demi kemuliaan Islam dan untuk dakwah Islam. Pemuda yang menginginkan kejayaan Islam, harus kuat iman, perbanyak ilmu Islamnya serta bertakwa kepada Allah Subahanahu Wa Ta'aala, karena begitu besar tantangan dalam memperjuangkan Islam. Namun, jika sudah kuat iman dan ketakwaannya, maka tak akan tergoyahkan.
Tentu saja, untuk menghasilkan para pemuda pilihan seperti itu, dibutuhkan pembinaan yang benar dan baik kepada para pemuda. Lingkungan keluarga wajib memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan kepribadian pemuda. Masyarakat dan negara pun perlu memberikan suasana kondusif bagi pembinaan pemuda. Memberikan pengawasan yang baik, bukan malah memberikan pengaruh buruk. Ilmu yang dibarengi dengan ketakwaan akan menjadikan pemuda muslim memiliki peran yang besar dalam kemajuan bangsa dan peradaban. Dan tak mustahil, akan menjadi pemuda idaman bagi umat.
Era kebebasan yang kebablasan ini harus segera diakhiri. Kehidupan masyarakat kapitalis ini harus secepat mungkin diubah dengan model kehidupan Islam. Yakni Islam sebagai sebuah ideologi, yang nantinya akan melindungi umatnya dengan penerapan aqidah dan syariatnya. Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi hamba yang terus berjuang untuk Islam. Selalu mendekatkan diri kepada Allah dan tunduk pada-Nya. Aamiin. Insyaallah.
Membela Islam adalah kewajiban setiap muslim. Sebagai orang tua, kita wajib membina dan menyiapkan anak-anak kita menjadi pembela Islam tepercaya. Di tangan mereka tergenggam masa depan umat Islam.
Dengan perjuangan yang dilakukan, semoga pertolongan Allah segera datang untuk kaum muslim di seluruh dunia. Dengan demikian, umat Islam kembali terangkat derajatnya sebagai sebaik-baiknya umat yang dilahirkan untuk memimpin manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'aala yang artinya:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, melakukan amar makruf nahi mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali ‘Imran: 110). Wallahua'lam.
Tags
Opini
