Kemerdekaan Hakiki



Oleh : Elis Irma Ratnasari



Hari ini, negeri ini kembali mengenang kemerdekaannya. 73 tahun sudah bangsa ini memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka. Proklamasi kemerdekaan Indonesia memberi harapan baru agar negeri ini segera terlepas dari segala bentuk penjajahan yang ada. Namun, meski penjajahan fisik (militer) telah berakhir, kini penjajahan non-fisik (penjajahan gaya baru) di negeri ini masih belum bisa dilepaskan.

Kemerdekaan hakiki merupakan misi dari Islam. Islam memandang kemerdekaan hakiki adalah saat manusia bebas dari segala bentuk penjajahan, eksploitasi dan penghambaan kepada sesama manusia. Yunus bin Bukair ra. menuturkan bahwa Rasulullah saw. pernah menulis surat kepada penduduk Najran, di antara isinya:

Amma ba’du. Aku menyeru kalian ke penghambaan kepada Allah dari penghambaan kepada hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian ke kekuasaan (wilâyah) Allah dari kekuasaan hamba (manusia) … (Ibn Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, v/553, Maktabah al-Ma’arif, Beirut).

Misi ini juga terlihat dalam dialog Jenderal Rustum (Persia) dengan Rab’iy bin ‘Amir (utusan Panglima Saad bin Abi Waqash) yang diutus setelah Mughirah bin Syu’bah pada Perang Qadisiyah untuk membebaskan Persia. Jenderal Rustum bertanya kepada Rab’iy bin ‘Amir, “Apa yang kalian bawa?” Rab’iy bin menjawab:
“Allah telah mengutus kami. Demi Allah, Allah telah mendatangkan kami agar kami mengeluarkan siapa saja yang mau dari penghambaan kepada hamba (manusia) menuju penghambaan hanya kepada Allah, dari kesempitan dunia menuju kelapangannya dan dari kezaliman agama-agama (selain Islam) menuju keadilan Islam….” (Ibnu Jarir ath-Thabari, Târîkh al-Umam wa al-Muluk, ii/401, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, Beirut).

Islam memaknai kemerdekaan hakiki dengan bentuk penghambaan hanya kepada Allah SWT. Dengan bentuk penghambaan ini, pengaturan kehidupan manusia haruslah dengan hukum dan perundang-undangan yang bersumber dari wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT, Zat Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana. Allah yang menciptakan kita, Allah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita otomatis ketika kita menerapkan aturan-Nya segala bentuk kebaikan dan kemerdekaan pasti bisa kita raih.

Tidak seperti sekarang, dimana aturan yang dipakai adalah aturan manusia (penghambaan kepada manusia). Aturan yang bersumber dari akal dan hawa nafsunya apabila terus diterapkan dan dipertahankan maka selama itu pula akan terus terjadi penjajahan, kesempitan dunia dan kezaliman. Oleh karena itu, mari kita bersegera mengakhiri segala bentuk penjajahan yang ada dengan ikut berjuang untuk menerapkan segala hukum dan peraturan Allah, hingga makna kemerdekaan hakiki bisa segera kita raih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak