Oleh : Rengganis Santika
Aturan lepas kerudung saat pengukuhan paskibraka dan upacara 17 agustus, oleh BPIP kemarin masih meninggalkan luka bagi umat islam negeri ini. Ditahun 80-an hingga awal 90, sekitar 11 tahun pakaian muslimah diperjuangkan di sekolah-sekolah. Sejak saat itu syiar islam kian marak terlihat dari antusias muslimah berpakaian syar'i. Kesadaran menutup aurat di negri muslim terbesar di dunia ini, merambah pada anak bangsa di paskibraka. Bertahun-tahun tak pernah ada masalah paskibraka berkerudung, hingga kemarin BPIP "berulah" dengan aturan lepas kerudung. Ulah BPIP ini jelas memalukan dan melukai umat islam. Inilah bukti intoleransi dan diskriminasi terhadap syariat. Umat islam harus sadar dan peka, hal ini menjadi warning bahaya bahwa negeri ini memasuki kehidupan sekularisme yang kian nyata.
Siapakah Sebenarnya yang Intoleran, Antikebhinekaan Dan Anti Pancasila?
Kuatnya kritik dan protes publik pada BPIP hingga tuntutan pembubaran, akhirnya berbuah BPIP memperbolehkan paskibraka muslimah berkerudung saat upacara 17 agustus. Walau begitu aroma intoleran dan diskriminasi tetap terasa. Dilimit waktu terjadi pergantian pembawa baki bendera pusaka, kepada anggota yang tidak berkerudung. Sebelumnya 18 anggota paskibraka muslimah "dipaksa" atau "dijebak" BPIP untuk melepas kerudung saat pengukuhan.. Apa yang dilakukan BPIP (Badan Pembina ideologi Pancasila) jelas bertentangan dengan Pancasila sila pertama dan UUD 45. Fakta ini menunjukkan makin kuatnya aroma sekularisme di negri ini.
Bukan kali pertama BPIP menampakkan taring sekularismenya. Sebelumnya kepala BPIP Yudian Wahyudi melontarkan pernyataan kontroversial "Agama adalah musuh Pancasila!" (Bisnis.com, Jakarta, 12 Februari 2020). Sampai hari ini rezim tetap membiarkannya. Tuduhan intoleransi, anti Pancasila yang sering rezim lontarkan pada para aktivis dakwah dan syariat islam, tak berlaku pada BPIP. Aturan penyeragaman bagi paskibraka jelas wujud intoleran terhadap keyakinan agama yang dijunjung tinggi di negeri mayoritas muslim ini. Jadi sesungguhnya siapa yang intoleran dan anti pancasila?
Baru tahun ini 2024, Paskibraka dibawah koordinasi BPIP, sebelumnya dibawah koordinasi kementrian pemuda dan olahraga. Entah apa alasan pemerintah memindah tugaskan pada BPIP. Entah karena BPIP selama ini tak punya kiprah apa-apa? Sekedar makan gaji buta, minim prestasi sibuk sensasi? Memang tak semua wilayah di Indonesia, Paskibraka muslimah harus melepas kerudung. Di Bandung peraturan BPIP tak Berlaku. Paskibraka Kota Bandung boleh menggunakan kerudung saat pengukuhan dan di upacara peringatan 17 Agustus 2024.
Kepala Kesbangpol Kota Bandung, Bambang Sukardi mengatakan, dalam proses persiapan Paskibra Kota Bandung, seluruh anggota yang beragama Islam tetap menggunakan jilbab tanpa ada perintah untuk melepas."Pemkot Bandung menjunjung tinggi nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika, jadi kita tidak pernah melarang petugas yang menaikkan bendera memakai jilbab," ujarnya di Balai Kota Bandung, Jumat (16/8/2024 )TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG. Maka wajar bila rakyat menuntut BPIP bubar saja! Kurang kerjaan membahayakan nilai bangsa dan hanya bikin gaduh!
Bahaya Virus Sekularisme, BPIP Harus Bubar!
Sekulerisme ibarat virus berbahaya yang dapat menimbulkan kematian. Tiada lain sekularisme mematikan hati dan fitrah suci manusia. Ia berbahaya karena mengakibatkan matinya hati (qalbun mayyit). Sekularime memisahkan agama dari kehidupan. Satu-satunya agama yang lengkap memuat sistem kehidupan yang lengkap adalah islam, maka islam dengan syariatnya yang lengkap menyeluruh (kaffah) harus menjadi petunjuk dan pengatur hidup manusia. Menyolusi semua problem kehidupan.
Maka ketika hari ini sekularisme menguat, aturan manusia yang berdasar hawa nafsu mengalahkan hukum Allah. Manusia makin sengsara, persis seperti kondisi Indonesia hari ini kekayaan alam melimpah tapi rakyat terpuruk. Aturan hidup harus selaras hawa nafsu penguasa. Kebenaran dan kebohongan menjadi bias, sementara hati yang mati sulit untuk peka terhadap kebenaran. Inilah pangkal kerusakan ditengah masyarakat akibat sekularisme. Kemaksiatan merajalela, riba, zina, judi, kriminalitas dll. Apa yang dilakukan BPIP adalah membawa negri ini pada sekularisme. Wajar bila umat islam yang saat ini mulai banyak tumbuh kesadarannya nenginginkan BPIP bubar! Rakyat protes dan melawan pada BPIP , tak cukup berhenti disitu umat harus sadar untuk segera menerapkan hukum Allah yang shahih yaitu syariat islam yang menyeluruh...wallahu 'alam
Tags
Opini
