Abainya Negara dalam Pemenuhan Kebutuhan Primer (Air)




Oleh : Ibu Mimin, 
Pegiat Literasi, Ciparay Kab. Bandung.



Bambang Brojonegoro, memberi pernyataan bahwa konsumsi air galon atau air kemasan menjadi salah satu faktor kelas menengah jatuh miskin. Pernyataan dan pendapat mantan menteri keuangan Rezim Jokowi ini sungguh menyedihkan, tidak masuk akal sama sekali, absurd kata Anthony Budiawan, Managing Direktor PEPS (Political Economy and Policy Studies).
Sebelumnya Bambang berkilah, konsumsi air kemasan tidak terjadi di semua negara, menurut Bambang masyarakat kelas menengah di negara maju terbiasa konsumsi air minum (dari kran) yang disediakan pemerintah di tempat- tempat umum.

Pernyataan Bambang ini justru mengungkapkan fakta dan sekaligus Validasi bahwa pemerintah selain gagal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah, juga gagal dalam penyediaan air minum ditempat-tempat umum. Faktanya pemerintah tidak mampu menyediakan fasilitas air siap minum ditempat-tempat umum sehingga masyarakat tidak bisa mengkonsumsinya, artinya masyarakat mengkonsumsi air kemasan karena tidak ada pilihan lain, karena pemerintah telah gagal menyediakan air siap minum yang aman ditempat- tempat umum" tutup Anthony Budiawan.(Moneytalk.id 1september 2024).

Air merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi dan saat ini krisis air bersih sedang melanda, masyarakat kekurangan air bersih lantaran kekeringan atau kualitas air kurang.
Banyak faktor yang menyebabkan kekeringan air ini, salahsatunya karena kebijakan pemerintah sendiri misalnya keberadaan Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Alam(SDA) masalah penggundulan hutan, baik karena penebangan liar, pembakaran hutan atau karena pembukaan tambang yang menyebabkan hilangnya pohon-pohon yang sejatinya untuk menyimpan air tanah sehingga membuat air tidak bisa disimpan.

Alhasil apabila musim hujan, tanah tidak kuasa menahan beban akibatnya banjir melanda dan apabila musim Kemarau air sangat sulit didapatkan karena tidak ada penyerapan air dan masyarakatpun kesusahan untuk memenuhi kebutuhannya akan air, sehingga mereka terpaksa mengkonsumsi air galon yang dampaknya penambahan pengeluaran dan menjadikan kelompok menengah menjadi miskin. 

Disisi lain masuknya para pengusaha air minum membuat mereka menguasai sumber air minum, air dikemas oleh perusahaan dan dijual jika masyarakat ingin mendapatkan air bersih harus membeli dulu, inilah bentuk kapitalisasi sumber daya air.
Munculnya masalah air merupakan akibat dari penerapan sistem Kapitalisme yang menjadikan keuntungan sebagai tujuan utama meskipun merampas hak masyarakat sekitar sebagaimana hak mereka untuk mendapatkan air.

Berbeda apabila sistem yang diterapkan adalah Islam, Islam memiliki pandangan mengenai pengurusan hajat hidup masyarakat sebagaimana Sabda Rosulullah SAW., "Muslim berserikat dalam tiga hal, padang gembalaan, air, dan api (H.R. Abu Dawud). Hadits ini menunjukan bahwa air adalah harta milik umum, artinya milik seluruh masyarakat bukan milik perorangan atau badan tertentu.
   
Islam menetapkan air merupakan kebutuhan primer yang menjadii tanggung jawab negara dan di berikan dengan harga murah atau bahkan gratis. Negara wajib mengatur  dengan seksama agar air  yang tersedia adalah air yang layak untuk memenuhi kebutuhan manusia .
Negara mendorong adanya inovasi pengelolaan air agar layak dan aman dikonsumsi, negara juga mengatur perusahaan yang mengemas air agar keberadaannya tidak membuat rakyat susah mendapatkan haknya akan air karena air adalah milik umum.

Dengan Islam rakyat tidak akan ada lagi kekurangan air  rakyat akan  hidup sejahtera, aman sentosa.
Wallahu alam bish shawwab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak